12. Iqbaal Best Day!

1.5K 165 0
                                    

"Jadi... Kamu mau pulang sama aku atau engga?"

"Boleh... Tapi mau makan ya?" ucap gadis itu tersenyum konyol sendari menaik turunkan alisnya.

"Ayo, aku kasih privat. Tapi aku mau minta sesuatu dulu" ucap Iqbaal, ia kini telah bangkit dari duduknya dan berdiri di samping gadis itu.

"Apa?"

Gadis itu mendongkakan kepalanya keatas melihat wajah Iqbaal yg kini sangat tinggi untuk ia lihat.

"Ayo berdiri"

Gadis itu kini berdiri sambil menenteng sling bag di bahunya. Ketahuilah, tingginya masih sama. Tak melebihi daun telinga bawah milik Iqbaal. Sependek itu?

"Kenapa?"

Baru saja ia bertanya, apa tujuan Iqbaal menyuruhnya untuk berdiri. Namun tangan iqbaal memegangi kedua pipinya dan membuat kepalanya mendongkak ke atas.

Cup
Satu kecupan mendarat di keningnya.

Cup
Cup
Dua kecupan mendarat di kedua kelopak matanya

Cup
Iqbaal kini mengecup hidung mancungnya

Cup
Cup
Kini ia beralih mengecup kedua pipi gadis itu.

Dan,
Cup
Iqbaal mengecup bibir mungil gadis itu. Ia lalu memeluk erat gadis di hadapannya ini. Entah mengapa, ia bahagia hari ini! 

"Aku tau, kamu masih sayang aku. Aku tau itu.." bisik Iqbaal di telinganya.

Gadis itu kini meraih tubuh Iqbaal dan membalas pelukan Iqbaal. Ia nyaman, sudah lama ia tak mendapat sebuah pelukan dan perlakuan seperti ini.

"ayo, kita makan." ucap Iqbaal yang telah melepaskan pelukannya.

(nama kamu) mengangguk menyetujui. Mereka kini berjalan ke luar studio. Sesampainya mereka di lantai bawah, Iqbaal memintanya untuk menunggunya di luar. Ia hanya menuruti apa yang Iqbaal katakan. Dan setelah menunggu beberapa saat, Iqbaal kini datang dengan beberapa tas belanja yang ia pegang di tangannya. Dan tas belanja itu sudah jelas tertera logo dan nama butik ini.

"itu buat siapa?" tanya (nama kamu) menatap banyaknya tas belanja yang Iqbaal pegang saat ini.

"buat kamu lah, emang buat siapa lagi? Yuk ke mobil."

Gadis itu membulatkan matanya sejenak. Hei, ia memang menyukai pakaian dan hal lain yang membuatnya semakin cantik. Namun ia masih berpikir untuk uang yang Iqbaal gunakan untuk membeli semua pakaian itu. Apa tidak mubazir? Ia hitung sekitar 8 tas tadi di tenteng oleh Iqbaal. Dan ia tahu betul harga butik semewah ini. Ia kini mengekori Iqbaal dari belakang sampai ke mobil yang saat itu di gunakan untuk membawanya ke pesta perusahaan milik Iqbaal. Iqbaal terlebih dahulu menyimpan tas belanjanya di bagasi, setelah selesai ia membukakan pintu mobil untuk gadis itu. (nama kamu) dengan senang hati masuk dan duduk di jok sebelah pengemudi.

Bugh...
Suara pintu di tutup terdengar sangat keras, kali ini Iqbaal telah berada di jok pengemudi.

"Mau makan di resto mana (nam)? Makanan itali? Atau cina? Jepang? Korea? Atau mau apa?"

Gadis itu menggeleng.

"mau apa dong?"

"aku pengen nasi goreng aceh di pinggir jalan. Bawa pulang aja ke rumah, tukang nasi goreng acehnya deket sama rumah aku." jawab gadis itu sambil memasang seatbelt nya.

"Seriusan itu aja?" tanya Iqbaal memastikan.

Sungguh, ia kira ia akan makan malam romantis hari ini di sebuah restoran yg akan ia booking untuknya dan gadisnya ini. Ralat, calon gadisnya lagi ini.

One And Only You × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang