Bagian 18 - Game[2]

139 30 9
                                    

– Game part Two –

TAHAP REVISI PER SEMUA BAGIAN CERITA INI ... HARAP DI MAKLUMI, TERIMA KASIH ^.^


**

"Bertemu kembali dengan petaka"

**

..

Entah berapa lama tidak sadarkan diri kini perlahan Seulgi membuka matanya yang terasa berat. Pandangannya juga gelap akibat kain hitam yang masih membungkus kepalanya tanpa ada yang ingin melepaskannya.

Namun dia tidak tuli, dia bisa mendengar langkah kaki dari seseorang yang berjalan menghampirinya. Kemudian orang tersebut melepaskan kain hitam itu dari kepala Seulgi. Setelah sudah terlepas, Seulgi sudah tidak terkejut lagi dengan siapa yang dia hadapi.

Yap, Oh Sehun!

Seringai Sehun terukir jelas, dia kemudian mencengkeram rahang Seulgi agar menghadap padanya, kedua manik mata mereka saling bertemu hingga mungkin saja membuat salah satu diantaranya tersihir akibat tatapan mata yang mampu membuat orang berdebar jika terlalu lama.

Dengan kedua tangan yang diikat Seulgi tak bisa berbuat banyak selain menuruti apa yang Sehun lakukan, dia bahkan enggan untuk mengeluarkan satu kata pun dari bibirnya.

"Selamat datang kembali sweetheart... Bagaimana tidur mu apakah--"

Cuih
Karena sudah muak dengan segala drama yang Sehun lakukan Seulgi menghujani wajah paripurna itu dengan salivanya.

Bukan hanya Sehun yang terkejut bahkan anak buah Sehun pun sama.

Sehun menutup matanya mencoba menahan amarah, sebelum dia benar-benar akan lepas kendali. Qian Kun, tangan kiri Sehun kemudian berlarian menghampiri bosnya yang sedang di permalukan mangsanya. Dia kemudian memberikan seutas sapu tangan padanya.

Yang kemudian seluruh anak buah Sehun menodongkan pistol mereka pada wanita bermarga Kang itu. Akan tetapi Sehun memberikan isyarat perintah kepada seluruh bawahannya agar menurunkan pistol mereka.

Sehun bahkan memerintahkan salah satu dari bawahannya untuk melepaskan ikatan di tangan dan kaki Seulgi. Saat ikatan ditangan sudah terlepas Seulgi berencana mencuri pistol dari saku bawahan Sehun, akan tetapi tidak semudah itu aksinya malah lebih dulu diketahui pemilik senjata api itu.

"Apa yang coba kau lakukan!" Gumam pria berkulit pucat itu seraya menatap Seulgi tajam.

Seulgi beralih menatap Sehun yang tampak berjalan keluar ruangan sembari menjawab panggilan dari seseorang diseberang telepon genggam itu.
Dia sempat bergidik ketakutan saat menyadari anak buah Sehun yang berada di setiap sudut ruangan dengan masing-masing orang menggenggam pistol di tangannya.

Dan saat ikatan di kaki Seulgi terlepas, pria tersebut mendorong paksa Seulgi hingga dia jatuh tersungkur. Pria tadi juga para anak buah Sehun di sana turut menertawai Seulgi tanpa suara.

"Kau hanya beruntung karena bisa kembali sadar. Sebab jika saja kau tidak kunjung sadar, maka kau sudah pergi ke neraka terlebih dahulu sebelum Ibumu itu!" Bisik pria itu mendekatkan bibirnya pada telinga Seulgi.

Seulgi terdiam, sorot matanya kini beralih pada pria yang berjongkok disebelahnya. "Harusnya... kalian bunuh aku sejak saat itu, ber*ngs*k!" Gumam Seulgi seraya menatap pria tadi yang memasang ekspresi angkuh.

Seulgi bangkit seraya mengacungkan jari tengah pada pria tadi kemudian dia menendang dada pria tersebut. Merasa tidak terima diperlakukan semacam itu pria tadi kemudian bangkit membalas perbuatan Seulgi dengan berkali lipat dari yang Seulgi lakukan.

[FF-1] Flower Of Blood(Proses Revisi, banyak bagian yang dirubah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang