04. Skandal

83 5 0
                                    

Megan menatap datar cowok ganteng yang di cap sebagai pangeran sekolah yang sekarang berdiri di hadapan dia.

Yaitu, Jeffrey Alathas, yang ga lain adalah mantan Megan sendiri.

Mereka sempat pacaran sekitar satu tahunan.

Tapi kandas karena Jeffrey main belakang sama cewek lain. Mentang mentang ganteng makanya seenak dia.

"Apa?"

Jeffrey natap Megan dalam, kali saja itu cewek baper, tapi ya-

Ini Althea Megan, si manusia yang tingkat bapernya itu rendah, ga bisa dibikin salting, hati Megan itu udah batu banget, udah keras banget. Ga ngerti lagi.

"Gue mau ajak lo balikan. Gue tau gue dulu salah, salah banget.. tapi please, kasih gue satu kesempatan lagi Meg? Cuma lo cewek yang gue temuin selama ini yang paling beda dari yang lain, gue nyesel sia-siain lo, lo mau kan balikan sama gue?" Jeffrey pasang wajah melas. Yang jatuhnya malah cringe.

Megan senyum miring. "Musnah lo."

"Meg.. please, gue janji, gue janji ga bakalan kayak dulu lagi, gue janji ga bakalan mainin lo lagi." Jeffrey bahkan sampai bertumpu ke lutut nya sambil mohon mohon ke Megan.

Bahkan anak-anak udah ramai melihat mereka.

"Jep, bahkan satu sekolah ini tau gimana bajingannya lo waktu itu, lo ga tau malu?" Megan menunduk dengan tatapan tajamnya menatap Jeffrey seperti orang yang tidak punya emosi. Megan berdiri tegak dan mau berjalan pergi dari situ.

Ya Jeffrey mana mungkin biarin gitu saja, tangan Megan di cekal Jeffrey dan di pegang erat, yang bikin Yiyang meringis, pegangan Jeffrey biasa saja sih, Megan terlalu kuat untuk nahan ini, tapi Megan pura-pura, kali saja ada yang mau sukarela bantuin dia, males kelamaan ladenin orang kayak Jeffrey.

"Lepasin tangan gue." Ujar Megan dingin.

"Ga," Jeffrey justru makin genggam erat tangan Megan. "Lo harus balikan sama gue dulu."

Megan makin natap Jeffrey datar.

Grep

Baik Megan dan Jeffrey langsung melihat ke arah sebuah tangan kanan seseorang yang ukurannya besar dengan jari-jari ramping dan panjang. Begitu melirik ke yang punya tangan, terpampang lah wajah Alaska yang sinis dan terlihat asin alias salty. Gedek setengah mampus Alaska tuh.

Dari tadi dia lihat adegan ini, tapi diam doang, dia pikir ada anak lain yang bakal belain Megan, lah ternyata malah diam saja, bahkan ada pula anak cewek yang dengan sok nya bilang begini-

"Si Megan sok jual mahal banget njir, cantik enggak, belagu banget."

Makin sepet lah Alaska, makanya sekarang dia sok sokan jadi pahlawan kepagian. Ya soalnya masih pagi.

"Ngapain lo? Lepasin!" Jeffrey ngomong.

Tatapan tajam Alaska menghunus ke mata Jeffrey yang kelihatan kaget. "Lo yang ngapain?" Alaska ngomong sembari melepaskan pegangan Jeffrey ke Megan. "Dia cewek gue, lo sentuh dia sekali lagi, habis lo!" Begitu Alaska ngomong hal yang bikin kaget itu, dia langsung tarik tangan Megan yang juga speechless, meninggalkan kerumunan serta Jeffrey yang syok parah.

---

"Sorry.." Alaska langsung melepas tangan Megan dari genggaman dia pas mereka udah berdiri di depan kelas Megan.

"Santai," Megan senyum. "Anyway, thanks udah nolongin gue."

"Let's just say, simbiosis mutualisme. Kemaren lo traktir gue, sekarang gantian," Alaska yang masih agak gugup berusaha buat hindari tatapan mata Megan. "Maaf, tadi gue ngakuin lo sebagai pacar gue. I just don't know what to tell."

We | Im Changkyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang