Chapter Tiga Puluh (END)

129 11 2
                                    

SELAMAT MEMBACA


Rumah pak Andi terlihat sangat ramai. Apalagi sekarang anggota keluarga tersebut bertambah satu orang, yaitu Zafran.

Zarie tak henti-hentinya berceloteh kisahnya kepada Zafran di atas pangkuannya. Sedangkan yang diajak bicara, malah sibuk menatap istrinya yang sedang mengiris semangka.

Zarie yang sadar bahwa selama ini ceritanya diabaikan oleh Zafran, akhirnya mengeluarkan jurus andalannya. Dia turun dari pangkuan Zafran lalu mengambil sebuah bola pingpong di kolong meja. Jangan tanya setelah itu diapakan. Jawabannya pasti dilempar.

Namun naas nasib Rani. Ia pihak yang tak tahu apa-apa, tapi malah terkena karmanya. Bola pingpong yang dilempar Zarie jatuh ke tangan Rani yang sedang mengiris semangka. Pisaunya pun langsung mengenai jari tangan Rani.

Zafran yang melihat darah segar Rani mengucur, sontak merebut tangannya dan langsung memasukkanya ke dalam mulut agar darah Rani bisa berhenti. Rani diam membisu menyaksikan perlakuan Zafran yang sungguh sweet padanya.

Kali ini pun Intan tidak akan berceramah seperti dulu lagi. Sebab status Rani dan Zafran yang sudah sah menjadi suami istri.

"Adegan 18+ nih," celetuk Farhah, "tidak baik untuk para jomblowers terutama Eca, sang korban ghosting."

Zafran membulatkan matanya ketika semua netra menatap padanya. Dia lupa bahwa posisinya sekarang sedang di rumah mertuanya, bukan di rumah orang tuanya.

"Maaf," lirih Zafran setelah mengeluarkan jari telunjuk Rani yang tadi bersimpuh darah.

"Ku melihat keuwuwuan yang sungguh meresahkan," ujar Eca yang tak mengalihkan pandangannya pada kakak iparnya, Zafran.

"Jangan liat-liat suami orang!" cecar Rani sambil menampol muka Eca.

"Zina mata, Eca," tambah Intah.

"Lima menit lagi," tawar Eca.

"Seperti judul lagu," imbuh Pika.

"Astaghfirulloh," resah Bu Zahra melihat kelakuan Anak-anaknya.

Pak Andi hanya menggelengkan kepala tanpa berkomen satu kata pun. Kamus katanya sudah habis untuk menceramahi anak-anaknya kemarin. Tatapannya kini beralih pada Zafran yang sedang meniup-niup jari Rani.

"Ran, kamu ambil cuti nikah berapa hari?" tanya Pak Andi tiba-tiba.

"Tiga hari, Pak," jawabnya santun.

"Ha?" Rani berteriak sangat keras.

"Ku menangis, membayangkan betapa kejamnya dirimu pada diriku." untuk pertama kalinya, Zifah bernyanyi pop setelah sekian lama menggeluti bidang rapnya.

"Berarti besok udah mulai berangkat nugas, Mas?" tanya Rani dengan mata berkaca-kaca.

Zafran hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Rani.

"Cie yang sebentar lagi jomblo," celetuk Eca asal.

"Mulutmu yang jomblo!" ketus Rani.

"Kok gak bilang ke aku kalau cutinya cuma tiga hari?" tanya Rani.

"Biar kamu gak khawatir," celetuk Zafran.

Special Ramadhan: Keluarga Komedi || By Matahari GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang