Mari kita terjang vote dan komennya ya sayang ....
.
.
.
.
.Happy Reading🐬
Pov Bagas
"Aku diam dan membisu menyadari bahwa kamu mencintai sosok lain yang ternyata dia adalah sahabatku."
--Bagas Gantara
•••
Aku duduk di balkon kamar, menikmati semilir angin pada malam hari ditemani secangkir kopi hitam yang sudah mulai dingin.
"Nes, kapan lo buka rasa cinta buat gue." Aku menatap langit-langit gelap.
"Dan bodohnya gue, masih ngejar elu walaupun gue tau ... hanya Alga yang dihati lo ... Shit!" Aku menyesap kopi dan menghabiskannya.
"Gue dalam situasi percintaan yang rumit ...." Aku mengacak-acak rambut dengan frustasi.
"Tok ... Tok ... Tok ...." Suara pintu diketuk, aku terkejut dan menoleh.
"Mamah boleh masuk?" tanya wanita paruh baya ---Mamah Bagas--- yang langsung kuangguki.
Mamah pun masuk ke dalam kamar dan duduk di sampingku yang sedang duduk di balkon kamar.
"Kamu kenapa sayang, tumben banget belum tidur jam segini?" Mamah membelai rambutku dengan lembut dan setelah itu melepaskan belaiannya.
Mamah adalah orang satu-satunya yang saat ini aku punya dialah orang yang senantiasa tulus dan menyayangiku tanpa kata lelah'.
"Belum Mah, Mamah juga kenapa belum tidur?" tanyaku yang membuat Mamah kembali membelai rambutku.
"Gak tau kenapa Mamah khawatir sama Nesa, Mamah takut dia kenapa-kenapa, apalagi dia tinggal sendirian," tutur Mamah sembari menerawang akan keadaan Nesa yang membuatku juga ikut memikirkannya.
"Mamah jangan khawatir yah, dia pasti bisa jaga diri," kataku yang sebenarnya sedang dirundung rasa khawatir juga.
"Mamah gak yakin, coba deh kamu anter makanan siapa tahu dia belum makan, Mamah rasa dia belum makan, kasian dia, Gas, gak ada yang perhatian sama dia." Kalimat terakhir itu mampu menusuk diriku.
"Lantas aku yang mencintainya hanya bisa memberikan sinyal cinta tanpa pernah memberikan perhatiaan padanya, dia juga perlu pembuktian," pikirku yang beargumen dengan hatiku sendiri.
"Kok bengong sih, ayo anterin, kasian dia ini udah tengah malem loh." Aku mengangguk dan bersiap-siap menuju apartemen Nesa — Gadis yang saat ini aku cintai sejak pertama kita satu kelas di kampus. —
Aku menyambar jaket dan kunci motor, tak lupa membawa totebag yang berisikan makanan pemberian mama. Aku melajukan motor dan membelah suasana kota pada tengah malam.
Tidak banyak yang berlalu lalang membuatku cepat sampai menuju apartemen Nesa.
Sesampainya di parkiran apartemen Nesa, aku berusaha mencoba menelfonnya, namun tak diangkat olehnya. Mungkin dia sudah terlelap dalam mimpi, ini sudah jam 12 malam wajar saja dia tak mengangkat.
"Ayolah Bagas positif thinking!"
Aku tetap melanjutkan langkahku masuk ke dalam apartemen dan memasuki lift.
•••
"Ting'."
Pintu lift terbuka dan menampilkan sosok yang tak mengangkat telfon dariku karena kuduga sudah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUPUS ✅ (Sedang direvisi)
ChickLit[DILARANG PLAGIAT‼️] #Menghindari sebelum terjadi REVISI ADA DIVERSI NOVELNYA, YA! ‼️[SUDAH TERBIT DI PENERBIT EBIZ] ‼️ Kutulis semua kisah yang penuh luka, duka dan harapan yang dihancurkan hingga tak tersisa. Di antara seribu duka, aku memiliki du...