Bagian 24 - Isi kepala [1]

203 41 14
                                    

– Isi Kepala part One –

TAHAP REVISI PER SEMUA BAGIAN CERITA INI ... HARAP DI MAKLUMI, TERIMA KASIH ^.^

---
Ini part khusus, jadi dibuat menjadi 2 part:)

Ansan-11:40 PM KST

Salah satu dari berandal itu mendudukkan Sehun, kemudian mengikatkan tali di tangan Sehun yang masih tak sadarkan diri, Sementara dua lainnya tengah bermain kartu sambil menunggu dua anggota baru membawa Seulgi.

"Hei,Kalian! Bantu aku membersihkan mayat-mayat menjijikkan ini!"

"Kau tak lihat kami sedang sibuk! Kenapa tak kau panggil saja dua anak baru itu, untuk membantumu, brengs*k!" balasnya tanpa melihat kearah yang mengajak bicara sebelumnya.

"Hei Kalian berdua! Diam atau kubunuh kalian!" bentak pria jangkung sembari memukul meja kayu dengan begitu kerasnya, sampai suaranya mungkin terdengar sampai ke planet pluto sekalipun.

Uhuk ... Uhuk

Mendengar suara batuk itu, sontak ketiga berandal itu menoleh kearah sumber suara, mungkin Sehun punya seribu nyawa hingga ia bisa melewati ajalnya, atau mungkin dia mempunyai jimat keberuntungan, yang akan menyelamatkan hidupnya selama ia memakainya?

Tak ada yang tau, hanya Sehun dan yang maha Kuasa yang tau.

Seperti tak merasakan sakit atau apapun, dengan memasang poker face, Sehun bangkit dari duduknya, berjalan begitu saja melewati ketiga berandal yang hanya diam menatapnya.

Seakan mereka tak mampu menggerakkan tubuhnya untuk menghentikan Sehun.

Salju terus menerus turun semakin deras, Sehun mendongak keatas. Dia membiarkan butiran salju putih itu jatuh di wajahnya, ketiga berandal itu saling pandang tak mengerti dengan jalan pikiran Sehun.

Ketiga berandal itu saling mengerutkan keningnya, dalam hati mengatakan apa sebenarnya yang ada di kepala Sehun saat ini.

" Apa kau sudah gila?" celetuk salah satu dari mereka.

"Pfftt aku ... memang sudah kehilangan kewarasan ku sejak aku dilahirkan ke dunia ini." Balas Sehun santai

"Brengs*k! Kau mau mati?" salah satu dari mereka yang mulai geram berlari kearah Sehun, dan mencoba untuk membunuhnya.

Dengan berbekal sebilah pisau ditangannya.

"Hei, berhenti!"Pria jangkung itu terlambat menyadari jika ada yang salah dari Sehun.

Sehingga ... Salah satu temannya harus mati lagi ditangan Sehun.

JREB

Pisau itu tertancap di perut berandal itu, Sehun menertawakan kebodohan yang berandal itu perbuat.

Bodoh!

Seharusnya berandal itu berpikir dua kali sebelum mencoba membunuh Sehun.

Darah terus mengalir tanpa henti di atas tanah bersalju, Sehun terus menusukkan pisau itu lebih dalam, hingga berandal tersebut sudah tak mampu lagi melawan.

Bahkan kedua temannya hanya bisa terdiam,"Kau tau apa yang aku sukai di dunia ini?" Sehun menggantung kan perkataannya-dia mendekatkan bibirnya ke telinga pria tersebut.

"Darah manusia!" bisiknya.

Berandal tersebut tiba-tiba saja merinding mendengar perkataan Sehun, Sementara Sehun, dia menyunggingkan senyuman asli bak 'psikopat' di serial 'drama thriller'.

°•

"Wanita sialan! Kau memang tak mencintai nyawamu ya." berandal tersebut meraih benda ramping nan tajam dari saku celananya, Seulgi menebak-nebak bahwa dirinya sedang di ambang kematian

[FF-1] Flower Of Blood(Proses Revisi, banyak bagian yang dirubah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang