Bagian 38 - RED

123 18 2
                                    

– RED –

[!!! Terdapat perkataan umpatan dan makian kasar yang tidak sopan. Penulis harap pembaca tidak meniru apa yang tertulis di dalam bab ini.]

TAHAP REVISI PER SEMUA BAGIAN CERITA INI ... HARAP DI MAKLUMI, TERIMA KASIH ^.^

Hari itu angin berhembus menerbangkan dedaunan pohon musim gugur yang bewarna oranye kecoklatan. Trotoar jalanan juga sudah dipenuhi dengan dedaunan musim gugur yang berguguran memenuhi jalanan kota. Hiruk pikuk kota dihiasi suara klakson kendaraan bermotor dan tak lupa segerombol orang yang berlalu lalang melanjutkan kegiatan mereka sehari-hari.

"Huft, sudah masuk musim gugur," ucap gadis muda dengan rambut kepang dua yang dihiasi oleh pita bewarna merah.

Gadis muda itu tampak mengerucutkan bibirnya sembari memegangi balon merah di tangan kirinya. Dia menunduk menatap kedua sepatunya yang kotor berlumuran lumpur begitupun dengan rok miliknya.

Ditengah anak itu termenung sendirian, kemudian datang tiga orang pemudi yang berusia kisaran dua puluh tahunan awal, jika dilihat dari penampilannya mereka terlihat seperti mahasiswi.

"Sialan, aku iri dengan jalang itu."  Ucap salah satu dari mereka yang tampak mendengus setelah melihat layar ponsel miliknya.

"Jika begitu mengapa kau tidak mengikuti jejaknya dengan berkencan dengan pria tua kaya raya?" Balas gadis berkulit pucat pada temannya yang mulai berbicara ngelantur.

"Hei, sialan!" Merasa tidak terima dengan perkataan temanya itu, gadis tersebut membalasnya dengan mencubit lengan temannya hingga membuatnya meringis kesakitan.

Sementara satu lainnya hanya menertawakan kedua temannya itu.

"Sakit, sialan! Maka berhentilah menggerutu tentangnya sepanjang hari. Aku muak mendengarkan ocehan tidak penting tentang jalang itu." Balas gadis kulit pucat tersebut.

"Aku dengar dia menjadi jalang simpanan pengusaha kaya yang istrinya tengah mengandung anak keduanya. Bukankah itu ironis, melihat suaminya sibuk bermain bersama jalang,

sedangkan istri sah sedang mengandung anaknya." Ucap gadis jangkung dengan lipstik merah tersebut kepada kedua temannya secara tiba-tiba.

"Aku dengar juga anak pertamanya memiliki mental yang tidak stabil." Tambah gadis lipstik merah tersebut

"HEI! Kau tau dari mana sialan!" Sontak kedua temannya yang lain kaget mendengar perkataan temannya itu.

Akan tetapi kemudian gadis berkulit pucat tersebut menangkap keberadaan anak pita merah tersebut yang berdiri dengan kikuk di sebelah mereka bertiga. Gadis tersebut kemudian menyuruh kedua temannya untuk tidak melanjutkan perbincangan mereka, dan tidak lupa memberikan wejangan.

"Hei, diam lah! Lihat anak itu mungkin mendengarkan ocehan buruk kita ... Pikirkan bagaimana pola pikirnya nanti saat dia dewasa setelah mendengar perkataan buruk kita nanti."

"Oh! Bukankah itu ...." Ucap gadis berlipstik merah setelah melihat anak tersebut.

"Apa? Siapa?" Tanya gadis dengan ponsel ditangannya yang penasaran pada perkataan temannya itu.

"Ak! Sebaiknya kita pergi sekarang."

"Hei.. Hei, kau belum memberitahu ku sialan!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[FF-1] Flower Of Blood(Proses Revisi, banyak bagian yang dirubah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang