"Temari - sama." suara bernada khawatir yang keluar dari seorang wanita yang terlihat sudah berumur membuat kedua wanita itu menoleh.
Wanita tua itu sedikit berlari tergesa ke arah Temari dan Matsuri yang baru sampai di ambang pintu dan menggenggam tangan Temari lembut.
"Kenapa anda lama sekali ? Saya benar benar khawatir."
Temari terkekeh pelan "Aku hanya jadi cepat lelah jadi kami terpaksa beristirahat lebih lama, gomen membuatmu khawatir, Mako Baa - Chan."
"Syukurlah, oh ya siapa gadis manis yang anda bawa ?"
Matsuri membungkukkan tubuhnya "Nama saya Matsuri, uhm..."
"Kau bisa memanggilku Mako Baa - chan, sama seperti Temari - sama."
Matsuri mengangguk "Baik, Perkenalkan nama saya Matsuri, Mako Baa - chan, aku adalah asisten pribadinya Temari - sama."
"Begitu ya, kau yang membantu Temari - sama selama ini."
Matsuri mengangguk sambil tersenyum manis. Mako membalasnya dan mulai membantu Temati untuk masuk ke rumah sederhana yang sepertinya sudah sengaja disiapkan. Matsuri sedikit berdecak kagum saat melihat bagian dalam rumah itu. Meski hanya satu lantai dan tidak begitu luas tapi penataan ruangannya sangat minimalis dan rapi.
"Rumah ini dulu di hadiahkan Karura - sama secara diam diam kepada saya, kali ini saya ingin menggunakan hadiah darinya untuk menolong Temari - sama." jelas Mako. Ia tersenyum manis dan membuat keriput di sekitar wajahnya menjadi semakin terlihat
"Terimakasih Mako Baa - chan, aku tidak tahu harus membalas kebaikanmu dengan apa." ujar Temari. Sebenarnya ia sedikit tidak enak karena merepotkan pengasuhnya dulu dengan masalahnya sekarang. Masalah yang bahkan tidak ia bagi dengan keluarganya sendiri.
"Tidak masalah, justru saya masih merasa berhutang budi kepada Karura - sama yang berbaik hati mendonorkan darahnya kepada putri saya dan dengan membantu Temari - sama seperti saya akan merasa sudah membalas kebaikan Karura - sama."
"Hahaue pasti menganggap itu sebagai kewajibannya, dia selalu berkata kepadaku untuk membantu orang lain yang membutuhkan."
"Bagi saya itu adalah perhatian yang sangat berarti, jangan sungkan Temari - sama, anda akan segera menjadi seorang ibu dan anda pasti akan mengerti apa yang ia rasakan saat mendapat kebaikan seperti itu sehingga nyawa putri saya bisa terselamatkan."
Temari tersenyum dan mengangguk, ia duduk di sofa dan meminum air yang disediakan, jujur saja ia memang sangat haus. Begitupun Matsuri, setelah meletakkan barang barang di kamar yang akan digunakan Temari, ia juga meneguk habis air yang disediakan untuknya.
"Setelah istirahat, kembalilah ke Suna, Matsuri." ujar Temari
Matsuri nampak terkejut "Eh ? Kenapa ? Saya tidak harus menjaga anda disini ? Barangkali anda butuh ninja medis, ah meski kemampuan saya masih kurang tap-"
"Terimakasih tapi itu tidak perlu, Matsuri. Mako Baa - chan yang akan mengurusi soal kesehatanku dan anakku, dia juga seorang ninja medis yang handal."
"Tapi..."
"Kembalilah ke Suna dan awasi kloningku, pastikan dia tidak bertingkah aneh atau dicurigai, aku akan menyerahkan tugas penting itu kepadamu Matsuri. Jadi mohon bantuannya."
"Temari - sama....." Matsuri terlhat sangat senang sekaligus ragu, ternyata Temari akan memberikan tugas lebih besar kepadanya dan berhasil tidaknya tugasnya akan mempengaruhi keadaan sang Putri Suna untuk kedepannya.
Jika semua sampai tahu yang ada di kediaman Sabaku adalah kloning maka pasti akan dilakukan pencarian besar besaran untuk menemukan Temari yang asli. Dan jika itu sampai terjadi maka semuanya akan berantakan, apalagi kalau Temari dalam keadaan masih hamil besar.
"Aku bisa mempercayakan kloning itu kepadamu kan, Matsuri ?"
Helaian coklat pendek gadis itu bergoyang mengikuti gerakan kepala sang empu "Tentu saja, saya juga akan memastikan jika Kankurou - sama dan Gaara - sama tidak kenapa napa, jadi anda hanya perlu memikirkan kondisi anda."
Temari terkekeh "Baiklah, terimakasih."
"Tapi... apa saya boleh datang kemari seminggu sekali ? saya akan bawakan beberapa suplemen dan barang barang yang anda perlukan kedepannya, boleh ya ?"
"Apa tidak merepotkan ? aku sudah terlalu banyak membebanimu."
"Tentu saja tidak ! aku punya beberapa barang untuk bayi dengan kualitas bagus, anda tahu ? beberapa hari yang lalu saya pergi ke toko perlengkapan bayi untuk membeli hadiah bersama Yukata dan saya tidak sadar membeli banyak barang karena memikirkan anda."
Temari tertawa pelan, dia yang hamil tapi sepertinya Matsuri yang paling menantikan kelahiran anaknya "Kau samapi repot seperti itu, aku akan mengganti semuanya saat kita kembali ke desa."
"Tenang saja Temari - sama, itu urusan belakangan."
"Sekali lagi, terimakasih Matsuri."
---------------000---------------
Wanita bersurai pirang itu bersenandung kecil sambil membalik masakannya dengan wajah gembira. Ia sengaja bangun sangat pagi dan menyiapkan sarapan. Sesekali ia mengelus perutnya dan terkikik kecil saat merasakan kehidupan di dalam sana memberikan respon.
"Temari - sama ?! Kenapa anda disana ?!" Mako sedikit berjalan cepat keluar dari kamarnya.
Temari tersenyum lebar "Aku sedang memasakkan sarapan untuk kita semua, hari ini kan Matsuri akan pulang ke Suna, setidaknya aku ingin memasakkan sesuatu untuknya."
"Tapi jangan bergerak terlalu bebas seperti itu, Temari - sama, anda membuat saya khawatir."
"Baiklah, maafkan aku."
Matsuri yang baru bangun menatap heran saat melihat Temari diomeli oleh Nenek Mako, ia berjalan mendekati mereka dan melempar sapaan pagi.
"Anda memasak semua ini untuk saya ?!" Matsuri hampir saja berteriak jika ia tidak ingat jika Temari kurang suka kebisingan.
"Kau kan akan pergi ke Suna, setidaknya aku ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarku sampai sini dan semua yang kau lakukan untukku, yaah meski ini hanya sesuatu yang remeh."
Mata Matsuri terlihat berkaca kaca karena terharu "Anda tidak perlu melakukan hal seperti ini Temari - sama."
"Ah aku kan sudah bilang ini hanya hal kecil, jadi jangan menolaknya."
"Kalau begitu saya akan sangat berterimakasih."
Temari terkekeh mendengarnya "Bagus."
----------------000-----------------
"Haah rasanya sepi ya, Mako Baa - Chan ?"
Wanita yang sudah berumur itu terkekeh pelan "Benar, dia gadis yang sangat ceria, tapi sekarang anda hanya harus memikirkan bayi dalam kandungan anda, saya pasti akan membantu."
Temari tertawa sambil mengelus perut buncitnya lembut "Mohon bantuannya, Mako Baa - Chan."
"Bagaimana kalau sekarang anda makan camilan ? Mau buah apel ? Ibu hamil itu harus banyak makan makanan bergizi agar bayinya lahir dengan sehat."
"Boleh saja, tolong ya." Sepeninggal Mako ke dapur, Temari mengambil buku tentang kehamilan di depannya. Ini adalah pengalaman pertamanya dan ia harus banyak belajar. Ia sesekali mengelus perutnya saat merasakan pergerakan dari mahluk hidup di dalam sana
"Ada apa Temari - sama ? Kenapa anda tersenyum sendiri ?" Tanya Mako, ia datang dengan sepiring apel yang sudah di kupas dan dipotong dengan bentuk kelinci
"Dia daritadi menendang, dia aktif sekali."
"Itu tandanya dia sehat, saya ikut gembira Temari - sama."
Temari tersenyum cerah, ia kembali membaca buku berwarna putih di tangannya dengan mata berbinar tanda tertarik
Mako mendampingi Temari dengan senyuman, sesekali ia menjelaskan apa yang tidak Tuan Putri itu pahami dari buku dan memberikan tips tips kecil yang sudah ia pelajari seumur hidupnya
"Saya harap, anda selalu sehat Temari - sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Family
FanfictionYang diinginkan Shikadai hanyalah keluarga yang lengkap . . . Kehidupan ini adalah kesalahan yang kami inginkan