V : Nightmare

1K 128 4
                                    

Terhitung sudah tiga hari sejak Jungkook menunjuk perempuan berbikini di pesisir pantai sambil mengatakan seksi, pekerjaan Namjoon di Busan pun sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung sudah tiga hari sejak Jungkook menunjuk perempuan berbikini di pesisir pantai sambil mengatakan seksi, pekerjaan Namjoon di Busan pun sudah selesai. Di hari ketiga ini, mereka memutuskan untuk bersantai di hotel seharian. Rencana Namjoon sih begitu. Tetapi tidak dengan Jungkook, anak itu ingin berjalan-jalan dan menikmati pemandangan Kota Busan. Terutama Haeundae Beach.

Jungkook suka melihat gelombang air yang membentuk ombak yang berdebur, Burung Perandai yang berkicau menemani suara riuh ombak sehingga menciptakan suasana yang tenang. Ya, kalau malam. Karena jika siang hari Pantai Haeundae terbilang cukup ramai dan terkadang padat oleh turis yang berkunjung.

Kini Jungkook berbaring di atas kasur kamar hotel, menatap langit-langit kamar yang memiliki warna Ivory—terkesan lembut dan hangat. Dengan Bambi eyes yang menjelajahi setiap sudut langit-langitnya, sambil sesekali mendesah bosan. Sedangkan Namjoon, pria itu membalik lembar demi lembar buku yang berada di genggamannya ditemani dengan alunan musik Something In The Way milik Jorja Smith.

Jungkook turun dari kasur dan mendekat ke arah Namjoon yang berada di sofa sambil menselonjorkan kakinya, anak itu merangkak naik ke arah tubuh sang ayah dan mendudukan diri di pangkuan Namjoon sambil memeluk tubuh kekar pria itu.

"Ada apa?" tanya Namjoon sambil menghirup aroma lembut khas bayi yang menguar dari surai legam sang anak, tidak lupa mengelus punggung kecil yang kini berada di pelukannya.

"Bosan." ujarnya dengan suara yang teredam karena posisi wajah Jungkook yang menempel pada dada Namjoon.

Namjoon tidak menjawab apapun lagi, pria itu kembali fokus pada rentetan kalimat yang membentuk sebuah paragraf yang terususun rapi. Jungkook sendiri kini tidak mengeluh, mungkin karena usapan lembut di punggungnya membuat ia merasa nyaman ditambah alunan musik yang terdengar santai di telinganya.

Kegiatan tersebut berlangsung selama hampir lima belas menit, dan kini pria yang menggunakan kacamata itu mendapati Jungkook tertidur dengan membuka sedikit mulutnya. Posisi wajah yang menyamping dan menempel pada dada pria itu menghasilkan tekanan yang membuat pipi gembil sang anak terlihat semakin menggemaskan.

Namjoon menutup bukunya, perlahan pria itu bangkit dan berjalan menuju kasur. Membaringkan tubuh kecil itu dengan lembut, berusaha tidak menganggu tidur sang anak. Ia memposisikan tubuh Jungkook senyaman mungkin.

Lalu beberapa menit kemudian, secara tidak sadar pria itu pula ikut meneyelami mimpi dalam tidurnya setelah beberapa kali menguap karena matanya juga sudah terasa perih. Kini kedua orang itu terlelap dalam posisi Namjoon yang memeluk tubuh kecil Jungkook dari belakang.

Rencana jalan-jalan mengelilingi Busan sepertinya harus ditunda terlebih dahulu, toh masih bisa dilakukan besok. Sekalian mengajak Yoongi dan Hoseok agar lebih ramai, walaupun pria itu tahu resiko untuk mengajak kedua orang tersebut. Pasti selalu ada keributan.

Terkadang Namjoon tak habis pikir dengan Yoongi dan usianya yang masih suka berdebat dengan anak seumuran Jungkook yang jelas jelas selalu ingin menang, tetapi tidak dapat di pungkiri jika Namjoon juga terhibur oleh perdebatan mereka. Ya walaupun berujung dengan Dirinya yang harus menenangkan Jungkook apabila anak itu menangis.

Losing The Light ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang