27. Foto

531 62 17
                                    

Menyeruput kopinya dengan santai di meja kerja, Iqbaal di pagi hari ini tengah mempersiapkan kejutan bagi orang yang mengaku sebagai calon mertuanya. Iya, mengaku. Pasalnya Iqbaal tidak mengakuinya sebagai calon mertua. Ditangannya, sudah terdapat beberapa foto dirinya dan (nama kamu) dengan gaya yang cukup mesra. Sepertinya, keadaan rumah itu nanti akan sangat kacau setelah mereka membuka kado ini.

Foto yang ada di tangan Iqbaal ini adalah hasil dari pemotretan dadakan yang ia adakan kemarin. Pemotretan tersebut memang untuk majalah perusahaan, namun ia menambah jam pemotretan untuk rencananya ini. Rencana dimana ia akan memporak-porandakan keharmonisan hubungan kedua orang tuanya dengan kedua orang tua Steffi.

"Udah beres" ucap Iqbaal sambil menutup kotak yang telah diisi foto-foto tersebut.

Foto tersebut disumpan kedalam sebuah kotak dengan hiasan pita yang cantik. Baginya, foto indah ini harus dikemas dengan indah agar terkesan lebih manis. Tentu, manis untuknya tapi tidak untuk mereka.

Drtt... Drtt...
Ponselnya bergetar cukup lama, ia mendapati beberapa pesan dalam satu waktu. Memeriksa layar, ia melihat ada 2 chat disana.

Steffi (3) : Maksudnya yang di ber(...)
Mama Steffi : Tante mau bicara sam(...)

Iqbaal tidak berniat membuka kedua chat tersebut, ia lantas meraih telepon kantor dan menyambungkannya ke bagian resepsionis.

"Hallo"

'Iya, Pak?'

"Man, ada Angga?"

'Ada pak, baru aja dateng. Mau saya suruh ke ruangan bapak?'

"Iya, suruh dia kesini ya. Saya mau mulai rencana"

'Baik pak, ditunggu'

"Oke makasih, Man"

'Sama-sama pak'

Iqbaal menyimpan kembali telpon tersebut. Tak berselang berapa lama, seseorang kini terdengar mengetuk pintu ruangan Iqbaal. Ia yakin, itu pasti Angga.

"Masuk" ucap Iqbaal.

Benar saja, yang mengetuk pintunya adalah Angga dengan penampilan tertutupnya. Ia memakai jeans dan kaos hitam, jaket denim serta topi dan masker hitam. Angga kini mendekati meja Iqbaal. Tanpa basa-basi ia menyerahkan kotak tersebut pada Angga.

"Alamatnya dimana pak?" tanya Angga sedari mengambil kotak cantik tersebut.

"Sudah saya kirim di chat. Kamu langsung anter kesana ya" pesan Iqbaal.

Angga mengangguk, "Baik pak, permisi" ucapnya lalu pergi dari ruangan Iqbaal.

Iqbaal kini meraih ponselnya dan mencari kontak dengan nama favoritnya disana.

Mine
Terakhir dilihat 08.47

Good morning! •
Have a nice day •
Siap lanjut rencana? •
Atau mau bikin rame media lagi? Wkwk •
Jangan lupa mampir ke kantor💗 •
Love u •

Ia tersenyum setelah mengirim pesan tersebut. Ia harap, rencananya akan berhasil tanpa lecet sedikitpun. Kalaupun akan lecet, ia siap untuk menyiapkan rencana lain agar pernikahan nya dengan Steffi tidak akan pernah berlangsung. Sebentar lagi, tanggal 31 akan tiba. Tepat empat hari lagi acara undangan sebelum menikah akan berlangsung. Ia tak memedulikan hal tersebut. Biar saja kedua orang tuanya dan orang tua Steffi termakan oleh angan mereka dahulu, selanjutnya Iqbaal akan menghancurkannya sampai habis tak bersisa.

***

Disisi lain, (nama kamu) yang tengah merapikan diri hanya tersenyum setelah membalas pesan Iqbaal. Ia hari ini harus segera pergi dari rumah agar para wartawan tidak bisa menemukannya. Hidupnya setelah Iqbaal berulah membuatnya kesulitan, tapi apa boleh buat. Jika memang ini salah satu jalannya, ia harus bisa melewati ini semua.

One And Only You × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang