3

2.4K 223 0
                                    


Author pov

"Hm aku merasa ada yg aneh."ucap aoi saat melihat tingkah laku yui yg mencurigakan.
"Eh apa maksudmu aoi-chan?"tanya yui memalingkan wajahnya.
"Tidak,hanya saja aku merasa seperti ada yg menguping pembicaraan kita disini."ucap aoi menatap tajam di pintu kamar yui yg tertutup rapat.

"Hm mungkin hanya perasaanku aja,aku kembali kekamar dulu ya yui-nee jaga diri biar gak di gigit."lalu aoi keluar dari kamar yui dan berpapasan dengan reiji.
"Reiji-san ada apa?"tanya aoi.
"Tidak ada,permisi."reiji pergi tanpa menatap wajah aoi.
Aoi cuma memiringkan kepala bingung,lalu pergi menuju ruang bawah tanah.

Saat itu sedang ada ayato dan laito yg sedang bermain billyard.
"Konbawa."sapa aoi lalu dia duduk disofa dan memainkan rambutnya.
Ayato yg melihat langsung memerah dan segera memalingkan wajahnya.
Laito cuma terkekeh pelan.
"Ha?,hei jangan berpikiran yg aneh" ya,aku cuma kebetulan rambutku ada yg kusut dibagian ini."ucap aoi lalu memalingkan wajahnya yg tersipu.

"Jadi untuk apa kamu kesini?"tanya ayato.
Aoi cuma memutar mata malas.
"Kalau kamu ngak mau aku disini bilang aja,aku akan pergi."ucap aoi lalu berdiri dari sofa dan beranjak pergi,tapi tangannya ditahan oleh ayato.
Aoi terkejut lalu dia berbalik dan melihat wajah ayato yg memerah dibagian pipinya.

"Anu ada apa ya?"tanya aoi heran.
Laito cuma tertawa kecil lalu melanjutkan permainan billyardnya.
"Tidak...anu itu...tanganku refleks aja...ngak ada maksud lain kok."ayatolalu melepas genggaman tangannya dari tangan aoi.
"Oh kukira kamu marah sama aku karena muncul tiba2 terus ganggu kamu main ternyata bukan hehe."aoi tersenyum tipis lalu pergi dari sana.

Laito lalu menghampiri ayato lalu merangkulnya dari samping.
"Sayang sekali ya bro,dia ngak peka hehe."ejek laito.
"Berisik,lagian kau juga belum ada pergerakan kan?"ayato menepis tangan laito yg merangkulnya lalu dia berjalan pergi dari ruang bawah tanah.

Aoi saat ini tengah berada di taman bunga mawar putih milik subaru.
Lalu dia memetik beberapa bunga dan dia hilangkan duri ditangkai bungannya lalu dia membuat mahkota bunga dari itu dan membawanya menuju tenpat biasa subaru duduk disamping jendela.
Subaru yg melihat itu lalu menoleh dan melihat aoi yg membawa mahkota bunga ditangannya.

"apa itu?"tanya subaru.
"Hihi mahkota bunga."ucap aoi senang.
"Lalu?"tanya subaru lagi.
"Aku membuatkan ini untukmu,untuk ucapan terima kasih karena sudah membawaku ke taman yg indah itu."ucap aoi tersenyum lalu memakaikannya di kepala subaru.
Subaru cuma diam mematung sampai aoi selesai memakaikannya.

"Kirei."puji aoi.
Subaru cuma diam menatap wajah aoi lalu dia menudukkan kepalanya.
"Are?kamu ngak suka ya?itu terlalu feminim ya,kalau begitu biar kuberikan pada orang lain saja."panik aoi berniat mengambil mahkota bung tapi ditahan oleh subaru.
"Biarkan ini disini,aku suka."ucap subaru pelan lalu menghilang dari sana.

Aoi cuma diam kebingungan.
"Dia suka ya?,kukira dia tak akan mau pakai barang buatanku."guman aoi pelan sambil meremas rok yg dipakainya.
Aoi lalu pergi dari sana lalu mampir ke perpustakaan disana.
Aoi berjalan di sekitar rak buku dan melihat sebuah buku yg menarik dan berniat mengambilnya.

Tapi karena kurang rendah dia berusaha berjinjit guna mencapai buku yg dicarinya.
"Ughh karena inilah aku tak suka jadi pendek."keluh aoi berusaha mencapai buku yg diinginkannya.
Lalu tiba" ada tangan yg mengulur diatasnya dan mengambilkan buku yg diinginkan aoi.
"Ini."
Ternyata shu yg kebetulan sedang tiduran disana,mengambilkan buku yg diinginkan aoi.

"Terima kasih shu-san kamu sungguh baik."ucap aoi tersenyum lalu dia duduk dikursi perpustakaan dan membaca disana.
Shu lalu menganguk pelan lalu dia duduk disofa dan memejamkan matanya untuk melanjutkan tidurnya.
"Hm jadi mereka sebenarnya bukan saudara kandung,jadi mereka adalah saudara tapi beda ibu."batin aoi sambil melirik kearah shu.

"Hm tapi meski begitu,mereka terlihat tak dekat satu sama lain,atau hanya perasaanku saja ya?"guman aoi pelan lalu dia menutup bukunya pelan dan meletakkannya di atas meja.
Lalu dia menghampiri shu dan menyelimutinya dari selimut yg ada di perpustakaan.
"Oyasumi."bisik aoi pelan lalu dia pergi meninggalkan shu yg mulai tak bisa tidur karena gelisah.

"Ugh aku bisa gila."guman shu yg menutup kedua matanya dengan lengan bajunya.
"Gadis itu,bikin aku susah tidur aja."gusar shu mengaruk rambutnya kasar.
Shu lalu beranjak pergi dari sana dengan membawa selimut pemberian aoi padanya.
"Aku mau tidur disana aja."ucap shu malas.

Aoi sekarang sedang makan diruang makan dengan ditemani yui yg juga kebetulan sedang senggang.
"Aoi kamu jangan terlalu dekat dengan mereka ya,bisa saja mereka berniat jahat padamu aku tak ingin kamu terluka."ucap yui cemas.
Aoi cuma tersenyum tipis lalu dia memeluk yui erat.
"Tak masalah yui-nee selama aku bisa melakukan hal yg lebih bagi mereka."ucap aoi.
"Aoi kamu gadis baik,jadi jangan terlalu memikirkan apa yg akan kamu lakukan,cukup kamu pikirkan masa depan yg akan kamu hadapi suatu saat nanti."ucap yui sambil mengenggam kedua tangan aoi erat.
"Terima kasih yui-nee karena selalu ada untukku."aoi lalu membalas tangan yui dengan senang hati.

Saat ini semua sedang makan malam diruang makan bersama.
Tidak ada satu pun yg membuka percakapan semua makan dengan diam dan tenang.
"Yui-nee kau harus makan daging yg banyak,aku yg masak lho."ucap aoi memberikan daging yg dia ambil dengan garpu kepada yui.

"Terima kasih aoi,aku senang kamu masih mengasah kebiasaanmu dulu."yui memakan daging yg diberikan oleh aoi.
Aoi lalu tersenyum manis dan melanjutkan makannya.
"Hei,kenapa kau tak pernah menunjukkan sikap imut itu pada kami?"keluh laito.
"Suka" aku lah,lagian aku kan yg pinya wajah."ketus aoi cuek.
"Kenapa sikapmu beda sekali dengan jika bersama kami?"heran laito.
"Hm,mungkin tergantung kalian bagaimana melihatku."ucap aoi pelan.

Yg lain lalu memandang aoi yg tertunduk sampai poninya menutup wajah.
"Sudah,jangan banyak bicara dimeja makan."tegas reiji.
"Baik."ucap yg lain serempak.
Setelah makan aoi membantu reiji mencuci piring dengan mengeringkan piringnya dengan kain bersih.

"Kamu tadi ingin bicara soal apa?"tanya reiji.
"Tidak ada,cuma mau mencairkan suasana yg sedikit menengangkan tadi."ucap aoi.
Reiji cuma menganguk lalu membetulkan kacamatanya.
"Kamu sungguh aneh."ucap reiji pelan.
"Eh?tadi kamu bilang sesuatu?"tanya aoi bingung.
"Tidak ada,lupakan."ucap reiji.







You will be mine my princess(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang