4

2K 209 14
                                    


Author pov

"Jadi bisa beritahu aku kenapa rok sekolah yg kupakai lebih pendek daripada milik yui-nee?"tanya aoi pada reiji yg membantu menyiapkan seragam sekolah yui dan aoi,karena mulai sekarang mereka bersekolah bersama dengan sakamaki bersaudara.

"Tanyakan pada yg minta desain baju itu,aku hanya membantu menyiapkan saja."ucap reiji sambil membetulkan kacamatanya.
"Sudahlah aoi kalau kamu tak mau pakai bajunya aku bisa menggantikannya untukmu."ucap yui menenangkan aoi.
"Tak perlu yui-nee,tak apa aku pakai ini lagian ini hanya seragam sekolah tak perlu dibesar-besarkan."ucap aoi lalu dia menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah.

"Good job reiji-kun."bisik laito dikejauhan.
"Hanya sekali ini saja."ucap reiji pelan.

Setelah itu mereka masuk menuju mobil limo dan menuju kesekolah yg buka pada malam hari.
Entah mengapa karena disana memang sudah diatur supaya buka pada malam hari atau karena kebanyakan muridnya adalah vampire.
Jadi yui dan aoi sudah mulai pindah kesekolah itu dengan terpaksa.

"Jadi nanti kalau kami memperkenalkan diri jadi selamat malam dong,aneh."ucap aoi,dia tengah duduk di kursi belakang sebelah jendela,disebelahnya ada ayato dan laito.
Yui duduk diantara kanato dan subaru.
Shu duduk dengan reiji.
"Iya bisa dibilang gitu."ucap reiji.
"Hm,aku heran kenapa kalian ngak masuk sekolah siang aja,kan kalian kebal sinar matahari."ucap aoi sambil meminum jus pemberian reiji.
"Iya bisa dibilang,kami memang memilih sekolah jam malam supaya lebih mudah beraktifitas."jelas reiji.
Yg lain cuma menganguk-angukkan kepala mereka.

"Oh."ucap aoi lirih lalu dia berpangku tangan.
"Yui-nee kamu ngak risih kah,dikerubungi cowok kayak gini."ucap aoi dengan nada sedikit kesal.
"Entahlah,aku biasa saja kok,aoi apa kamu tak berah tinggal dengan mereka?"tanya yui.
"Bukan begitu hanya saja,aku sedikit kesal akhir-akhir ini."ucap aoi.
"Oho apakah itu karena ayato-kun yg cabul itu,bitch-chan aku pasti akan melindungimu darinya."ucap laito dengan sedikit menggoda.
"Apa maksudmu?tentu saja itu karena tingkah lakumu kan laito."geram ayato tak mau kalah.
Sudahlah kalian jangan bertengkar didalam mobil."tegur reiji.
"Itu benar aku jadi tak bisa tidur kan."lesu shu membetulkan posisi tidurnya.

"Kita hampir sampai jadi persiapkan diri kalian."ucap reiji.
"Baik."jawab yg lain.

Setelah itu mereka sampai kesekolah dan menuju kelas masing".
Aoi sekelas dengan ayato dan laito.
Yui sekelas dengan kanato dan subaru.

"Hei,ikutlah denganku sebentar."ajak ayato dia menarik tangan aoi dan mengajaknya keluar kelas.
"Tunggu kita mau kemana woi,sudah mau jam pertama tahu."ucap aoi meronta minta dilepas.
"Tenang saja aku tak bermaksud menculikmu aku hanya ingin kau memasakan takoyaki untukku."ucap ayato.
"Heh,jangan bercanda kyaaaa."aoi dibawa paksa dengan mengendongnya ala bridal styel.

Sesampainya didapur kantin ayato menurunkan aoi yg sudah memasang wajah penuh amarah.
"Hihi maaf ya harus bawa kamu paksa,kalo ngak gini bisa saja laito akan membawamu entah kemana kan?"ucap ayato.
"Heh,yaudah kubuatkan takoyakinya tapi kamu juga harus bantu aku."ucap aoi.
"Siap laksanakan."ucap ayato senang.
Lalu mereka memasak takoyaki bersama dan memakan hasil masakan mereka dengan lahap.
Walau ayato sering minta disuapi oleh aoi sesekali dia memakan takoyaki.

"Huh,entah mengapa aku yg masak aku juga yg nyuci perlengkapannya."ucap aoi sambil mendengus pelan.
"Mau kubantu?"tanya ayato tepat dibelakang punggung aoi.
"Ngak terima kasih kamu bisa kembali kekelas duluan."ucap aoi sambil menyikut pinggang ayato.
"Sungguh."ayato semakin mendekatkan wajahnya dibelakang telinga aoi.
"Iya betul,sungguh kamu bisa duluan."ucap aoi lalu dia mengeringkan perlengkapan setelah memasak dan menaruhnya di rak piring.

Setelah aoi akan pergi ayato menahan tangan aoi agar dia tak pergi.
"Ada apa?"tanya aoi.
"Beri aku sedikit darahmu supaya aku kenyang."ucap ayato.
"Cuma sedikit lho."ucap aoi.
"Iya."lalu ayato memeluk tubuh aoi dan mengisap darah aoi tepat dilehernya.
"Ugh."rintih aoi pelan sambil meremas lengan baju ayato.
Dan ayato mengeratkan pelukannya pada aoi.
"Tahan sebentar lagi selesai."bisik ayato sambil melebarkan kerah baju aoi.
"Cepat...lah...kaki...ku...mati...rasa."ucap aoi pelan.
"Selesai."lalu ayato melepaskan pelukannya.

"Huh,kukira kau akan menghabiskan darahku sampai mengering."ucap aoi sedikit takut.
"Tenang saja,aku tak akan melakukan itu lagipula...aku hanya melakukan ini padamu."bisik ayato setelah dia menghilang.
"Huh,dia masih aja suka seenaknya sendiri mau dirumah ataupun diluar rumah sama aja."ucap aoi kesal lalu dia menuju kelas dengan memegang lehernya yg memerah karena ulah ayato.
"Kubalas dia nanti."geram aoi dengan aura gelap dibelakangnya.

"Are bitch-chan bisa-bisanya kamu bolos di hari pertama."sapa laito dimejanya.
"Hhh,itulah yg membuatku malas bicara denganmu saudaramu itu bikin kesal aja."ucap aoi lalu dia duduk dikursinya yg bersebelahan dengan ayato.
"Yo."sapa ayato.
Aoi cuma membalas dengan tatapan malas.

Setelah itu jam pelajaran kedua dimulai dan aoi mengikuti pelajaran dengan baik kecuali disebelahnya yg kerjanya cuma tidur dan makan aja.
Laito sudah memberitahu kalau ayato orangnya pintar tapi jarang belajar dikelas.
Jadi mungkin ini alasan dia tak pernah belajar dikelas.

"Hoi ayato bangun,saatnya ganti kelas lho."ucap aoi membangunkan ayato dengan mengoyang-goyangkan tubuh ayato pelan.
"Ng?,ah sudah saatnya ganti kelas ya baiklah."lalu ayato bangun dari tidurnya dan segera pergi menuju kelas lain.
Disusul oleh aoi yg berjalan dibelakangnya.
"Kamu tidur nyenyak tadi?"tanya aoi membuka peembicaraan.
"Iya lumayan." Jawab ayato.
"Oh."ucap aoi lirih.
Ayato memandang aoi sebentar lalu memalingkan wajahnya.

Suasana canggung tercipta diantara mereka.
Sepertinya mereka tak mau membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Sampai mereka tiba dikelas lain untuk pelajaran selanjutnya.
Setelah sekolah selesai mereka pulang dan menunggu mobil limo milik keluarga sakamaki datang.

"Hhh,hari pertama kenapa jadi kayak gini sih."ucap aoi lesu.
"Memangnya kamu habis kenapa aoi?"tanya yui penasaran.
"Tadi aku......ngak jadi deh."aoi tak ingin memberitahu apa yg sudah dia lakukan dengan ayato didapur sekolah waktu itu.
Ayato melirik aoi lalu dia menarik lengan aoi menjauh dari yui.
"Dia sebenarnya baru saja memasakkanku takoyaki,karena aku yg menyuruhnya."ucap ayato sambil merangkulkan lengannya pada leher aoi.
"Iya kan?"tanya ayato sambil memandang wajah aoi.
"Iya."ucap aoi sambil tersenyum.
"Oh,kukira ayato-kun melakukan sesuatu padamu."ucap yui lega.

"Ah jemputanya sudah tiba ayo."ucap reiji.
Lalu mereka naik kemobil limo dan kembali kerumah mereka.
Dan selama perjalanan sama seklai tak ada yg membuka mulut mereka.



You will be mine my princess(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang