III : Fuss

1.1K 122 22
                                    

Jungkook menangis, anak itu mengatakan jika perutnya terasa sakit dan mual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menangis, anak itu mengatakan jika perutnya terasa sakit dan mual. Hal itu sontak saja membuat Namjoon panik karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, lalu saat sang ayah sedang dilanda kepanikan karena pernyataan sang anak. Jungkook malah merubah tangisannya menjadi tawaan yang begitu menyebalkanㅡbagi Namjoon.

Mengerjai sang ayah merupakan hal yang paling Jungkook sukai, apalagi ketika dirinya sedang ingin diperhatikan namun ayahnya malah sibuk berkutat dengan laptopnya. Namjoon menghela nafas pasrah. Pria itu bahkan harus meninggalkan pekerjaannya karena cemas dengan si kecil kesayangannya, dan lihat, apa yang pria itu dapatkan? Hanya tipuan dari seorang anak yang minta diperhatikan.

"Jungkook tidur, kau harus istirahat." ucap Namjoon pada si kecil yang masih tertawa kendati wajahnya masih terlihat sembab, Jungkook berada di atas kasur yang berukuran lumayan besar itu dengan bantal guling sebagai pembatas di sisi-sisi.

Anak itu menggelengkan kepalanya, "Tidak mau. Kookie tidul kalau daddy juga tidul."

"Ayolah, kau butuh istirahat. Memangnya tidak lelah?" tanya Namjoon mengingat sekitar tiga jam yang lalu saat mereka baru sampai hotel, Jungkook memasang wajah lelah. Bukan tipuan, tapi memang benar-benar lelah. Bahkan tiga puluh menit saat baru memasuki kamar anak itu cukup rewel karena masih mabuk perjalanan.

Dan apa yang terjadi sekarang? Seakan berbeda sosok dengan Jungkook yang sebelumnya, kini anak itu terlihat lebih ber-energi padahal mereka hanya memakan roti untuk mengganjal perut. Bukannya Namjoon tidak mampu membeli makanan, ia hanya malas. Jungkook tidak meminta, yasudah, tidak usah membelinya daripada harus berakhir di tempat sampah.

"Tidak kok." ujarnya.

"Seㅡ"

"Daddy belhenti bicala dan selesaikan pekeljaan Daddy sekalang! Kookie lelah." terianya sambil mengerucutkan bibir.

"Kau bilang tidak lelah!"

"Ah!ㅡDaddy.. Jangan banyak bicalaa..." rengek Jungkook saat sang ayah terlalu banyak bicara, padahal sebenarnya tidak juga.

"Dasar labil." umpat pria itu pelan. Lagipula apa salahnya jika Jungkook labil? Dia masih berusia lima tahun, benar-benar konyol mengumpat kepada seseorang yang jelas-jelas berbeda puluhan tahun darinya.

Tanpa berpikir panjang lagi, Namjoon langsung kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda agar cepat selesai. Hari ini ia harus istirahat agar saat rapat besok dirinya terlihat segar dan bisa fokus.

Selang beberapa waktu pria itu membereskan beberapa kertas dan map yang berserakan setelah menyelesaikan pekerjaannya. Pria itu mendekat ke arah kasur dan melihat anaknya sudah tertidur pulas. Ia tersenyum melihat si kecil tertidur dengan bibirnya yang sedikit terbuka kan mengeluarkan air liur, menggelikan. Namun pria itu segera mengusap liur yang tercipta di bibir dan pipi anaknya menggunakan tisu yang berada di nakas sebelah kasurnya. Namjoon memperhatikan si manis nya ini, setelah diteliti ia benar-benar melihat wajah Hayoung pada anaknya.

Losing The Light ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang