7

1.5K 149 0
                                    


Author pov

"Pagiku,cerahku matahari bersinar kugendong tas hitamku...,lho?kalian belum siap2 ya ngapain aja?"tanya aoi yg sedang melihat keenam saudara sakamaki itu sedang malas-malasan disofa dan beberapa kursi.
"Kau ini semangat sekali ya,padahal sekolahnya tengah malam lho."ucap subaru.
"Oh,soal itu itu sebenarnya aku kebangun dari larut pagi jadi aku terpaksa menunggu malam lagi hehe."ucap aoi nyengir.

"Benarkah,bukankah kau tinggal datang kekamarku lalu kita bisa tidur bersama kan?"tanya ayato sambil menggoda aoi.
"Maaf saja tapi aku tak tertarik dengan lelaki berumur ribuan tahun."tolak aoi halus.
"Hei umurku tak setua itu tahu."kesal ayato.
"Oh,benarkah,tapi vampire itu selalu hidup ribuan tahun dan mustahil ada vampire yg berumur pendek."ucap aoi sambil berlagak seperti seorang professor.
"Kau ini..."ucap ayato menahan emosi.

Sudahlah kalian kalau terus berdebat kita akan telat menuju sekolahnya."tegur reiji.
"Itu benar kita akan telat kalau menunggu kalian selesai berdebat."tambah shu.
"Buuu,kalian ngak seru sama sekali."ucap aoi cemberut.
"Sudahlah kalian jangan terus berdebat teddy jadi risih kan."seru kanato lalu mendahului yg lain menuju kedalam mobil limo.

"Baiklah ayo kita berangkat."ajak aoi semangat.
"Entah mengapa tapi energi semangatmu itu sangat membuatku merasa senang."bisik ayato disamping telinga aoi.
Aoi dengan segera menutup telinganya yg geli karena deru nafas yg dihembuskan oleh ayato.
"Hiii,jangan bikin merinding ayato-kun."kesal aoi lalu berlari mendahului ayato agar tak duduk bersebelahan dengannya.

Setelah itu semua juga menyusul lalu mereka pun berangkat bersama dan menuju kesekolah bersama.

"Hmm,baiklah hari ini akan ada kelas memasak,lalu,fisika,biologi dan matematika...waw semua memeras otak sekali."ucap aoi gusar lalu menutup jadwal yg ditulisnya dibuku catatan.
"Hm,jadi kelasmu itu ya,kalau aku sedikit berbeda."ucap yui.
"Eh,memang yui-nee jadwalnya apa?"tanya aoi.
"Kalau aku hari ini ada kelas musik dan sejarah."ucap yui sambil tersenyum.
"Ouh begitu ya,mungkin kita memang dtakdirkan untuk berbeda jalan ya,tapi aku akan tetap berada disamping yui-nee karena kita saudara."ucap aoi sambil tersenyum.

"I-iya ya."ucap yui sedikit tersenyum kaku.
Aoi cuma memandang yui yg tadi tidak bertidak seperti sebelumnya,biasanya yui yg paling semangat dalam pembicaraan seperti ini,tapi entah mengapa yui sama sekali tak bereaksi pada ucapan penuh semangat dari aoi.

"Aoi-chan sudah saatnya kita kembali kekelas ayo."ucap laito sambil menyeret kerah jaket yg dipakai oleh aoi.
"Tu-sesak woi mau bunuh orang kah kau!"teriak aoi saat dia diseret menuju kearah kelasnya.
"Tenang saja nanti aku akan memelukmu supaya kau tak kesakitan."ucap laito santai.
"Maaf saja,tapi aku tak mau dipeluk oleh lelaki fakboy."ucap aoi dingin.
"Baiklah aoi-chan akan kubuktikan kalau aku bukanlah fakboy,sini."lalu laito mengangkat tubuh aoi dan menggendongnya ala bridal style dan membawanya menuju kelas dengan keadaan seperti itu.

"TURUNKAN AKU FAKBOY."teriak aoi memberontak.
"Jangan berisik aoi-chan ini sudah malam dan lagi kamu harus menjaga keanggunanmu jika berada diluar."ucap laito.
"Hei,kelas sudah mau dimulai lho ngapain mesra-mesraan disini?"tanya subaru yg sudah berada dibelakang tubuh laito.

"Oh,subaru-chan kamu belum masuk kelasmu ya?kenapa?"tanya laito sambil melirik subaru.
"Aku baru akan masuk kekelas tadi barusan aku mendengar suara aoi yg sedang berteriak histeris,karena penasaran aku melihat apa yg terjadi dna ternyata kau menggodanya lagi ya laito."ucap subaru mengerutkan alisnya.
"Tidak,tidak kok,aku cuma membantunya agar dia tak perlu susah payah berjalan kaki."bela laito mengangkat tangannya dan menjatuhkan tubuh aoi secara paksa.

"GYYAAAA."
Aoi terjatuh dengan estetik.
"laito-kun awas aja kamu ya-te jangan lari oi."geram aoi saat melihat laito sudah hilang entah kemana.
"Huh,mau kubantu?"tawar subaru sambil mengulurkan tangannya
"Oh,tidak perlu subaru-kun aku bisa berdiri sendiri karena sudah biasa."ucap aoi sambil tertawa.
"Kamu sudah biasa terjatuh?"tebak subaru.
"Yup."balas aoi sambil tersenyum.
"Kau ini memang sangat aneh,sudah ayo kita segera kekelas sudah waktunya."ucap subaru.
"Okey."ucap aoi.

Lalu mereka berjalan beriringan sampai menuju ruang kelas kemudian bepisah disana.

"Kau terlambat lagi ya komori-san."tegur sensei.
"Gomennasai sensei tadi ada sebuah gejala jadi saya sedikit terlambat."ucap aoi beralasan.
"Begitu,baiklah silahkan duduk kali ini akan kumaafkan tapi tidak untuk kedua kalinya ya."peringat sensei.
"Baik sensei."balas aoi sambil hormat lalu dia duduk dikursi dan membaca buku yg dia pinjam dari yui.

Dibuku itu ada sebuah rahasia yg tak ingin yui beritahu,karena snagat ingin tahu aoi mencurinya dari rak buku milik yui.

"Hm?,siapa lelaki ini?kenapa setiap dibalik halamannya selalu ada foto lelaki ini dan lagi apakah ini foto ibunya ayato dan yg lain,sungguh cantik...tapi beliau sudah meninggal ya karena sakit setahuku."batin aoi sambil terus membolak-balik halaman buku tersebut.
"Hoi bukumu kebalik tuh."panggil ayato membetulkan buku yg dipegang oleh aoi.
"Oh,benarkah maaf aku tak menyadarinya terima kasih sudah memberitahuku."ucap aoi tersenyum lalu membalik bukunya.

"Memangnya apa yg kau baca sampai tak fokus seperti itu?"tanya ayato.
"Oh,bukan apa2 kok kenapa kau begitu tertarik ini bukan urusan untuk orang yg ngak berkaitan hm."ucap aoi menutup buku yg dibawanya lalu dimasukkan kedalam tasnya.

"Hei aku ini bukan orang luar ya aku ini-....."
"Aku ini?"
"Lupakan sudah jangan bicara lagi kita hampir saja ditegur oleh sensei lho."
"Oh,oke nanti kita lanjut ya."bisik aoi lalu kembali menghadap kearah depan.
Sensei sudah selesai menjelaskan lalu semua diberi tugas untuk mengerjakan sampai jam akhir selesai karena tadi baru saja dimulai jam akhirnya.

"Hm,yui-nee kapan selesai ya?aku sudah selesai dari tadi karena cepat dalam mengerjakan soal begitu pula ketiga cowok dibelakangku ini."tunjuk aoi kearah ayato dan yg lain.
"Jadi sampai kapan kalian menunggu disana?kenapa ngak duluan aja?"tanya aoi.
"Tidak kami akan menunggu saja,bisa saja nanti ada yg menculikmu karena wajahmu yg kayak tante2 itu."ejek ayato sambil menjulurkan lidahnya kedepan.

"Kau mau mati kah ayato-kun?"tanya aoi dengan wajah seram.
"Hahahahaha mau bunuh aku tentu saja tak mungkin,karena kelemahan kami bukan jantung."ucap ayato tertawa penuh kemenangan.
Aoi cuma sweep drop lalu memalingkan wajahnya dan muncul perempatan diatas kepalanya.

You will be mine my princess(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang