14

777 69 0
                                    


Author pov

"Jadi apa yg kalian lakukan dikamar indahku ini?"tanya aoi dengan aura gelap dikedua matanya.

Yg ada disana adalah kou,yuma,azusa dan ruki.

"Buuuu neko-chan hidooiiii,kan ini rumah kami ya bebaslah kami mau masuk keluar kamar kamu."ucap kou berwajah imut untuk menjatuhkan hati aoi malah dapat jitakan keras dikepalanya.

Yuma dan azusa mencoba menahan tawanya saat melihat adegan epik itu.

"Jadi gimana kalau kita makan malam sudah malam ini."ucap ruki.
Aoi menganguk setuju dan mengikuti ruki menuju bawah untuk memasak makan malam.

"Akhir2 ini kamu lebih sering diam,kenapa?"tanya ruki pada aoi yg tengah memotong sayur dan buah untuk makan malam nanti.

Aoi cuma diam dan membalasnya dengan senyuman tipis dan tangan membentuk isyarat 'oke',tanda dia baik2 saja.

Ruki diam menatap tangan aoi yg dia angkat untuk memberikan bahasa isyarat,ruki hanya menghela nafas dan kembali pada supnya yg hampir matang itu.

"Ruki-kun jus buahnya sudah jadi,aku akan menaruhnya dimeja makan."ucap aoi pada ruki yg hanya dibalas deheman.

Aoi segera membawa nampan yg berisi gelas jus buah dan membawanya di meja makan dan disambut hangat oleh yg lain.

"Kalian segitu laparnya sampai menunggu sedari tadi."ucap aoi menahan tawa saat melihat ketiganya hampir ngiler oleh bau masakan yg dimasak oleh ruki.

"Tunggu sebentar ya."ucap aoi lalu kembali lagi menuju dapur.

"Aoi-san sungguh gadis yg baik."ucap azusa sambil memainkan garpu miliknya.

"Kau juga menyadarinya kan?mungkin itu karena turunan dari darah eve nya makanya dia punya sifat yg kayak gitu."tambah yuma meneguk jus buahnya sampai habis.

"Ma,ma kalian sudahlah itu malah membuat koneko-chan jadi ngak nyaman kan?"tegur kou halus dengan seringgaian khas miliknya.

Setelah berdebat yg ngak perlu diakhiri dengan datanganya ruki dan aoi yg membawa makanan ditangan mereka.

"Waw akhirnya makanannya sampai,sudah lama kami menunggu rasanya sangat lama malahan."dengus kou sambil mengembungkan kedua pipinya.

"Hih,jijik kau idol jangan bikin wajah menjijikan dimeja makan."kesal yuma untuk kesekian kalianya dia sangat tak suka akan kerpibadian kou yg kayak fakboy itu.

Aoi dan ruki cuma bisa geleng2 melihat tingkah laku mereka dan azusa mencoba meleraikan dengan menggunakan senjata andalan miliknya.

Aoi dan ruki hanya diam dan meneruskan aktifitas makan mereka dengan disela oleh beberapa perbincangan yg agak ngak berguna.

"Jadi ruki-kun,bagaimana kau tahu kalau aku itu kalian sekolah waktu itu?"tanya aoi penasaran.
"Kou yg memberitahukannya padaku."jawab ruki santai.

Aoi menatap tajam kou,yg ditatap malah mengalihkan padangannya kepada udang goreng.

"Cih,padahal kukira aku bisa merahasikan ini padamu tapi nihil."kesal aoi mendengus sambil menyilangkan tangan diatas dada.

"Oh iya,koneko-chan ukuran dadamu itu c-cup ya?"

BRAAAKKK

aoi melempar kursi kearah kou dan tepat sasaran menuju wajah mulusnya.

"Huh,dasar vampire mesum,memangnya kenapa kalau dadaku ukuran c-cup,ini masih ketimbang kepunyaan kakakku."geram aoi.

Tiba2 aoi tersadar dengan apa yg ia ucapkan lalu kembali diam dan memilih untuk menaruh piringnya ditempat cuci dan masuk menuju kamarnya untuk menenangkan diri.

"Kamu sih."tegur yuma sambil menyenggol pinggang kou.
"Hih,ini permen kita milkita-Buaakkk.

"Biar aku yg bicara padanya,kou jangan kau ulangi lagi...ingat dia datang pada kita untuk memulihkan mentalnya yg hilang karena kematian kakaknya itu jangan diremehkan."tegas ruki pada kou dan pergi meninggalkan yg lain menuju kamar aoi.

Tok,tok,tok

"Aoi ini aku ruki,bisa bicara sebentar?"ucap ruki dibalik pintu kamar aoi.

Sebenarnya ruki bisa saja masuk langsung tapi itu sama saja ngak menghargai privasi aoi.

"Mm,boleh kok masuk aja ngak aku kunci dari dalam soalnya."ucap aoi mempersilahkan ruki masuk kedalam kamar miliknya.

Ruki lalu duduk dengan tenang dikursi sofa yg ada didepan kasur milik aoi dan aoi menyeduhkan teh pada ruki.

"Ada perlu apa sampai kamu repot2 datang?kenapa ngak kamu panggil aja aku?kan aku babumu."ucap aoi dengan wajah bingung.

"Siapa yg bilang kamu adalah babuku?"tanya ruki heran.

"Yuma yg bilang,dia bilang 'kamu harus bisa jadi babu yg setia pada majikannya',katanya begitu."jelas aoi panjang lebar.

Ruki sudah ngak kuat dengan sikpa polos yg dimiliki oleh aoi itu,mau bagaimanapun dia mengira kalau dia adalah pelayan rumahan disini.

Memanh sih aoi itu numpang tinggal tapi ya ngak usah dipanggil babu juga kali kasihan dianya ngak tahu apa arti dari babu.

"Lain kali kamu jangan dengarkan apa yg diucapkan oleh yuma,itu ngak baik buat kamu dengar,mengerti?"ujar ruki menatap tajam aoi.

Aoi menganguk dan kembali memakan cemilan yg dia sediakan dimeja.

"Anu,jadi mau ada urusan apa ruki-kun kemari?"tanya aoi kembali ke inti cerita.

"Tidak,aku cuma khawatir kalau kamu tiba sakit lagi atau gimana mungkin."ucap ruki agak malu untuk mengucapkan yg ada di isi hatinya.

Aoi terdiam,lalu menatap wajah ruki yg yg tengah malu2 kucing.

"Hahaha kamu lucu ruki-kun,aku baik kok kata2 dati kou-kun cuma mengingatkanku pada kakakku yg sudah hampir satu bulan lamanya sejak kepergiannya."ucap aoi dengan tawa pelan diwajahnya.

Ruki tersenyum melihat wajah aoi yg tertawa lepas karena sikapnya padanya.

Ruki dan aoi hanya berbincang tentang hal2 yg mungkin bisa dipakai sebagai petunjuk untuk mencari tahu siapa kah adam yg dibicarakan oleh mereka itu.

"Jadi kalau bukan dari darah vampire asli maka kalian ngak bisa berubah menjadi adam,begitu?"tanya aoi mengulangi kisah yg diceritakan oleh ruki.

Ruki menganguk menggiyakan pertanyaan dari aoi tadi.

Dan itu membuat aoi sangat yakin kalau para vampire asli yg dikatakan oleh ruki adalah para saudara sakamaki yg mungkin bisa dibilang adalah para kaum vampire asli.

"Fuuhh,kalau begitu sia2 dong aku ngasih darah kekalian,tapi tenang saja bisa saja keajaiban bisa membuahkan hasil makanya kalian bisa jadi adam setelah itu."ucap aoi.

Ruki menatap aoi yg tampak sangat antusias saat tahu kalau ternyata vampire aslilah yg bisa berubah menjadi adam,sedangkan vampire campuran tidak bisa melakukan hal itu.

"Oh,iya sebentar lagi akan ada malam bulan purnama kan?,apakah mereka akan baik2 saja?"cemas aoi sambil menatap jendela kamarnya dengan sedih.

"Tenang saja,mereka hanya akan melemah dan tidak akan mengalami cedera yg parah."ucap ruki menenangkan aoi.

"Begitu ya,aku sempat khawatir pada keluarga yg kuanggap seperti kakak-kakakku sendiri,mereka sangat baik padaku...hanya mungkin berbeda jenis mungkin."ucap aoi sedikit canggung.

"Jadi kamu tak menganggap mereka sebagai,lelaki?"tanya ruki.

"Hah?,apakah itu beda?"tanya aoi bingung.

"Tidak kok,artinya sama mereka sangat beruntung kamu menganggap mereka sebaik itu."ucap ruki sambil tersenyum miring.

Aoi menatap ruki bingung tapi tak mempermasalahkan hal itu.

"Hei kalian kalau mau mesra-mesraan ajak kami juga dong."kesal kou lalu menerjang aoi dengan pelukannya.

Disusul oleh yuma dan azusa dan mereka akhirnya saling bersenda gurau bersama tanpa melihat kalau ada yg memperhatikan mereka sedari tadi.

You will be mine my princess(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang