13. kantin

6.5K 476 17
                                    


Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak kasih bintangnya biar tambah semangat nulisnya


Sesampainya di kantin mereka langsung memesan makanan beberapa ada yang menata meja agar menjadi satu

Sedangkan sang tokoh utama hanya duduk sambil memerintah kesan-kesini tanpa mau membantu mengangkat meja kursi

"Ohh Bambang itu mejanya kurang lurus"

"Siti itu kursinya kurang"

"Gentong bantuin kek"

"Woyy lu ya udah asal sebut nama nyuruh" enak'' cuma duduk-duduk bisanya bantuin kek". Kesal seseorang yang di sebut Bambang a.k.a Fajar

"Ye gue kan baru aja sembuh jadi ngak bisa angkat berat-berat kudu istirahat Lo mah sama temen sendiri jahat". Ana mengulurkan tampang sedihnya

"Iya iya sana istirahat sekalian tidur di kuburan". Revan ikut menimpali

"Jahat". Ana memasang wajah merajuk dan bibir di majukan

Setelah semua kehebohan yang terjadi akhirnya mereka selesai dan bersiap menyantap makanan sambil melempar candaan

"Nih kita mau tod kuy". Ajak Nisa

"Ayuk lah entar gue mau minjam botol dulu". Rendi menimpali, dia bangkit dan menuju Bu kantin untuk meminjam botol

"Yuk udah ni kuy gue duluan yang muter"

Rendi akhirnya memutar botol semua menanti siapa yang pertama mendapatkan giliran nya

"Ye Luh Nis mau apa?"

"Truth aja deh''

"Ok gue yang kasih pertanyaan"

"Siapa yang paling buat Lo susah move on sampe sekarang awas nggak jujur". Tika memberi pertanyaan

"Ehh emmm itu__"

"Yang jelas LO BELUM MOVE DARI SIAPA". Rendi bertanya dengan nada keras

"Kak Gilang". Latah Nisa karena kaget dengan suara keras Rendi

Dan ternyata yang di sebut Nisa juga berada di kantin karna ucapannya yang keras hampir semua warga kantin mendengarnya

Nisa merasa sangat malu karna dia ketahuan belum bisa move on dari Gilang padahal dulu pernah di ajak balikan tapi dia menolaknya

Di sisi lain Gilang yang mendengar suara Nisa menjadi senang Karena jujur dia juga belum bisa melupakan Nisa tapi adanya salah paham di antara keduanya membuat mereka putus

Dia pun berencana untuk membuat Nisa menjadi pacarnya lagi walaupun kejadiannya sudah lewat beberapa bulan tapi ia masih sangat mencintai Nisa

"Ahh gila gue malu banget mana ada kak Gilang huaaa".

"Udah sabar sih,. Siapa tau kalian balikan "

"Apaan coba orang dianya aja udah punya pacar". Sebel Nisa

"Udah ah lanjut yuk"

Revan kembali memutar botol, botol pun berputar dan berhenti tepat di depan Rendi

"Loh harus dare masa cowok kalah dan gue yang bakal ngasih dare ya". Ancam Ana

"Loh yaudah deh". Pasrah Rendi

"Dare Lo adalah Lo liat adek kekas yang lagi makan sendiri itu liat deh". Tunjuk Ana pada salah satu murid cantik yang sedang memakan makanannya sendiri

"Iya gue harus ngapain". Tanya Rendi

"Lo harus baperin tu Anak gombalin kek apa apalah intinya dia harus baper"

"Ok ok ". Pasrah Rendi menuju tempat  cewe tersebut

"Hay sendirian aja".

"Hay juga kak iya ni sendiri". Balas si dekel dengan ramah jangan lupakan senyuman manis di bibirnya

"Udah selesai makanannya"

"Iya udah ni kak"

"Kok cepet banget"

"Ya emang udah dari tadi kak ". Balasnya mulai merasa bingung ada apa dengan kakel satu ini

"Oh berarti udah lama disini"

"Iya udah kak"

"Pantesan"

"Pantesan kenapa kak"

"Dari tadi aku merasa ada yang hilang ternyata kamu di sini toh bukan di samping ku".

Adek kelas itu merasa malu dan juga senang mendapat gombalan dari Kaka kelasnya yang terkenal ganteng

"Bisa aja si kak iya udah dari tadi ini makanan udah habis"

"Sayang banget".

"Sayang kenapa"

"Iya sayang aku nggak papa kok". Balas Rendi membuat si cewe malu dan menimbulkan sorakan dari sahabatnya



Ok cukup segini ya
Jangan lupa vote

Ana Or RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang