Aoi pov"Hoi kau manusia aneh?apa yg kau lakukan disini hah?"bentakku pada seorang lelaki yg tiba saja muncul dibathtub milikku yg berada dikamarku.
"Aku hanya mencoba untuk menghilangkan rasa sakit yg ada ditanganku ini,dengan cara mencelupkannya pada air hangat."ucap lelaki aneh itu masih memandang tangannya yg direndam.
"Maaf tuan tapi yg ingin kutanyakan adalah bagaimana ANDA BISA ADA DI KAMAR MANDIKU?"tanyaku mulai ketopik awal.
"Maaf aku tak tahu kalau ini kamar mandimu,aku akan keluar."ucap lelaki itu lalu segera menghilang dari pandanganku.
BRAAKKKK
"aoi kamu ngak apa2 kan?"tanya kanato yg langsung masuk dengan mendobrak pintu secara kasar.
"Oh kanato-kun aku ngak apa2 kok cuma barusan ada orang aneh datang tapi habis itu pergi lagi."ucapku sedikit berbohong.
Karena orang tersebut sangatlah aneh dengan rambut bewarna hijau tua dan wajah yg kelihatan amat mengantuk dengan berbagai balutan perban dikedua tangannya.
"Ne kanato-kun,kamu ngapain disini?lagi sendirian lagi ya?ngak ada teman?kakak mana?"tanyaku pada kanato yg sedari tadi cuma memainkan teddy miliknya.
"Oh,iya aku memang ingin mengajakmu untuk mengunjungi makam ibuku apakah kau mau?"tanya kanato dengan wajah penuh harap dan sedikit mengeluarkan sinar keimutan.
"Boleh aja sih,tapi sebentar ya aku mau ganti baju dulu...biasanya kalau kita mau berziarah setidaknya pakailah baju bewarna hitam itu yg dikatakan oleh ayah."ucapku dengan senyum tipis.
Kanato cuma diam menatapku lalu mendahuluiku menuju makam ibunya dengan membawa sebuket bunga mawar putih.
Aoi pov end
"Jadi sebenarnya aku tu mau tanya kenapa kalian juga ikut?"tanya aoi histeris saat melihat semua sakamaki bersaudara ikut berziarah.
"Maaf tapi kanato yg memaksa kami untuk kemari."ucap reiji dengan nada serius sambil membetulkan kacamatanya.
"Oh,begitu ya baiklah karena yg lain juga sependapat jadi ayo."seru aoi dengan semangat mencari.
Setelah semua menemukan makamnya aoi segera berjongkok didepan makamnya dan menyatukan kedua tangannya dengan tertutup lalu memejamkan matanya dan merapalkan doa.
Sekilas semua yg melihat perilaku aoi terpana dan mulai mengalihkan pandangannya.
"Anu,bolehkan aku tahu,dimana makam ibu kalian yg lain?"tanya aoi sambil memiringkan kepalanya.
"Soal itu...-"
Belum sempat reiji membuka mulut untuk berbicara disela oleh shu."Mereka ada dimakam yg berbeda tempat dan jauh dari sini."ucap shu sambil menatap aoi lekat.
"Ooh...begitu ya...baiklah karena kita sudah selesai dlm berziarah aku akan kembali untuk mengemasi barang2 karena akan pindah."ucap aoi refleks membuat keenam lelaki tersebut menatap tajam pada aoi.
segera pergi kedlm kamar miliknya lalu merapikan baju miliknya dan segera membopong koper miliknya tapi dihadang oleh para sakamaki bersaudara.
"Lho kok kalian mengahalngi sih,aku mau pergi sebentar doang kok habis itu aku kembali kok suer."kesal aoi sambil mengembungkan kedua pipinya lalu kedua jarinya memasang gaya 'piece.'
"Bukan itu yg mau kami dengat bodoh,kamu mau tinggal dimana memangnya?,bukan berarti aku cemas kamu bakal ngak balik lagi"tanya subaru jengkel.(kelihatan banget dasar stun2)
"Itu benar,kamu memangnya mau tinggal dimana bitch-chan?"tanya laito memasang wajah melasnya.
"Kalo mau aku akan mengantarmu supaya kamu bisa selamat sampai tujuan."ucap ayato.
KAMU SEDANG MEMBACA
You will be mine my princess(END)
Teen Fiction"nee onee-chan apakah betul alamatnya disini?kok perasaanku ngak enak gini ya."ucapku merinding. "tenang saja ayah bilang kita tak apa tinggal disini sebagai penebusan dosa ayah ayo masuk."ajak kak yui yg langsung menyeretku masuk kedalam rumah besa...