13. Nah Loh

1.5K 159 16
                                    

Pagi ini, sinar mentari mulai menembus ke tiap celah yang ada di ruangan ini. Terlihat, dua sejoli yang masih tertidur lelap dengan posisi yang romantis. Sang gadis kini terlihat mulai bangun, ia mengucek matanya sambil mengembalikan kesadarannya. Setelah tersadar, gadis itu mengerjapkan matanya. Ia ingat, malam tadi ia meminta Iqbaal tetap disini menemaninya, sampai lelaki itu menyanyikan sebuah lagu untuknya dan iapun terlelap.

Gadis itu menatap wajah Iqbaal lekat lekat. Rahang tegasnya, wajah tampan nya, rambut cepaknya, kulitnya, semuanya sempurna dimatanya.Astaga, mengapa tuhan bisa bisanya menciptakan lelaki ini dengan detail yang hampir sempurna?

Ia kini bangkit dari posisinya yang semula tidur di dada Iqbaal menjadi duduk di samping Iqbaal. Ia menyenderkan punggungnya di sebelah lelaki itu, tepatnya di setengah bagian gundukan bantal yang masih Iqbaal gunakan sampai saat ini untuk tertidur.

Melihat lelaki itu masih tertidur pulas, ia berniat ke kamar mandi untuk segera mandi di shower yang hangat. Badan nya pegal dengan posisi tidur yang kurang baik seperti semalam. Baru saja ia hendak bangkit, kedua tangan Iqbaal kini melingkar sempurna di pinggangnya.

"Mau kemana? Diem disini aja temenin" ujar Iqbaal dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

"Mening kamu tidur aja deh, masih capek juga kan?"

"iya, tapi kamu disini aja. Temenin"

"emang biar apa sih di temenin? Aku mau mandi tau"

"mandinya nanti aja, pokonya aku mau berduaan dulu sama kamu. Mumpung hari minggu"

Gadis itu kini pasrah dan menuruti apa kata Iqbaal. Memikirkan tentang perasaannya, ia tak menyangkal bahwa ia masih menyayangi lelaki ini. Sungguh, lelaki pertama dan satu satunya yang bisa meluluhkan hatinya hanya Iqbaal. Namun, apakah kali ini mereka bisa kembali? Melanjutkan semua yang sudah terlewati? Bahkan dengan status Iqbaal yang kini telah berbeda?

"Baal, aku boleh tanya?" tanya gadis itu pada Iqbaal. Lelaki itu kini telah berpindah posisi tidur. Paha (nama kamu) dengan seenak hatinya dijadikan bantal olehnya.

"apa?" tanya balik lelaki itu, ketahuilah ia masih memejamkan matanya.

"Kamu udah tunangan sama Steffi kan?"

Iqbaal kini membuka matanya kemudian merubah lagi posisi tidurnya menjadi terlentang, wajahnya kini menatap serius manik gadis ini.

"kok nanya itu?"

"ya engga apa apa. Aku kira, aku salah kalo misalnya aku balik lagi sama kamu tapi status kamu udah tunangan. Semacam mendekati kata gatau diri? Udah jelas kamu udah terikat sama orang lain" lirih gadis itu, nadanya terdengar sedikit sedih.

"hey, tenang. Aku udah bilang, aku menyesal nurut sama perjodohan yang ada. Asal kamu tau, semenjak ketemu kamu aku selalu lari dari mereka bahkan menghindar" ucap Iqbaal meyakinkan gadis itu.

"tapi itu gak baik. Gimanapun juga kamu setuju"

"denger, aku datang kembali sama kamu karena aku tau hati aku masih punya kamu. Aku mempertimbangkan banyak hal, dan aku memutuskan buat bersikeras batalin pernikahan. Aku perlu dukungan kamu, (nam)"

Gadis itu mengernyit, Iqbaal bercanda ya?

"dukungan apaan dih"

"aku perlu persetujuan kamu dan aku juga perlu dukungan kamu biar semuanya lancar, pernikahan batal lalu aku bisa sama kamu"

"ih, apaan dulu?"

***

Iqbaale

One And Only You × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang