Part nya di panjangin, special buat yg sering ngasih semangat dan masih dukung aku sampe saat ini
Semoga ada yg bawelin biar semangat😭💖
"Baal, sumpah aku tadi masih mau ribut sama dia!" ucap (nama kamu) dengan ekspresi kesalnya.
"Sayang, udah deh. Kamu udah gede, ga jaman ribut begitu" ujar Iqbaal yang tengah menyetir.
"Ribut mah ribut aja"
Iqbaal menggelengkan kepalanya menganggapi sikap gadis itu. Matanya masih fokus dengan jalanan.
"Eh iya, Baal. lusa Aldi sama Salsha nikah kan ya?"
"Eh, iya bener. Kita ga pernah bantuin mereka lagi ya?" tanya Iqbaal.
"Iya nih, gimana dong. Malu nih aku"
"mau ke rumah Salsha ga?"
"Boleh sih, tapi buat masalah bantu bantu, keknya Salsha juga tinggal duduk manis sih"
Iqbaal mengerutkan dahinya. Tinggal duduk manis?
"Kok gitu?"
"Iyalah, tante Mel udah nyiapin semuanya, Baal. Jadi dia tinggal nikmatin aja acaranya besok"
"Salsha emang menantu idaman tante Mel kayanya ya"
"Iya, aku kapan ya?" tanya gadis itu sambil menatap Iqbaal yang tengah mengemudi, ia menopang dagunya dengan tangan kirinya.
"Uhukk uhuk uhukk... "
Iqbaal terbatuk dengan apa yang di tanyakan gadis itu. Astaga, ia cukup tersinggung. Orang tuanya malah lebih menginginkannya bersama Steffi. Miris? Ya bisa di bilang seperti itu.
Cup...
Gadis itu mengecup pipi Iqbaal setelah ia terbatuk. Ia tersenyum pada Iqbaal. Ia tak bermaksud menyinggung lelaki di sampingnya ini. Tapi, ucapannya sungguh-sungguh. Ia juga ingin di cintai dan di hargai seperti Salsha."Gak usah tersinggung, nanti orang tua kamu bakalan tahu sendiri gimana Steffi. I can waiting"
Iqbaal tersenyum simpul menanggapi gadis itu. Tangannya kini terangkat mengarah ke kepala gadis itu. Ia mengacak gemas rambut halus (nama kamu) yang sudah lama tak pernah terjamah olehnya.
"Oh ya, tunggu transformasi aku okey?" ucap gadis itu memiringkan kepalanya, ia masih menopang wajahnya dengan tangan kirinya.
"Transformasi apa deh?" tanya Iqbaal mengernyitkan dahinya.
Kebetulan, mobil sedang berhenti karena lampu merah yang mengharuskan mereka untuk berhenti. (nama kamu) terlihat tengah melepaskan seatbelt dari tubuhnya. Setelah terlepas, tiba-tiba tubuhnya mendekat ke arah Iqbaal. Posisi gadis itu kini seperti bayi yang tengah belajar merangkak.
"Aku mau jadi nakal" jawab gadis itu.
Wajah mereka sangat dekat. Iqbaal bisa melihat dengan jelas bagaimana riasan gadis itu. Eyelinernya, eyeshadownya, perona pipinya, dan lipstiknya. Astaga, sejak kapan gadisnya ini menjadi sangat menarik? Sadar Iqbaal! Ini di jalanan. Jangan sampai ia malah berpikir yang tidak-tidak.
"(nam), udah duduk"
"Kenapa?"
"Gak kenapa-kenapa, lampu merahnya kok lama ya?"
"Kenapa? Salting?" tanya gadis itu terkekeh.
"Ngapain salting"
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only You × IDR
Fanfiction[Sekuel Coldgirl And Badboy] Wajib baca dulu Coldgirl And Badboy ya! Bagaimanapun seseorang ingin mereka pecah, takdir mengatakan mereka akan tetap satu. Update suka-suka, gausah di tungguin