XXXXIII

483 37 5
                                    

"Maaf sudah membuat kalian menunggu." 

Kedua pemuda bermarga Sabaku itu mengangguk saat melihat kedatangan Shikamaru.

"Kalian pasti lelah, apa kalian mau teh at-"

"Cukup basa basinya, sekrang cepat jelaskan siapa anak yang memiliki chakra yang sama dengan Nee - san tadi!" ujar Gaara tegas. Kehilangan sosok ibu keduanya menyisakan luka yang sangat dalam bagi sang Kazekage muda. Merasakan aliran chakra Kaka sulungnya lagi setelah sekian lama terasa mimpi bagi keduanya, karena itu mereka jadi curiga kepada Shikadai.

"Ah, kita memang tidak boleh berbasa-basi ya?" Shikamaru duduk berhadapan dengan mereka. Untuk kesekian kalinya, ia menghela napas, mengumpulkan tekad dan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya.

Meski ia harus mati sekalipun

"Dia... adalah putraku, namanya Shikadai," ujar Shikamaru mengawali, ia sedikit tersenyum saat mengingat sosok menggemaskan putranya.

"Putra? aku tidak tahu kalau kau sudah menikah." tanggap Kankurou dengan nada sinis.

Shikamaru terkekeh "Ya, aku memang belum menikah."

"Jadi? dia anak hasil hubungan diluar nikah?"

"Benar, dan....."

"Siapa ibunya?" kali ini Gaara yang bertanya. Ia mempunyai satu kemungkinan dalam kepalanya setelah mendengar cerita singkat Shikamaru.

"Ibunya adalah...." jeda sebentar untuk sebuah helaan napas, rasanya lidah Shikamaru kelu sekali hanya untuk mengucapkan nama wanita yang sangat ia cintai "Sabaku no Temari."

Buagh

Sebuah tinju penuh amarah mendarat di wajah Shikamaru. Pemuda itu sampai terpental menabrak dinding karena kekuatan pukulan anak tengah Yondaime.

Shikamaru sedikit meringis saat merasakan perih di seluruh wajahnya, perbuatannya memang sangat hina, ia juga tahu kenyataan itu. Karena itu Shikamaru tidak marah apalagi melawan.

Ini memang kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan.

Tapi, sekali lagi, tidak ada rasa menyesal yang hinggap di hatinya karena sudah menghamili Temari.

Tidak ada sedikitpun.

Shikamaru merutuki dirinya sendiri karena hal itu, dia memang pria brengsek.

Kankurou melangkahi meja dan mencengkram kerah baju Shikamaru kuat kuat. Matanya berkilat marah, napasnya menderu, ia ingin sekali membunuh Shikamaru ditempat itu sekarang juga!

"BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKAN HAL ITU HAH?! DASAR BRENGSEK!" Kankurou kembali melayangkan sebuah tinju ke wajah sang Nara.

"KAU MENGHAMILI NEE-SAN?! LALU KAU TIDAK MENEMANINYA SELAMA KEHAMILAN DAN MEMBUATNYA MENDERITA SENDIRIAN?! BAGAIMANA BISA KAU MENYEBUT DIRIMU SEORANG PRIA HAH?!"

"Hei, keadaan tidak mendukung saat itu, Temari bahkan tidak memberitahuku kalau dia hamil! jika dia bisa menghubungiku, aku pasti akan menemaninya!" bela Shikamaru.

"LALU BAGAIMANA BISA KAU MENGHAMILINYA?!"

"Aku... dan Temari.... kami sempat bercinta sebelum masalah itu dimulai."

Kankurou memukul wajah Shikamaru lagi. Amarahnya memuncak saat mengetahui fakta jika kakaknya sudah di sentuh orang Shikamaru hingga memiliki keturunan.

"Berarti, anak itu tadi adalah putramu dan Nee-san?" Tanya Gaara. Jujur saja ia syok, sama seperti Kankurou tapi ia mencoba tetap diam di tempatnya dan tidak ikut menghajar Shikamaru.

Shikamaru mengangguk membenarkan "Ya, itu putra kami."

"Heh, kau masih bisa mengatakan bahwa kau ayahnya dengan bangga? PADAHAL KAU YANG MEMBUNUH IBU DARI ANAK ITU DENGAN TANGANMU SENDIRI!"

Perfect FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang