I

3.8K 122 6
                                    

"Akh, sialan." Temari membanting tumpukan dokumen di tangannya ke atas meja rias. Ekspresi kesal dan lelah tercetak jelas di wajah ayunya.

"Para tetua sialan, bagaimana bisa mereka menghasut Kankurou dan Gaara untuk menyerang Konoha ? Mereka gila !"

Gadis itu menghela napas dan mendudukkan dirinya di atas kasur. Wajahnya terlihat sangat serius, sepertinya sedang memikirkan cara untuk menghentikan semua ini. Sampai rasa mual yang hebat membuatnya berdiri dan berlari kecil ke wastafel yang ada di kamar mandi yang tak jauh darinya.

Temari memuntahkan semua isi perutnya dan membersihkan mulutnya. Napasnya terdengar sedikit terengah-engah.

"Ada apa denganku ?"

Sudah beberapa hari ini ia mengalami mual mual, awalnya ia mengira hanya masuk angin biasa dan akan cepat sembuh tapi sampai sekarang rasa mual itu masih sering menerjangnya.

"Sepertinya aku harus mengecek sesuatu."

Temari berinisiatif untuk memeriksa sendiri apa yang terjadi pada tubuhnya, entah kenapa ia punya firasat jika ia tak boleh memeriksakan dirinya kepada ninja medis Suna.

------------000--------------

"Hahaha tidak mungkin."

Gadis itu memandang benda pipih berwarna putih di tangannya dengan tatapan tak percaya. Tadinya, ia hanya iseng membeli benda itu saat menebak nebak apa penyakitnya tapi siapa sangka hasilnya diluar dugaan.

2 garis

Temari positif hamil

Ia menyisir rambutnya sedikit kuat kebelakang menggunakan tangannya, berharap bisa mengurangi rasa pusing yang tiba tiba hinggap di kepalanya. Sekarang, ia punya satu hal lagi yang harus dipikirkan.

"Serius ? Disaat seperti ini ?" Ia menertawakan keadaannya.

Gadis itu tidak memusingkan bagaimana ia bisa hamil atau siapa ayah bayi dalam kandungannya karena ia sendiri tahu jawabannya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara memberitahu pemuda itu bahwa sekarang ia sedang mengandung anaknya.

Nara Shikamaru

Ya, dia adalah ayah dari bayi yang dikandungnya. Satu satunya orang yang pernah menyentuhnya. Satu satunya lelaki yang ada di hatinya.

Konoha dan Suna sekarang sedang terlibat sebuah masalah besar. Sepertinya, ada seseorang yang sengaja mengadu domba mereka dengan mengacaukan kegiatan ekspor impor. Beberapa hari yang lalu, pihak Konoha mengajukan protes keras karena katanya barang yang diimpor dari Suna berkualitas sangat buruk, bahkan tidak bisa digunakan sama sekali. Tapi di sisi lain, Suna juga mendapat barang impor yang sama seperti sampah dari Konoha. Kedua desa sudah mengadakan rapat, tapi sayangnya berakhir dengan hampir saling menyerang satu sama lain. 

Tidak cukup dengan itu, Konoha memutuskan pengimporan barang secara sepihak padahal Suna sudah mengirim ganti rugi, akibatnya sekarang Suna mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Para Tetua meminta Gaara untuk menyatakan perang kepada Konoha karena merasa mereka sudah menghina Suna. Untung saja, Gaara memiliki sikap tenang dan berkepala dingin sehingga perang tidak langsung tersulut.

"Kenapa kau harus hadir disaat Konoha dan Suna sedang bersitegang huh ? merepotkan sekali." ujar Temari sambil terkekeh pelan, tangannya tergerak untuk mengelus perutnya yang masih rata. Seluas senyuman terukir di wajahnya, ia tidak menyesali kehadiran janin dalam perutnya yang ia sesali hanya kenapa ia harus hadir disaat keadaan sedang pelik.

Nyawa bayi itu bisa dalam bahaya jika sekarang semua orang tahu dia adalah bayi dengan darah 2 desa.

 "Haah apa yang harus kulakukan ?"

Perfect FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang