Aoi povSetelah kembali dari sekolah tadi aku segera kembali kekamarku dan merebahkan diriku dikasur yg empuk.
Sambil menatap langit" kamar dan melamunkan hal yg tak penting aku tak menyadari ada yg mengetuk pintu kamarku.Tok,tok,tok
"Aoi sudah waktunya makan siang."
"..."
"Aoi apakah kamu tidur?"
"Aoi,aku masuk ya."
Saat itu aku tak menyadari reiji datang sambil berpangku tangan.
Dia manatap wajahku yg tengah melamun dan bermata kosong seperti sedang memikirkan sesuatu."Hei,ayo bangun jangan melamun sudah waktunya makan siang."ucap reiji mengoyangkan tubuhku yg diam tak bereaksi.
Saat itu aku langsung kembali kekenyataan dan melihat reiji yg sudah memasang wajah sedikit kesal karena aku tak kunjung bangun.
"Ah,reiji-san maaf aku tadi sedang memikirkan sesuatu tak perlu ditanyakan ayo kita keruang makan ohohoho."ucapku segera menghilang dari pandangannya.
"Heh anak itu masih aja suka bikin pusing."gusar reiji dari kejauhan.Aku yg melihatnya hanya tertawa kecil lalu melesat keruang makan.
Aoi pov end
Author pov
Semua sudah menunggu untuk makan siang bersama termasuk yui yg sudah duduk tenang dikursi makannya.
"Aoi sini."panggil yui.
"Aku segera kesana yui-nee."jawab aoi sambil berlari kecil kearah yui.
"Tadi kamu ngapain kok lama sih?"tanya yui.
"Oh itu tadi ada sedikit kendala,dalam mimpiku jadi aku sedikit terlambat untuk makan malam."ucap aoi bohong."Jangan diulangi lagi aoi."ucap reiji tegas.
"Iya reiji-san aku janji."ucap aoi.Setelah itu mereka semua makan malam bersama,sesekali laito menggoda yui tapi dengan sigap aoi memukul laito ditempatnya.
Kadang ada yg tertawa dan ada yg menahan tawanya dengan sendok dan garpu ditangan mereka.
Reiji juga menegur agar makan dengan tenang."Huah,seperti biasa masakan reiji-san sangat enak,trima kasih atas makanannya."ucap aoi senang lalu dia membereskan piringnya dan menaruhnya di tempat pencucian piring.
"Terima kasih kembali."ucap reiji.
"Hihi reiji-san kamu harus bisa mengutarakan perasaanmu lebih terangan."ucap aoi lalu dia pergi dari ruang makan bersama yui.Reiji yg mendengar ucapan aoi barusan sedikit berpikir,lalu dia tersenyum.
"Tidak buruk."ucap reiji pelan.
Setelah makan bersama semua berkumpul diruang tamu,kecuali aoi yg memang sengaja kabur darisana untuk mencari tahu asal ayahnya yg membuangnya bersama yui disini.
Dia mulai menyelinap seorang diri untuk mencari informasi yg berguna."Dimana yui-nee menemukan bukunya kemarin ya?"guman aoi pelan.
sambil mengintip berbagai ruang dan menemukan satu ruangan yg cukup mencurigakan.
Ruangan itu seperti habis dilepas dari borgolnya.
Dan ada rantai yg terjatuh dari sana."Hm ruangan ini kan pernah kumasuki sama yui-nee."ucap aoi curiga.
Lalu dia masuk dan sengaja menutup pintunya agar tak ada yg masuk selain dia.
"Hm,lho?ada ruangan rahasia yg tersembunyi dibalik rak buku?kayaknya cukup misteri tapi...hihi tetap aja pingin masuk kedalam lets go."dengan senang hati aoi masuk kedalam ruang rahasia dan menemukan gaun yg terlihat seperti sudah tua dan lusuh tapi tetap utuh."Wah gaun yg sangat cantik dan antik,tapi punya siapa ya?"tanya aoi saat mulai mendekatkan wajahnya pada gaun itu untuk melihat lebih dekat.
"Ugh gaunya memiliki bau darah yg sangat tajam,entah apa tapi gaun ini terlihat sangat aneh."ucap aoi sambil menutup hidungnya."Hm?ada sesuatu dibagian bunga yg menghiasi bagian atas?apakah itu darah?"tanya aoi dia mencoba memegang bunga yg ada pada gaun itu tapi ada tangan yg menghentikannya.
"Apa yg kau lakukan disini?"tanya shu yg ternyata mengikutinya dari tadi.
"Eh,shu-san bikin kaget tadi aku cuma mau melihat-lihat ternyata tak kusangka ada ruangan rahasia disini."elak aoi sedikit berkeringat dingin.
"Disini berbahaya,ayo pergi dati sini,kau tak seharusnya berada disini."ucap shu lalu dia menarik tangan aoi dan mengajaknya keluar dari sana.
Aoi menatap kebelakang sejenak lalu dia memalingkan wajahnya dan menatap punggung shu yg menarik tangannya menjauh dari sana.
"Maaf jadi merepotkan shu-san lagi."ucap aoi merasa bersalah.
"Tidak apa lagipula tadi aku memang berniat mencarimu."ucap shu sambil menatap wajah aoi.
"Mencariku?untuk apa?"tanya oi bingung.
"Aku ingin membeli apel disupermarket dan berniat mengajak salah satu dari adik-adikku tapi tak ada yg mau jadi aku mengajakmu."ucap shu panjang lebar.
"Tapi yui-nee kan ada?kenapa tak ajak dia saja lagian aku juga masih sibuk untuk mencari jalan keluar dari rumah ini."ucap aoi terang-terangan dengan wajah tak berdosa dan polos.Shu memandang wajah aoi kesal lalu dia menarik lagi tangan aoi dengan paksa.
"Sudah ikut saja,aku juga butuh kamu untuk menjaga rahasiaku yg seorang vampire."ucap shu agak jengkel.
"Baiklah dengan terpaksa aku ikut denganmu shu-san."ucap ao malas.
"Kamu bawa uang kan shu-san?"tanya aoi.
"Tentu saja jangan remehkan aku meski aku terlihat seperti orang malas."ucap shu.
"Hm mungkin reiji-san butuh bahan tambahan untuk memasak,biar kutanyakan dulu."ucap aoi sambil mengecek hpnya dan menelepon reiji."Reiji-san,aku dan shu-san sedang pergi berbelanja,apakah ada yg kamu butuhkan?biar sekalian kami belikan."ucap aoi diperjalanan dengan shu.
"Kalau begitu tolong belikan bahan masakan buat besok dan lusa,lalu belikan juga selotip dan pupuk buat bunga,itu saja."
"Baiklah sudah kutulis tunggu ya,mungkin kami akan pulang sedikit malam karena belanjaan yg banyak,canda tapi hehe."
Lalu aoi mematikan teleponnya dan mengajak shu jalan lagi.
Disana sesampainya disupermarket mereka segera membeli bahan yg diinginkan lalu mereka membayar dikasir tapi harus mengantri.
Setelah mengantri mereka keluar dari supermarket dan memeriksa barang yg mungkin belum dibeli."Hm karena ini hampir waktu makan,mau beli sesuatu dulu biar kenyang sampai rumah?"tawar aoi.
"Terserah."ucap shu.
"Baiklah kita makan ditempat yg sedikit sepi agar kamu ngak kebisingan."ajak aoi lalu dia mengajak shu kesebuah warung yg cukup dekat yg menjual soba hangat.
"Pak saya pesan dua yang satu ngak pakai mochi."pinta aoi.
"Oke tunggu sebentar ya."ucap pak pembuat soba.
"Huah sudah lama aku tak kemari tempatnya masih sama seperti dulu ya,cuma ganti plat nama aja."ucap aoi yg merasa nostalgia.
Shu cuma memandang aoi dengan tatapan yg mungkin bisa dibilang tidak biasa.
Tatapaan orang yg sedang jatuh cinta pada pandangan pertama sejak awal bertemu."Silahkan."
"Wah sudah datang shu-san ayo kita makan sobanya."ajak aoi lalu dia mengambil sumpit dan bersiap untuk makan.
"Ah iya,sudah datang,mari kita makan."ucap shu.
"Jaa itadakimasu."
Mereka makan bersama sambil sedikit berbincang-bincang.
Setelah itu mereka pulang dengan menggunakan limo walau sebelumnya mereka datang kesupermarket pakai taksi.
Setelah itu mereka pulang bersama dan membawakan bahan yg diminta reiji lalu menyimpannya dikulkas.Setelah itu aoi dan shu berpisah karena aoi ingin tidur awal jadi dia tak ikut untuk melihat pertandingan final antara shu dan ayato yg melempar peluru jarak jauh.
Jadi aoi tidur diawal supaya dia bisa bermimpi indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You will be mine my princess(END)
Teen Fiction"nee onee-chan apakah betul alamatnya disini?kok perasaanku ngak enak gini ya."ucapku merinding. "tenang saja ayah bilang kita tak apa tinggal disini sebagai penebusan dosa ayah ayo masuk."ajak kak yui yg langsung menyeretku masuk kedalam rumah besa...