SELAMAT MEMBACA
"Toto, kamu tau gak kenapa aku dikasih nama Farhah?" tanya Farhah pada Kim toto yang duduk di dekatnya.
"Gak."
"Farhah artinya bahagia dan itu supaya aku bisa bahagiain kamu," jelas Farhah tanpa tahu malu, walaupun begitu Kim Toto mengulas senyum tipis mendengarnya.
"Yaelah, lebay!" celetuk Rani sambil melirik sinis pada Farhah namun, ekspresinya berubah ceria saat melihat Kim Toto.
"Gak papa, kok. Saya suka dengernya," jawab Kim Toto.
Farhah merasakn debaran aneh kemudian membatin, " Aduh, jadi pengen halalin Kim Toto."
"Kalau Rani itu artinya ratu, aku dinamakan Rani supaya bisa menjadi ratu di hatimu," tutur Rani lalu tertawa lepas tanpa peduli Kim Toto yang menatapnya penuh kengerian, bagaimanapun Farhah lebih baik saat membual.
Mereka bertiga saat ini sedang duduk di ruang tamu dengan Kim Toto yang menunggu Pak Andi untuk membicarakan sesuatu. Namun, niat awalnya terganggu begitu saja karena kehadiran dua gadis yang cengar-cengir di depannya itu.
"Eh, main tebak-tebakan aja, yuk!" usul Farhah dengan randomnya.
"Tari tari apa yang gampang?" sambungnya.
Kim Toto dan Rani tampak berpikir serius.
"Tari-k napas!" Farhah menjawab pertanyaannya sendiri kemudian tergekak.
"Gila lucu banget diri ini, pasti Kim Toto jatuh cinta, ya?" ucapnya bangga walau kemudian ditoyor kasar oleh Rani.
"Kak, gaboleh kayak gitu kalau aku jadi bodoh gimana?" protes Farhah.
"Nggak papa, kan udah pengalaman dapat nol pas- hmpt." Perkataan Rani terpotong sebab Farhah langsung membungkam mulutnya dengan sebdlah tangannya.
Farhah tidak masalah kalau persoalan nilai nolnya diketahui satu keluarga, tapi lain dengan Kim Toto. Ini penjagaan harga diri dalam upaya menarik hatinya.
"Tanganmu bau! Babis pegang apa?!" seru Rani yang berhasil melepaskan tangan Farhah setelah memberontak.
"Tai ayam," jawab Farhah cuek.
Rani melotot kaget lalu dengan cepat berlari menuju ke belakang meninggalkan dua orang itu di ruang tamu. Sungguh Rani berniat mencuci mulutnya tujuh kali sampai glowing shinning simmering splendid.
Farhah tertawa lepas seakan berhasil mengerjai Rani, lagipula mana mungkin ia memegang tai ayam dan tidak cuci tangan. Walau kemudian gadis itu meredakan tawanya setelah menyadari Kim Toto masih duduk di hadapannya.
"Memangnya mau membicarakan apa sama Bapak?" tanya Farhah kali ini sudah serius. Ia penasaran setengah mati. Apa benar bapaknya itu jaga lilin terus Kim Toto yang jadi babinya? Ah, tentu saja itu tidak mungkin.
"Urusan pekerjaan," jawab Kim Toto singkat.
"Nggak sekalian urusan perasaan?" tanya Farhah sambil kembali mengerling jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Ramadhan: Keluarga Komedi || By Matahari Group
HumorHidup serumah dengan delapan anak bukanlah hal yang mudah bagi Bu Zahra ditambah lagi suami bekerja di luar negeri dan jarang pulang. Dikenal memiliki delapan putri yang cantik membuat salah seorang anak Juragan di desa menaksir salah satu anak Bu Z...