XIV : Just Dream?

844 104 3
                                    

Ruangan yang awalnya sunyi ini, kini berisi tangisan dari beberapa manusia yang berada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan yang awalnya sunyi ini, kini berisi tangisan dari beberapa manusia yang berada disana. Diantaranya Seokjin, Nara, Yoongi dan Jimin. Mereka berempat langsung terburu-buru datang setelah menerima panggilan dari Hoseok mengenai Jungkook.

Satu hal yang berada dipikirkan mereka. Tidak percaya. Tentu saja, ini terlalu tiba-tiba. Bahkan mereka belum sempat berbicara dengan Jungkook sejak anak itu kecelakaan. Pemakaman akan dilakukan beberapa menit lagi, pihak rumah sakit sedang menyiapkan Jungkook untuk dikembalikan ke bumi.

"Oppa.. Jungkook..." isak Nara sambil menggigit ibu jarinya dan sesekali membekap suara tangisan. Pria yang menjadi suaminya pun merangkul Nara, menenangkan istrinya agar tidak terlalu banyak menangis.

Ia tidak mau melihat Nara terbaring lemah seperti beberapa hari yang lalu, wanita itu tumbang karena keadaan yang terus-menerus mengguncang pikirannya. Walaupun tidak parah, tetapi tetap saja membuat khawatir. Perlu diingatkan lagi jika Nara sedang hamil dan kondisinya janinnya baru beberapa minggu.

Kini semua orang dalam ruangan itu sibuk dalam kesedihannya masing-masing, dokter sudah memberi tahu bahwa jasad Jungkook sudah siap dimakamkan. Dan dengan gontai, mereka semua mengikuti suster yang mengantarkan mereka ke lobby rumah sakit.

Namjoon menatap nanar peti berwarna putih itu, pikirannya kosong sejak tadi. Ia terlihat seperti sesengok manusia tanpa jiwa. Bahkan sekarang sumber cahaya dalam hidupnya saja sudah tiada, bagaimana ia bisa berjalan melewati kegelapan dunia ini? Pria itu bahkan ragu untuk bertahan, karena apalagi yang harus ia pertahankan jika kini sudah tidak memiliki siapapun?

Mereka menaiki mobil masing-masing dan setelahnya beberapa rombongan mobil itu mengikuti kemana mobil jenazah itu pergi.

...

Dalam kondisi yang sunyi itu, Namjoon menatap kosong pada tanah yang ia tapaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam kondisi yang sunyi itu, Namjoon menatap kosong pada tanah yang ia tapaki. Mata sembabnya tidak bisa tertutup oleh apapun. Matanya memang membutuhkan istirahat, tubuhnya pun begitu. Tetapi jiwanya seakan tidak mengizinkan hal tersebut terjadi.

Beberapa jam yang lalu, tubuh kecil anaknya terkubur rapi dalam peti dan kini sudah berada di dalam bumi. Gundukan tanah yang masih segar terlihat mencolok diantara kuburan lainnya. Semua orang telah pergi sejak dua jam yang lalu, meninggalkan Namjoon dalam kesunyian yang membelengu.

Losing The Light ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang