10. Nanti?

1.6K 178 4
                                    

Boleh komennya dong hehe

"Jadwal lo hari ini"

Vera memberikan ponselnya yang berisi jadwal (nama kamu) hari ini. Jadwal yang ia miliki hari ini tidak padat, hanya dua.  Namun satu jadwal terakhir membuat alisnya mengkerut.

"Ver, kenapa ada meeting sama perusahaan?" tanya (nama kamu) yang tengah di rias untuk pemotretan.

"Gue belom kasih tau ya?" tany Vera menatap wajah model cantik itu. "Jadi ada perusahaan yang... Ya lo tau lah perusahaan gimana. Dia mau pemotretan buat majalah perusahaannya. Dan kalo gasalah sih perusahaannya banyak cabangnya. Nah modelnya itu ya yang punya perusahaannya sendiri di temenin sama lo. Gue gatau sih gimananya, tapi yang gue tangkap itu salah satu strategi pemasaran juga. Tenang aja, CEO nya bukan om om kok"

Mendengar ucapan Vera, ia hanya ber'oh' ria sambil mengangguk-ngangguk. Toh ia hanya menjalankan pekerjaannya saja. Lagipula ia juga sudah biasa berfoto mesra dengan seorang lelaki di pemotretan. Selama itu bisa menghidupinya, mengapa tidak?

Gadis itu kini sudah siap untuk pemotretan. Dengan gaya yang di minta, gadis itu memeragakannya dengan sangat tepat. Wajah cantik nya selalu terpancar.  Bagaimanapun ekspresi yang ia tampilkan di depan kamera, ia selalu cantik.

Berbagai macam gaya telah gadis itu peragakan, ia juga sudah beberapa kalo berganti baju untuk pemotretan kali ini. Dan pemotretan kali ini telah selesai.

"Ver, gue keluar dulu bentar ya. Pengen ngangin di kantin. Kalo nanti mau meeting ke perusahaan, gue ada di kantin ya. Sorry kalo jadinya ngerepotin" pinta (nama kamu) memegang pundak Vera. Setelah itu ia langsung pergi ke kantin.

Berbincang tentang Vera. Vera adalah asisten (nama kamu) sekaligus admin dari akun galeri instagram gadis itu. Vera seumuran dengan (nama kamu) sehingga mereks berinteraksi memakai bahasa yang tidak formal. Vera adalah asisten terbaik yang pernah (nama kamu) dapatkan.

Meninggalkan perihal Vera, (nama kamu) kini tengah meminum segelas lemon tea untuk menyejukkan pikirannya. Entah mengapa, ia rindu dekapan Iqbaal. Ada apa ini sebenarnya? Kemarin saat di telpon juga, ia keasyikkan untuk terus mengobrol dengan lelaki itu. Walaupun terkadang saat Iqbaal merayunya, ia menjadi sedikit kaku. Tapi obrolan itu berlanjut sampai ia mengantuk dan terlelap.

"Woy (nam)! Ayo."

Gadis itu sontak kaget. Ia sepertinya sedikit melamun karena seorang lelaki yang akhir-akhir ini membawanya ke masa dimana mereka berpacaran.

***

(nama kamu), Vera dan manajer nya ---Irlika telah berada di meeting room dalam perusahaan ini. Ini bukan kali pertamanya ia menjadi model di sebuah perusahaan, namun entah mengapa perasaannya mengatakan ada sesuatu yang janggal disini.

Cklek
Suara pintu terbuka menampakkan seorang wanita berbalut seragam kantornya memasuki meeting room ini. Wanita tersebut sepertinya seorang sekertaris ---itu hanya perkiraan (nama kamu) saja.

"Baik, mari kita mulai rapatnya"

Tiba-tiba saja, ponsel (nama kamu) bergetar. Ini bukan waktu yang tepat untuk bertelpon ria, tolonglah.

"Mohon maaf sebelumnya, takutnya ini penting. Jadi saya permisi dulu mau angkat telpon, silahkan di lanjut saja dulu. Sekali lagi mohon maaf"

"Tidak masalah, silahkan." ucap wanita itu.

Gadis itu kini keluar dari ruangan, ia segera mengangkat telpon tersebut.

"Hallo, sweetie"

Lagi-lagi, dia.

"Ngapain sih, Baal. Gue lagi ada meeting sama klien nih. Sekiranya enggak penting, gue tutup nih telponnya"

One And Only You × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang