9. Hai Rindu

1.7K 189 2
                                    

Di pagi hari yang cerah, seorang gadis masih diam tertidur di kamar nya sambil mengganti-ganti posisi tidurnya. Entah itu menghadap kanan, menghadap kiri, tengkurap, lalu kembali ke posisinya semula lagi. Ia masih mengantuk, namun ia tidak bisa tidur. Ia masih terpikir kejadian malam tadi. Kejadian itu berhasil membuka kembali memori-memori indah yang pernah ia lakukan bersama Iqbaal.

Masih teringat, setelah lelaki itu melepaskan pagutannya. Ia memeluk erat tubuh gadis itu. Ia bisa merasakan jantung lelaki itu berdegup kencang selama memeluknya. Setelah lama memeluk, Iqbaal mencium keningnya dengan tempo yang sedikit lama. Ia hanya bisa memejamkan matanya untuk merasakan kehangatan yang sedari tadi Iqbaal berikan. Terakhir ia berpamitan. Ia gugup begitu juga dengannya, sehingga percakapan pamit mereka terkesan lebih canggung.

Gadis itu kini menggigit kukunya sendiri mengingat kejadian itu. Seharusnya ia menolak untuk menemani lelaki itu, seharusnya ia tidur saja agar tidak berhasil di bohongi oleh Salsha, seharusnya ia segera masuk ke dalam rumah lalu segera tidur. Ia baru ingat bahwa saat di pesta perusahaan Iqbaal kemarin, ia tidak menggunakan make-up apapun. Kemarin ia hanya menggunakan liptint yg ia oles asal untuk melembabkan bibirnya. Ah, seharusnya Iqbaal malu membawanya ke acara itu kemarin.

"(Nama kamu)!"

Terdengar teriakan Salsha yang memanggil nya dari luar. Ada apa? Pemotretan nya malam hari nanti. Jadi ia bersantai saja dahulu.

Dengan rasa kantuk nya, ia pergi membukakan Salsha pintu.

"Apaan sih, Sha?"

"Gue mau ngomong sama Lo." Ucap Salsha dengan nada manja nya.

"Ya ngomong aja sih."

"Maksud gue, bisa sambil kita makan? Gue udah pesen go-food tadi."

"Yaudah."

Kedua gadis itu kini turun dari lantai atas menuju ruang makan yang menyatu dengan dapur di lantai bawah. Kedua gadis itu kini telah duduk di meja makan.

"Sushi?" Tanya (nama kamu) saat ia melihat makanan yang di hidangkan oleh Salsha adalah sushi. Ia curiga ada sesuatu yang ingin di sampaikan Salsha dan ia tidak akan menyetujuinya. Maka dari itu ia merasa bahwa makanan ini akan menjadi makanan sejenis 'sogokan'.

"Iya."

"Aldi?"

"Ya... Lo tau go-food gue siapa." Ucap Salsha di akhiri dengan cengirannya.

Sambil memakan sushi tersebut, gadis itu memandang malas Salsha. Ia sudah yakin, dan sudah pasti benar. Salsha akan menyampaikan sesuatu yang tidak akan ia setujui.

"(Nam), gue mau jalan-jalan sama Aldi."

"Yaudah sono jalan-jalan aja."

"Tapi gue takut kalo gue gak pulang."

"Kenapa bisa?"

"Ya...." Salsha terlihat bingung. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan (nama kamu).

"Lo mau ngibul gue lagi?" Tanya gadis itu menunjuk Salsha dengan sumpit yang ia pegang.

"Engga lah! Gue malu ngomongnya."

"Ngomong aja sih"

"Gue mau jalan-jalan. Tapi sorenya gue gak pulang."

"Maksud Lo gak pulang?"

"Gue mau cari baju pengantin sama Tante Mel. Dan gue di suruh sama Tante Mel biar gue nginep di rumahnya dia. Kata dia sih itung-itung latihan jadi istrinya Aldi."

"Sekarang tanggal 10. Lo nikah tanggal berapa?"

"20. Enggak sekarang sih kalo nginep di rumah Aldinya. Mungkin beberapa hari lagi."

One And Only You × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang