23. Baper

4.8K 449 48
                                    


Happy Reading

"Nggak bisa gitu dong jangan seenaknya mas iya udah punya pacar aja lah trus nembak ya juga nggak ada romantis romantisnya Kaka jadi cowo gimana sih sekali ketemu langsung main tembak kalau aku udah punya pacar gimana___"

Cup

"Bawel"

Ana hanya bisa memasang wajah bodoh dengan mulut terbuka dan mata melotot serta tatapan kosong,ia sulit mencerna bahwa orang yang katanya sekarang jadi pacarnya telah seenaknya mencium pipinya

Dalam hati ia senang karna kapan lagi coba di cium pria tampan hehehe . ehem Dengan mata berkaca-kaca ia memasang muka seperti akan menangis ia berniat akting seperti drama-drama saat pria mencium wanita sang wanita menangis

"Ihh kenapa air matanya nggak turun-turun si". Ia merasa kesal karena aktingnya gagal

Danial yang melihat itu pun tidak bisa menahan senyumannya, betapa mengemaskan pacar barunya itu ingin sekali ia kurung di kamar agar tidak ada orang lain yang melihat

"Kamu kamu apa-apaan coba tadi seenak jidatnya minta gue jadi pacar Lo nah sekarang main nyosor aja liat ni pipi gue nggak perawan lagi, balikin sini ciumannya"

"Ya udah sini" kata Danial sambil memajukan wajahnya

"Eh eh ngapain maju-maju". Ana mendorong Jidad Danial yang sebentar lagi menyentuh mukanya

"Katanya suruh balikin"

"Ya iya tapi ka_kan nggak kaya gitu, emang gimana balikinya". Tanya Ana penasaran

"Ya cium kamu lagi lah"

"Ihh mesum". Ana menjerit kecil dan memundurkan wajahnya

Setelah mereka selesai makan, Danial langsung mengantarkan Ana ke rumahnya. Ana sempat menikah karena tidak mau Danial tahu rumahnya tapi Danial dan keras kepalanya pun kekeh mengantar Ana pulang

Tidak seperti saat menuju cafe perjalanan menuju rumah di isi dengan canda tawa dan celotehan Ana, ia tidak ragu lagi berteriak atau berbicara panjang lebar yang ia pikirkan Danial akan ilfil dan tidak mau berdekatan dengannya

Tanpa Ana ketahui bahwa sikapnya yang seperti ini yang di sukai Danial, ia juga bingung biasanya tidak suka gadis cerewet manja tapi entah kenapa semua yang di lakukan Ana selalu membuatnya tersenyum

Setibanya di kediaman Ana, ia bergegas membuka pintu diikuti Danial. Ana yang melihat Danial ikut turun mengangkat alisnya bingung

"Kenapa turun?"

"Mau nyapa orang"

"Siapa"

"Calon mertua". Jawab Danial sambil tersenyum manis

Mendengar hal itu entah kenapa Ana merasa pipinya memanas dan jantungnya berdetak tak karuan serta perasaaan hanya yang menjalar dihatinya

"Ap apa an si"

"Loh aku kan belum ijin"

"Ya buat apa ijin, sekarang kita kan pulang bukan mau berangkat" Ana mengira Danial akan meminta ijin mengajaknya keluar

"Lah siapa yang mau ngajak kamu keluar" santai Danial

"Ehem lah terus maksudnya ijin apa?" Ana gugup karena tebakannya salah

"Aku mau minta ijin sama ayah kamu,agar beliau ijinin aku ikut menjagamu dan selalu ada di samping kamu baik itu keadaan bahagia ataupun terburuk sekalipun"

Deg

Deg

Deg

Ana yang mendengar itu tak kuasa menahan senyuman kebahagiaan yang terukir indah di bibirnya, serta perasaaan berbunga-bunga yang membuatnya ingin melompat serta berteriak

"Udah dramanya"

Suara dingin nan tajam menghentikan acara tatap tatapan antara Ana dan Danial, mereka mematung terdiam tanpa menyadari bahwa di pintu masuk sudah berdiri sang kepala keluarga yang sedang menatap mereka dengan tajam

Ana merasa gugup saat mengetahui ayahnya memergoki dalam keadaan kurang mengenakan. Ia merasa seperti seorang anak yang di pergoki sedang pacaran secara diam-diam oleh sang ayah

Sedangkan Danial ia tetap memasang wajah santai dan berusaha setenang mungkin untuk menjaga image di depan sang calon ayah mertua, padahal di dalam hatinya ia sangat gugup takut membuat kesalahan yang bisa mengakibatkan ia tidak mendapat restu dari sang ayah gadisnya

"Jadi,,,,,"

Kepo nggak? Kepo nggak? Kepo nggak? Kepolah biar aku seneng😁

Banyak tipo bertebaran
Di baca sambil klik 🌟

Ana Or RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang