8

1.3K 144 0
                                    


Author pov

Jadi setelah melihat mimpi kemarin dan kejadian aneh yg terus menghantui aoi,aoi mulai mencoba mencari beberapa bukti yg akan dia selidiki.
Namun dipertengahan perjalanan aoi mendengar alunan suara orang yg tengah bermain piano didalam ruangan.

Karena penasaran aoi mencob mendekati siapa yg bermain dan kemudian dia melihat sosok laito yg sedang bermain piano dengan sangat baik.
Lalu aoi cuma mengintip dari balik pintu.

"Oya~bitch-chan apa yg kau lakukan disana?"tanya laito menatap aoi yg kaget setengah mati.
"Gomennasai aku seenaknya ngintip ya kalau gitu aku permisi ya..."ucap aoi tak berani mentapa mata laito.
"Wait bitch-chan,sudah lama kita tak mengobrol bagaimana kalau ngeteh dulu?"ajak laito menahan tangan aoi.
"Kau tak akan mencabik tubuhku karena sudah mengintip seenaknya kan?"tanya aoi agak takut.
"Mana mungkin aku mencabik tubuh indahmu itu,tak mungkin aku melakukan itu..."ucap laito tersenyum.

Setelah beberapa menit laito meyakinkan aoi akhirnya aoi mau dan mereka pun berduaan didalam ruang piano itu dan meminum teh bersama.

"Jadi apa yg kau ingin tanyakan padaku bitch-chan?"tanya laito sambil memangku tangannya diatas dagu.
"Eh darimana kau tahu aku mau tanya sesuatu?"tanya aoi kaget.
"Cuma menebak,dari wajahmu aku tahu kau berusaha menyembunyikan sesuatu kan?dan aku sangat yakin yg lain juga sadar dengan sikap anehmu."ucap laito.
"Cih,memangnya mukaku kelihatab kayak mau mati?"tanya aoi dingin.
"Maaf tapi yg kulihat bukan itu,jadi langsung keintinya saja...apa yg ingin kau bicarakan?"tanya laito mulai mode serius.

Aoi juga mulai mode serius dan membuka mulut soal apa yg dia lihat dimimpinya waktu itu dan laito menanggapinya dengan seksama sambil meminun tehnya.

"Bisakah kamu beritahu aku apa yg sebenarnya terjadi pada rumah ini?"tanya aoi penasaran.
"Kamu sebegitu ingin tahu ya,masalahnya sih bukan apa yg ingin kuberitahu padamu tapi ada pada mereka yg sedang menguping kita."ucap laito menunjuk kearah luar pintu lalu aoi menoleh dan melihat ada ayato dan kanato yg sudah berdiri disana.

"Wah kita ketahuan ayato-kun."ucap kanato.
"Cih dasar banci sialan."umpat ayato lalu masuk menuju ruang musik yg ditempati dengan santainya.
"Permisi bisakah kalian para 3 bersaudara ini memberitahuku apa yg sebenarnya terjadi?"tabya aoi mulai panas.
"Kenapa kau ini kepo banget?"tanya ayato.
"Itu benar teddy bahkan tak suka jika melihatmu memasang wajah sok ingin tahu itu,iya kan teddy?"ucap kanato berbicara seorang diri dengan boneka tersayangnya.
"Hohohoho lihatlah bitch-chan mereka sangat tak ingin memberitahumu jadi menyerah saja ya?"ucap laito enteng.
"Kalian ini bisakah serius sebentar,yg ingin kupastikan adalah aku menemukan gaun aneh yg ada dibawah sini dan gaun itu terlihat sangat mirip dengan yg dipakai oleh ibu kalian...pertanyaanku kenapa gaun itu dipajang disini?"tanya aoi serius.

Ayato,laito dan kanato langsung memasang wajah suram.
Aoi yg sadar adanya perubahan suasana didalam ruangan itu langsung diam mematung dan tk ingin melihat wajah ketiga orang tersebut.

"Gaun itu adalah milik ibu kami yg bernama kordelia dan dia mati beberapa tahun yg lalu akibat kami bunuh."ucap ayato dengan tatapan serius.
"Eh kalian membunuh ibu kalian sendiri?tapi...bagaimana bisa..."ucap aoi kaget dan tak percaya.
"Itu terjadi saat hujan guntur dan saat sudah malam hari."tambah laito.

Setelah menceritakan cerita dibalik suramnya wajah mereka aoi memutuskan untuk mendinginkan kepala ditaman dekat air mancur dan disana aoi menceburkan dirinya didalam air mancur itu

"HOI BODOH APA YG KAU LAKUKAN MALAM2 BEGINI?KALAU MAU MAIN AIR YA DIKAMAR MANDI JANGAN DISINI."teriak subaru marah laku menarik keluar tubuh aoi yg sudah terendam setengah itu dan membawakan handuk pada aoi.
"Subaru-kun,astaga maaf aku ngak tahu harus menenangkan diri dimana dimalam hari ini,karena gerah aku dengan sengaja menceburkan diriku disini."ucap aoi cengengesan.

"Kau ini aku tak tahu kau ini bodoh atau gimana,sudah...ini handuk tutupi lah tubuhmu yg sudah basah itu aku ini juga seorang lelaki lho."ucap subaru memalingkan wajahnya.
Aoi yg melihat tingkah malu subaru cuma tertawa kecil lalu mengeringkan bajunya yg setengah basah karena air mancur.
Setelah itu aoi pun berpamitan pada subaru untuk ganti baju dan subaru mengijinkannya karena sudah tak tahan dengan rasa malunya itu.
"Jaaa bye2 dane."pamit aoi.

Setelah aoi mengganti pakaian yui datang menghampiri aoi dan ingin bertanya tentang apa yg terjadi dan aoj cuma bilang jangan khawatir semua baik2 saja.
Setiap hari yui selalu khawatri kenapa aoi selalu hilang setiap makan malam maupun akan tidur.
Yui selalu ingin tahu apa yg terjadi tapi aoi selalu menahan agar yui tak mengikutinya.

"Yui-nee semua baik2 saja lagian itu tadi hanya karena aku gerah saja dan ingin mandi air dingin saja."ucap aoi bohong.
"Begitu ya,kenapa kamu selalu sembunyi soal masalah ini padaku?"tanya yui heran.
"Apa yg kau maksud yui-nee tadi aku hanya sedang mengigau."ucap aoi bohong lagi.
"Oh kalau kamu ada masalah bilang ya onee-chan akan selalu ada untukmu."ucap yui memeluk aoi.
Aoi hanya tersenyum lalu membalas pelukan hangat dari yui.

"Sungguh cinta kakak adik yg sangat manis."ucap laito dikejauhan bersama kanato dan ayato.
"Kalian ini penguntit ya?"tanya reiji dikejauhan.

















You will be mine my princess(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang