22. makan bareng

5.4K 463 69
                                    

Happy Reading
Jangan lupa baca sambil di klik 🌟

Di perjalanan tidak ada yang membuka suara, mereka sama" bingung mau memulai dari mana sehingga tercipta keheningan yang membuat Ana merasa bosan ia terbiasa dengan keramaian walaupun dikehidupanya yang dulu ia lebih suka diam tapi di tengah keramaian

"Eh eh eh Lo mau bawa gue ke mana?". Seakan sadar bahwa ini bukan jalan menuju rumah Ana pun bertanya dengan keheranan

"Makan". Singkat,jelas , padat

"Hah, makan apaan coba lo mau beli makanan atau Lo mau buat makanan yang jelas dong sebel deh". Sebel Ana sambil memajukan bibirnya

Danial yang melihat itupun merasa gemas dengan sikap Ana, ia ingin mencubit pipi bulat merah muda yang terasa kenyal

"Kita makan di kafe "

"Ohh gitu dong ngomong-nya jangan setengah-setengah dikira gue mudeng apah"

"Brisik''

"Dih apaan coba, Lo tahu nggak artis yang lagi baru rilis itu lo______". Ana terus mengoceh di sepanjang perjalanan menuju ke arah cafe

Danial hanya menangapi dengan jawaban iya ,oh , masa dan jawaban singkat lainnya tapi di dalam hati ia tersenyum melihat binar mata di mata bulat polos dengan binar kesenangan

Sesampainya di cafe mereka segera turun dan menuju ke dalam cafe, Ana pun masih meneruskan ceritanya entah apa yang sedang ia ceritakan

"Selamat siang, mau untuk berapa orang?". Pelayanan cafe bertanya dengan ramahnya

"2 , di balkon"

"Ayo ikuti saya"

Mereka menuju ke arah balkon, Danial ingin berbicara serius namun santai. Setibanya di balkon mereka mencari tempat duduk

"Siang kak mau pesen apa"

"Daftar menu". Danial dengan singkatnya

"Maaf gimana mas". Pelayan pun merasa kebingungan

"Maksudnya boleh liat buku daftar menunya mba". Ana menjelaskan ke pelayan

"Oh iya ini kak" si pelayan menyerahkan buku daftar menu cafe

"Aku mau nasi goreng minumnya jus strawberry tambah kentang goreng ya mba, mau pesen apa kak?"

"Samain aja minumnya cafe latte"

"Jadi nasi gorengnya 2 minumnya jus strawberry sama cafe latte"

"Ok, ada tambahan lagi" setelah mencatat semua pesanan ia pun bertanya lagi

"Cukup"

" Baik ditunggu ya kak"

Setelah si pelayan pergi hanya ada keheningan yang terjadi diantara Danial dan Ana, mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing

"Eh kak__"

"Kam__"

"Kaka aja dulu"

"Lo aja"

"Jadi Kaka ngajak aku kesini mau apa, trus tadi yang di kantin maksudnya apa si pakai manggil baby segala dikira aku baby apa". Kesel Ana sambil memasang muka sebel yang terlihat imut

"Ya kan kamu sendiri ya katanya nggak mampu jauh dari aku, katanya aku jodoh kamu". Danial menahan senyumnya melihat muka Ana yang tambah sebal saat mendengar ucapannya

"Ih itu kan_ emm_ anu.....". Ana tergagap saat berkata dan mengingat kejadian saat ia jadi fuck girl

"Apa si sayang, nggak usah gugup gitu aku tahu kok kamu pasti gugup kan bareng sama aku harus dibiasakan biar nggak gagap lagi ok". Dan finally akhirnya seorang Danial berbicara panjang dan jangan lupakan senyum manis yang terpasang di mukanya

Melihat senyum Danial Ana tambah merasa malu, ketampanan seorang Danial tidak pernah bisa di tolak bahkan hampir semua gadis yang melihat Danial tidak bisa menahan diri apalagi melihat senyumannya sontak mereka semua menjerit

"Ihh jangan senyum". Ana meras panas saat melihat para gadis menatap Danial dengan lapar

"Iya sayang". Danial yang mengerti akan kecemburuan ana pun berhenti tersenyum

"Tapi kan waktu itu cuma iseng-iseng dari pada gabut". Ia tidak mungkin mengatakan untuk membuktikan jiwa fucek girl pada adiknya

"Aku nggak mau tahu mau kamu cuma iseng, taruhan atau apa lah intinya sekarang kamu pacar aku". Titah seorang Danial

"Nggak bisa gitu dong jangan seenaknya mas iya udah punya pacar aja lah trus nembak ya juga nggak ada romantis romantisnya Kaka jadi cowo gimana sih sekali ketemu langsung main tembak kalau aku udah punya pacar gimana___"

Cup

"Bawel"











Ana Or RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang