20. Ayam Garis Keras

867 104 13
                                    

Target
vote : 70
comment : 30
Yuk yg mau ceritanya cepet di next capai target kuy
Ada typo/gajelas? Tag me!💖
Gaakan di next sebelum target tercapai loh ya:(
Soalnya kemarin aku next 200an yg baca, tapi yg vote 50an
Dahlah, enjoyy

...

Ciiittt....
Mobil yang di tumpangi kedua sejoli ini kini berhenti di sebuah pedagang pinggir jalan, tepatnya pada penjual ayam serundeng yang gadis itu inginkan. (nama kamu) mulai menenteng tas mini nya pada tangannya. Ia kini menatap Iqbaal, cowok itu suka ga ya?

"Baal, kamu mau gak? Kalo gak mau sih gak papa, kita pergi ke resto aja" tanya gadis itu memastikan.

"Ayo, aku pengen tau kenapa kamu suka banget jajan di pinggir jalan gini, kalo enak berarti ini racun makanan dari kamu. Soalnya nasi goreng aceh kemarin juga aku suka" jawab Iqbaal.

Sungguh, Iqbaal masih tidak menyangka nasi goreng aceh yang di beli di dekat rumah (nama kamu) waktu itu rasanya sangat enak. Sepertinya ia kurang kulineran ya?

"makannya, kulineran tuh penting. Nanti jadi tau, makanan enak enak ada di mana" ucap gadis itu di akhiri dengan kikikan.

"Iya deh, nanti kita kulineran"

(nama kamu) dan Iqbaal kini keluar dari mobil lalu melangkah menuju pedagang kaki lima tersebut. Untung saja, tempat ini masih punya lahan untuk parkir. Meskipun hanya cukup untuk mobilnya saja.

"kamu mau makan disini?"

Iqbaal mengangguk. Lagi pula ia kesini untuk makan di tempat, jika makanan nya di makan di kantor ia kira lebih baik sebelumnya memesan saja dari aplikasi pengantaran makanan.

"mas, ayam serundeng nya dua ya. Dada dua duanya, di makan disini" ucap (nama kamu) pada sang penjual yang di balas anggukan. Gadis itu kini menghampiri lelaki itu lalu duduk berseberangan dengan Iqbaal yang sudah lebih dulu duduk darinya.

Mata Iqbaal kini mulai menelusuri setiap sudut yang ia lihat dari tempat duduknya. Ia memperhatikan setiap inci dari tempat ini, berusaha mencari apa yang di sukai gadis itu dari tempat seperti ini. Ia bukan merendahkan, namun bukankah service dari restoran restoran lebih baik?

"ini mas, mba pesanannya" ucap sang pelayan sambil menyimpan piring berisikan nasi dan ayam yang mereka pesan dan wadah yang di isi air untuk mencuci tangan.

"makasih mas" ucap (nama kamu).

"untuk nasi bila kurang bisa tambah sendiri ya mas, mba. Terimakasih" ucap sang pelayan lalu pergi dari hadapan mereka.

"bisa nambah?" tanya Iqbaal pada sang gadis.

Gadis itu mengangguk mengiyakan. Memang, disini bisa menambah nasi sesuka hati. Mau satu piring ataupun mau dua piring, mereka memperbolehkan selama masih batas wajar. Seperti sistem "all you can eat". Bedanya ini hanya kebebasan memilih nasi wkwkwk.

"ga rugi emang?" tanya Iqbaal lagi.

"aku pernah nanya ke mereka, loh emang mas nya ga rugi? Trus katanya gapapa. Masih dapet untung. Gitu katanya. Makannya aku kalo beli, kadang ga pernah ngambil kembalian. Ngasih rejeki aja buat mas nya, baik banget lagian." ucap gadis itu.

Iqbaal mengangguk. Ia kini mencuci tangannya pada wadah yang di bawakan oleh sang pedagang. Dengan santai ia kini mulai memakan makanan yang di sukai oleh gadis itu menggunakan tangannya.

One And Only You × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang