Bagian 22 - Bloody snow

189 45 10
                                    

– Bloody Snow –

TAHAP REVISI PER SEMUA BAGIAN CERITA INI ... HARAP DI MAKLUMI, TERIMA KASIH ^.^

---

"Mengerikan jika harus berjumpa kembali dengan malapetaka"

Ansan-10.45 PM KST


Seulgi terpojok, dia memberanikan diri membuka suaranya,"Apa kau masih belum puas? Belum puas kah kau menghancurkan hidupku dan Ibuku?"

Sehun menyeringai

Dia menatap sekeliling kemudian mengambil tongkat kayu yang tergeletak begitu saja di tanah.

Seulgi benar-benar tak bisa membaca isi pikiran Sehun, entah apa yang akan Sehun lakukan padanya.

Apa dia akan membunuhnya malam ini juga? Lalu bagaimana dengan nasib Ibunya? Apa Ibunya akan mendapatkan giliran berikutnya setelah selesai membunuh Seulgi?

Begitulah kira-kira isi pikiran seorang Kang Seulgi saat ini.

Seulgi takut, jika nyawanya dan Ibunya benar-benar akan melayang malam ini juga.

Sehun menatap lurus tongkat kayu digenggaman nya, Seperti sedang mengira-ngirakan bagian apa yang paling ampuh dilumpuhkan hanya dengan tongkat kayu itu. Seulgi gemetaran, dia punya firasat buruk bahwa Sehun benar-benar akan membunuhnya.

Lebih-lebih mereka sedang berada di tempat yang jauh dari jangkauan kamera CCTV, dia menyalahkan dirinya lagi, mengapa dia harus berlari kesini?

BODOH!

Perlahan dia berjalan mundur, menjauh dari jangkauan Sehun. Butiran kecil salju mulai berjatuhan dari langit, Seulgi masih berusaha bergerak menjauh tanpa menimbulkan suara yang akan membuat Sehun

menyadari kepergiannya.

Perlahan-lahan namun pasti, langkah kaki itu berjalan mundur tak menyadari dengan seseorang yang tengah berdiri di belakangnya.

Bodoh memang! Mengapa Seulgi tidak berjalan normal saja?

Tapi apa boleh buat.

DEG!

Langkahnya terhenti ketika ia menyadari keberadaan seseorang yang berdiri tepat dibelakangnya, dia tertegun, pikiran negatif mulai memenuhi otaknya lagi.

Apakah Sehun tadi hanyalah memancingnya agar dia menjauh darinya? Yang ternyata Sehun sudah menyiapkan jebakan lain untuk membunuhnya tanpa harus mengotori tangannya sendiri!

Cih sungguh licik! - batinnya

Seulgi menoleh perlahan, tampak pria tinggi berotot yang tampak seperti seorang berandalan pemabuk dan pemakai obat-obatan terlarang.

Dengan tato besar di lengan kirinya.

Pria tersebut mencengkram pergelangan tangan Seulgi secara tiba-tiba.

"Hei kau mau kemana nona? Ayo kita sedikit bersenang-senang, kau pasti sangat lelah jauh-jauh kemari.

Apa ... Kau tau tempat apa ini nona? Ini adalah tempat yang tak seharusnya wanita muda seperti datangi!"

Bisik pria tersebut di telinga Seulgi, nafas pria tersebut mengenai leher Seulgi, hingga membuat seluruh bulu kuduknya berdiri.

Lagi dan lagi kebodohan yang telah Seulgi perbuat membuatnya terperangkap didalam sebuah jebakan di dalam jebakan.

"Hei, jangan perlakuan wanita dengan kasar seperti itu ... Dia bisa takut denganmu, BODOH!"

Ucap pria lain yang tiba-tiba muncul dari kegelapan,dengan sebuah tongkat kayu ditangannya.

[FF-1] Flower Of Blood(Proses Revisi, banyak bagian yang dirubah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang