Kini, disinilah ia. Tempat dimana ia harus bekerja. Mungkin kedengarannya mengejutkan, namun ia sedikit terkejut setelah ia tahu CEO yang ditemaninya dalam pemotretan. Ya, itu Iqbaal. Kembali dengannya. Entah Iqbaal yang sengaja atau bagaimana, namun bagaimana bisa harus gadis itu?
(nama kamu) kini tengah berdiam diri di depan cermin memandang wajahnya yang kini telah di poles riasan oleh MUA yang telah di sediakan dalam pemotretan. Ia kini bangkit dari kursi saat sang MUA telah mengucapkan riasanya telah selesai.
Fyi, sesi pertama pemotretan bertemakan sweety. Ia kini telah memakai pakaian dari butik yang memang khusus untuk pemotretan. Baju yang ia pakai adalah dress berwarna peach dengan aksen minimalis daun berwarna hijau. Bagian bahunya terbuka dan dressnya sepanjang setengah pahanya. Di kepalanya, terdapat jepitan bunga yang menambah kesan manis pada dirinya. Di tambah riasan yang ia digunakan, semakin menambah sisi manis yang terpancar dalam dirinya.
"Ayo kita berkumpul dulu untuk semua yang terlibat projek."
Semua orang yang ada di ruangan ini mulai berkumpul di tengah tengah studio pemotretan.
"Sebelum mulai, kita mau nanya dulu barangkali diantara kalian ada yg belum makan?" ucap seorang lelaki yang dicurigai adalah sang fotografer karena di lehernya sudah bertengger kamera.
"Gaada yang respon nih? Berarti gaada ya? Sebelum mulai, saya harap kalian bisa semangat untuk project pemotretan ini. Dimohon semuanya bisa bekerja sama satu sama lain demi keberhasilan promosi majalah butik. Mari kita mulai pemotretan sekarang"
Semua kru kini mulai sibuk dengan tugasnya sendiri, sedangkan (nama kamu) dan Iqbaal kini telah berada di tempat pemotretan mereka. Gadis itu berada di samping Iqbaal namun ia menghiraukannya. Ia lebih tertarik untuk memandang para kru yang tengah mengatur lighting dan yang lainnya untuk pemotretan ini.
"Hei, serius banget" ucap Iqbaal sambil memegangi lengannya dengan lembut. Gadis itu menoleh.
"Apaan emang?" tanya gadis itu cuek.
"Ish, kamu nyebelin ya? awas aja ya nanti dapet hukuman" ucap Iqbaal sambil mencubit hidung (nama kamu). Gadis itu cemberut setelah perlakuan yang Iqbaal berikan.
"Oke, semuanya udah siap. Untuk bapa CEO dan model, saya minta perhatiannya" ucap sang Fotografer sambil mengarahkan kamera pada mereka. Mereka kini bersiap, dan sesi foto pun berlangsung.
Ckrekk...
Ckrekk... Ckrekk...Beberapa pose telah mereka peragakan namun sepertinya sang fotografer belum puas.
"Bapak, saya meminta maaf terlebih dahulu jika saya lancang. Namun mohon bapak dan model untuk berdiri dan saling menghadap." usul sang fotografer pada dua model nya ini.
Iqbaal dan (nama kamu) kini saling berhadapan. Dengan tiba tiba, Iqbaal tangan kiri nya meraih jemari (nama kamu) dan menyimpannya di dada kiri Iqbaal. Iqbaal yang mengenakan jas formal menatapnya dengan lembut, tangannya masih menahan tangan gadis itu agar tetap di dadanya. Gadis itu mendongkakan kepalanya melihat tingkah Iqbaal saat ini. Tangan kanan lelaki itu kini mulai terangkat dan mendarat di pipi gadis itu. Ia mengusap lembut pipi chubby gadis kesayangan nya ini dan Pandangannya tak lepas dari wajah jelita yang tengah menatapnya.
Sang fotografer tak melewatkan kesempatan itu, ia mulai membidik dan memotret pose alami dari kedua insan ini. Iqbaal dan (nama kamu) tak menghiraukan blitz yang terpancar ke arah mereka. Saat mereka masih saling bertatap, Iqbaal memberi seutas senyum manis. Hal itu membuat sang gadis terkekeh sambil menunduk. Ia malu.
"hey, ayo profesional sebagai model. Aku gak mau majalahnya sedikit berantakan. Aku sekarang orang yang tergila gila dengan kesempurnaan setelah mengenal dunia kerja. Jadi,..."
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only You × IDR
Fanfiction[Sekuel Coldgirl And Badboy] Wajib baca dulu Coldgirl And Badboy ya! Bagaimanapun seseorang ingin mereka pecah, takdir mengatakan mereka akan tetap satu. Update suka-suka, gausah di tungguin