Bagian 19 - Game [3]

132 31 18
                                    

– Game part Three –

TAHAP REVISI PER SEMUA BAGIAN CERITA INI ... HARAP DI MAKLUMI, TERIMA KASIH ^.^

⚠18+

"Apa yang akan kau pilih? Menyelamatkan hidupmu sendiri atau hidup orang lain yang kau sayangi?"

**

Malam itu suasana di dalam ruangan menjadi hening setelah suara tembakan senapan itu terdengar, bahkan hewan-hewan malam seakan takut untuk bersuara sekecil apapun.

Qian Kun kemudian memerintah anak buah lainnya untuk menyeret kedua mayat itu dan membakarnya di luar. Seulgi masih terperangkap dalam pikirannya sendiri seraya menatap Sehun tanpa ada rasa bosan.

Sementara, Sehun hanya mengernyitkan keningnya seraya menatap Seulgi dengan tatapan mata yang berapi-api. kemudian, dia berjalan kearah Seulgi lalu mencekiknya dengan seluruh tenaganya.

"Jal*ng si*lan! Lihatlah akibat perbuatan bodohmu, aku harus kehilangan bawahan ku!" Ucap Sehun seraya menatap Seulgi dengan mata yang penuh amarah

Seulgi meringis kesakitan, lehernya seakan hampir saja terputus. Nafasnya yang awalnya normal kini menjadi tercekat, Seulgi bersusah-payah berusaha mencoba melepas cekikan tangan itu dari lehernya.

"F*CK..!!"

Sehun tiba-tiba saja berteriak sembari semakin menekan cekikan tangannya hingga nyawa Seulgi mungkin saja seakan sudah berada diujung tanduk. Namun, beberapa detik kemudian Sehun tiba-tiba melepas cekikan itu dan kini beralih menarik paksa tangan Seulgi.

Seulgi dipaksa mengikuti arah langkah Sehun.

Langkah Sehun kemudian berhenti, Seulgi sempat bingung sebab didepannya tak ada apa-apa dan hanya sebuah kegelapan. Namun, setelah lampu didalam ruangan itu dinyalakan sebuah tirai merah darah terpasang menjuntai di hadapan mereka berdua.

Seulgi menoleh pada Sehun yang tampak menyunggingkan senyuman di bibirnya, dan itu tampak begitu menyeramkan bagi Seulgi.

Sehun kemudian menoleh dan mendekatkan bibirnya di telinga Seulgi, "From now on, let's start playing the game! Sweetheart...." Bisik Sehun

Seperti sihir, atmosfer di dalam ruangan itu kini berubah seratus persen dari sebelumnya.

•°

Kedua mata Seulgi terperangah setelah tirai tersebut mulai terbuka, mata sipit itu membulat sempurna setelah mengetahui isi dibalik tirai itu yang tak lain adalah Park Sooyoung.

Park Sooyoung memang salah karena memilih percaya dan bekerjasama dengan orang seperti Sehun. Sebab lihatlah sekarang nasibnya bahkan lebih buruk dari Seulgi yang seharusnya mati dan bukan dirinya, akan tetapi hal itu berbalik arah dan tertuju padanya.

Dengan kata lain Kematiannya sudah berada di depan matanya.

Sooyoung bergelantungan dengan kedua tangan yang terikat dengan tali, mulutnya yang diikatkan kain membuatnya tidak bisa berteriak. Dia hanya bisa menatap Seulgi dengan air mata yang mengalir meratapi nasib buruknya juga penyesalan yang sudah sangatlah terlambat.

Seulgi tak kuasa melihat nasib Sooyoung seperti itu, akan tetapi Seulgi semakin dibuat gemetaran setelah Sehun yang tiba-tiba menyodorkan pistol padanya, yang tak lupa dengan senyuman miring di sudut bibirnya.

"Tembak!"

Deg
Jantung Seulgi seakan berhenti mendengar ucapan Sehun barusan.

[FF-1] Flower Of Blood(Proses Revisi, banyak bagian yang dirubah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang