Bagian 5 - HIM!

381 60 1
                                    

– DIA!  –

<Selamat Membaca>

== $ ==

[Musim dingin, 2013]

Tepatnya enam tahun dari sekarang, dimana bertepatan pada hari ulang tahun seorang anak laki-laki yang membenci hari ulang tahunnya sendiri, sebab sebuah insiden yang menghancurkan hidupnya dulu. Dia menatap kosong keluar jendela rumah besarnya yang sunyi, dia selalu merasa kosong dan hampa, seperti orang hidup, tapi juga tidak hidup.

"Selamat ulang tahun ...."

Seorang wanita berparas cantik-berjalan menghampiri seorang pria sambil membawa sebuah kue ulang tahun lengkap dengan lilin bertuliskan angka 20. Anak laki-laki yang akhirnya mulai menjadi seorang pria, remaja yang mulai beranjak dewasa menurut umurnya.

Wanita yang tampak satu tahun lebih tua darinya itu, menatap dalam kedua matanya, dengan senyuman cerah nan hangat, begitu hangat hingga cukup melelehkan bongkahan batu es sekalipun. Namun, entahlah ....

"Aku tau kau tidak akan pernah mengingat hari ulang tahunmu sendiri. Tapi tenang, sekarang kau punya aku, Oh Sehun." Jelas wanita tersebut sambil menampilkan senyuman hangat.

Pria bermarga Oh itu diam membisu, dia tak ingin membalas perkataan wanita yang dengan hangat memberikan kejutan di hari yang seharunya menjadi hari spesial semua orang, kan?

"Ayo cepat tiup lilinnya jangan diam saja!"

Sementara pria dihadapannya yang hanya diam mematung seraya menatap dalam kornea mata wanita di hadapannya. Kemudian, pria yang berulang tahun itu perlahan tersenyum penuh kasih pada wanita di depannya, "Terima kasih." Ucap Oh Sehun tulus.

Ditengah moment hangat itu, sebuah tembakan pistol dilepaskan entah oleh siapa dan dari mana itu berasal, melepaskan peluru yang kemudian mengenai daging dan berakhir memberi lubang yang menganga, darah kemudian perlahan mulai mengalir, akibatnya ... kue ulang tahun yang tadinya dipegang oleh wanita tersebut jatuh berceceran dengan darah yang mengalir di lantai. Sehun tertegun, dia bahkan belum sempat meniup lilin ulang tahunnya.

[Ansan, waktu sekarang, Oktober 2019]

Seulgi menghela nafasnya ketika dirinya sudah sampai di tempat kerjanya sore itu, lagi dan lagi dia mendapatkan jam malam. Dari banyaknya jam, dia menangisi nasibnya ynag selalu kedapatan jam malam, yah, itu semua berkat dia adalah pegawai senior di tempat kerjanya.

Sembari menata semua keperluan, Seulgi merasa dia mungkin ingin keluar dari pekerjaanya ini, dan mencari pekerjaan baru, namun, yah, itu tidak pernah benar-bnar dia lakukan ... sebab, mencari pekerjaan itu, tidaklah mudah, bukan.

Dari luar cafe, seorang pria dengan motor kesayangannya sampai, kemudian memarkikannya di luar cafe. Dia sempat melihat Seulgi yang mempersiapkan cafe seorang diri, dia tersenyum tipis, kemudian masuk ke dalam cafe dengan helm motor yang masih nongkrong di kepalanya. Entah disengaja, atau hanyalah gimmic semata.

"Seulgi-yah!!"

"Kau disini?" Tanya Seulgi singkat, tanpa menoleh ke sumber suara, dia kemudian melanjutkan kembali pekerjaanya.

"Yah ... aku kebetulan mendapat jam malam hari ini." Jelas Jaebum.

Dia berjalan sembari melepas helmnya, kemudian meletakkannya di meja, dia lalu merangkul pundak Seulgi yang terlihat sibuk menata toples-toples kaca berisi bubuk kopi dan lainnya.

Demi menunjang perekonomian keluarga yang hanya ada dirinya dan Ibunya, Seulgi harus bekerja paruh waktu setiap harinya, total, mungkin ada tiga pekerjaan paruh waktu yang dimilikinya, namun, dua lainnya hanya dilakukan waktu weekend dan tidak sesering seperti saat di cafe. Meski uang pensiun Ibunya itu sendiri cukup untuk memenuhi kehidupan mereka sementara waktu, tetapi, tetap saja ... tidak bertahan untuk selamanya, kan.

[FF-1] Flower Of Blood(Proses Revisi, banyak bagian yang dirubah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang