bagian 1

4.2K 344 10
                                    


Author pov

"Ne onee-chan apakah kamu tak merasa merinding?"tanya aoi di dalam limo yg tengah mengarah kesebuah rumah yg bagai gereja tua tak berpenghuni itu.

"Tidak aoi,kakak tidak merasa merinding kok mungkin kamu cuma kedinginan ini pakai saja jaket ini."ucap yui menyodorkan jaket yg dikenakannya.
Aoi dengan senang hati menerima jaket itu.

Lalu memeluk yui.
"Arigatou onee-chan daisuki♡."ucap aoi memeluk manja yui,yui hanya mengelus kepala aoi pelan.
"Nona kita sudah sampai,silahkan turun."ucap salah satu supir yg menyetir limo barusan.

"Iya ini silahkan,kalau begitu kami turun."ucap yui menyetorkan uang yg dibawanya lalu turun disusul dengan aoi yg membawa barang2 yg sangat banyak.

"Wah rumahnya suram banget jadi horror."guman aoi saat sampai didepan gerbang.
"Sudah ayo masuk."ajak yui lalu menarik pelan tangan aoi.

Ketika aoi dan yui akan mengetuk pintu tiba2 pintunya sudah terbuka sendiri dan akhirnya karena hujan aoi dan yui terpaksa masuk kedalam rumah tersebut.

"Oneechan aku mau tanya sekitar sini ya oneechan lurus aja oke?"ucap aoi lalu pergi berkeliling mencari pemilik rumah tua itu.

Aoi pov

"Astaga ini rumah apa aula sih luas banget udah pasti yg buta arah bakal nyasar nih."keluhku sambil berjalan mencari sekitar yg mungkin bisa bertemu seseorang.

Ketika aku tengah melamun tiba2 ada sesuatu yg dingin yg menyentuhku,aku lalu menoleh dan melihat seorang lelaki bermata seperti kucing dan warna matanya hijau dan berambut merah gelap lalu dia memakai pakaian sedikit kurang rapi.

"Anoo,apakah anda pemilik rumah,jika bukan sungguh suatu kebetulan saya mohon antar saya ketempat pemilik rumah ini."ucapku lalu berjinjit dan mengenggam kedua tangan lelaki tadi.

Lelaki tadi cuma terdiam sambil menatap wajahku lama,aku bingung memangnya ada apa diwajahku.
Lalu tiba2 tubuhku ditarik dan dijatuhkan diatas sofa yg empuk.

"Ittai,apa yg kau lakukan tuan?"tanyaku sambil meringis kesakitan karena sikuku tergores di bagian pangkal sofa,lelaki tadi cuma menyeringai lalu menjilat luka yg ada dibagian sikuku sampai habis.

Aku yg melihat hal itu langsung takut lalu mendorong lelaki tadi kasar dan berlari meninggalkannya.

"Hmm menarik."ucap lelaki tadi dikejauhan,karena lariku cukup cepat jadi kuharap dia tak mengejarku seharusnya begitu tapi...

Ketika aku datang menemui oneechan tiba2 sudah ada 6 orang laki2 yg merupakan pemilik rumah ini,aku juga melihat laki2 tadi yg melakukan hal aneh2 padaku tak kusangka dia lari secepat itu.

"Oneechan daijobu?"tanyaku cemas.
"Daijoubu,daijoubu."jawab yuinee menenangkanku.
Aku lega lalu mulai kembali kedunia nyata ini.
"Jadi kaliankah pemilik dari gereja tua ini?"tanyaku sinis sambil melihat kearah mereka.

"Oya,oya nona manis seorang gadis tak seharusnya berbicara seperti itu kan?"ucap lelaki yg memakai topi dan memiliki mata yg sama warnanya seperti lelaki tadi.

"Itu benar nanti teddy bisa marah padamu."ucap lelaki berambut ungu dan bertubuh sedikit kecil.
Mereka duduk tepat disebelah kakak dan mulai menggoda kakak.

Aku yg mencoba menganalisis tingkah laku mereka mulai menyadari satu hal,disini tidak ada sinar matahari padahal tadi saat diluar masih terlihat sinar yg menyilaukan meski hujan deras.

"Nee oneechan kamu bawa cutter ngak?"tanyaku pada yuinee.
"Eh iya bawa mau kamu buat apa aoi?"tanya kakak sambil menyerahkan cutter ditangannya lalu tanpa pikir panjang aku langsung menyayat jari telunjukku dengan cutter itu dan membiarkan darahnya mengalir deras.

Aoi pov end

"AOI."panik yui menghampiri aoi yg sengaja buat melukai jari tekunjuknya.
"Astaga apa yg kamu lakukan?"tanya yui ingin mengobati luka aoi tapi aoi menolak lalu dia mwnyuruh yui melihat kebelakang.

Yui menurut lalu melihat wajah para lelaki tadi berubah setelah melihat darah aoi yg mengalir,yui mulai menyadari apa maksud dari tindakan aoi,dan mulai menebak.

"Kalau aku tak salah berarti mereka adalah vampir."ucap aoi tak percaya.
"Mustahil kukira itu hanya legenda atau dongeng ternyata memang ada."ucap yui juga tak percaya.

"Yaah akhirnya terbongkar juga sungguh gadis yg cerdik."ucap lelaki berkacamata sambil sesidit membetulkan kacamatanya.
"Kan sudah kubilang percuma menyembunyikannya."ucap lelaki yg tiduran disofa sambil memakai earphone ditelingannya.

"Cih,bikin muak aja tu cewek bisa aja bongkar identitas kita."geram cowok berambut silver sambil memukul dinding disebelahnya.
"Ini gawat aoi ayo kita lari."seru yui lalu menyeret aoi menjauh dari ruangan itu.

"Ehh tung-gyaaaaa."aoi cuma pasrah diajak lari oleh yui yg sudah mulai ketakutan.
Di setiap ruang entah mengapa selalu saja muncul lelaki yg tadi ada disana sambil sesekali menggoda aoi tapi aoi malah marah dan meninju perut lelaki itu.

Karena mereka tidak juga menemukan pintu keluar akhirnya mereka masuk kesebuah ruangan yg tak terkunci,meski pada saat itu ada gembok yg mengantung di bagian bawah pintu.

Aoi yg penasaran lalu masuk dan melihat disana,ruangan itu cukup berdebu dan terdapat banyak buku yg berserakan dan disana yui menemukan diary milik ayah mereka dan berniat membawanya kabur,tapi mereka sudah terkejar dan itu sangat mengejutkan.

"Vampir memang hebat ya."ucap aoi sedikit mundur kebelakang.
Terlihat yui yg tengah berusaha lari dari kerumunan tiga orang bersaudara,lalu aoi yg kebetulan sedang kesal memukul wajah para lelaki itu dengan satu pukulan.

"Oneechan kau tak terluka kan?"tanya aoi memeriksa kondisi kakaknya.
"Tidak apa,cuma luka kecil."jawab yui menenangkan adiknya yg overprotektif itu.
Mereka tak menyadari kalau ada yg menyerang dari belakang.

Aoi di peluk dari belakang dan gerakannya ditahan begitupun tangannya.
"Tunggu apa yg kau lakukan lepaskan aku."ronta aoi sambil menendang kaki lelaki tadi.
"Sssttt pancake jangan banyak gerak atau aku akan menghisap darahmu."bisik lelaki itu sambil menampilkan taringnya yg tajam.

"Aku benci sakit."guman aoi akhirnya dia menyerah dan membiarkan lelaki itu memeluknya dari belakang.
Yui sengaja dibuat pingsan agar tak terlalu tahu banyak hal.
Aoi dibiarkan bangun karena dia gadis yg keras kepala.

"Jadi apa yg sebenarnya kalian inginkan dari kami?"tanyaku pada mereka sambil minum teh yg dibuatkan oleh lelaki berkacamata tadi.
"Pertama panggil kami menggunakan nama kami,kami tak suka disamakan atau dianggap sama."ucap lelaki berambut silver.

"Baiklah akan kulakukan bisakah kalian sebutkan nama kalian dan marga kalian?"tanya aoi penasaran.
"Hah merepotkan tapi baiklah."ucap lelaki yg sedari tadi tidur disofa mulai bangun.

"Aku kakak tertua namaku sakamaki shu."
"Sakamaki reiji."
"Ore wa sakamaki ayato mulai sekarang kau adalah budakku pancake chan."
"Sakamaki laito da yo koneko-chan."
"Aku sakamaki kanato."
"Sakmaki subaru."

"Oh jadi kalian satu keluarga baru tahu aku,baiklah supaya kita kenal lebih dalam lagi namaku komori aoi dan ini kakakku komori yui salam kenal ya dan tolong maafkan sikapku yg kurang ajar tadi."ucap aoi.

"Jadi siapa kah salah satu diantara kalian yg tipeku?"tanya laito.
Aoi cuma memiringkan kepalanya kesamping,lalu dia tahu dan mencari di google.
"Aha ini dia tipemu cewek kurang ajar dan seksi kan?"tebak aoi.

Laito cuma tersenyum kaku sedangkan yg lain mencoba menahan tawa mereka.
"Baiklah mulai sekarang kita keluarga ya,mohon bantuannya mulai sekarang ya sakamaki brother tachii."ucap aoi sambil tersenyum.




You will be mine my princess(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang