"Lo kesini mau ngapain? Ikutan kayak itu cewek juga? Mau ikutan pamer diri lo di hadapan orang lain? Udah baju kurang bahan gini, mau nge obral diri lo?"
Megan ngusap air mata dia yang netes gitu aja sewaktu dia teringat kata-kata nyelekit Alaska sewaktu di sirkuit tadi.
Megan akui dia salah karena pakai hotpants, tapi apa harus Alaska ngomong kayak gitu ke dia?
Kalau di pikir, Alaska mungkin khawatir sama dia, Megan yakin itu. Tapi ga sepantasnya kan dia ngomong pakai bahasa se kasar itu?
Gimanapun Megan cewek, yang ga mau di cap begitu, walaupun Alaska ngomong nya ga terlalu frontal, Megan jelas tau apa maksudnya.
"Benci banget gue sama lo, Ska."
---
"Goblok anjing!" Alaska ngumpat sambil ngacakin rambut dia sendiri, merasa bersalah soal ucapan dia Megan tadi.
Cowok yang lagi nyebat itu duduk di salah satu halte, dia lagi nyari Megan, dia yakin cewek itu pasti belum jauh, mengingat Megan pasti lupa buat pesan ojol kalau lagi marah. Alaska takut itu cewek kenapa-napa.
"Meg, lo di mana sih njir?"
Alaska tuh gengsi buat nelpon atau ngechat Megan setelah kejadian tadi. Alaska akui dia emang salah karena ngatain Megan, tapi-
Wajar kan? Dia khawatir, udah gitu aja, dia cuma ga mau Megan entar terjerumus hal ga bener.
Drrt drrt
"Ha?"
"Gue liat Megan di halte deket stasiun, lagi di kepung. Gue ga bisa bantu, Ska, nyokap gue kritis, gue buru-buru."
"Oke. Makasih. Semoga nyokap lo baik baik aja."
Begitu sambungan putus-
"Bangsat!"
Alaska langsung lari ke motor dia, cowok itu jelas ngerti maksud dari kata 'di kepung' itu. Dan dia beneran kecewa sama diri dia sendiri-
Ga bisa jagain Megan padahal Alaska udah janji, walaupun hanya janji dengan dirinya.
---
"Lepasin tangan gue!" Nada dingin dan tegas keluar dari mulut Megan ketika salah seorang cowok yang ngepung dia sekarang pegang tangan dia. Kalau Megan mau bisa aja dia habisin ini orang, tapi karena tenaga dia udah cukup terkuras gegara nangisin Alaska jadi dia ga bisa.
Cowok yang pegang tangan dia itu senyum miring. "Gue jadi kepikiran di sirkuit tadi, Alaska kira-kira bakal peduliin lo ga ya?"
Megan diem.
"Pasti enggak sih. Cewek kayak lo tuh harus nya emang kayak cewek yang lain di sana, dan emang seharusnya ga ada sangkutan apa-apa sama Alaska," cowok tadi eratin pegangan nya, bikin Megan meringis. "Alaska emang pantes sih ngatain lo kayak tadi. Sayang banget, dia ga terlalu frontal ke lo."
Tatapan Megan menajam. "Alaska bukan cowok mulut neraka kayak lo."
"Who knows.. tapi gue bilang dengan jelas ke lo, buat sekarang Alaska lo ga bakalan bantuin lo sama sekali."
Jujur aja, Megan takut sekarang. Teman-teman dari cowok ini udah mulai deketin dia. Gimanapun laki nya kelakuan Megan, dia tetep cewek yang kalau udah di posisi begini bakalan parno.
Bayangin-
Lo cewek, berdiri di tengah tengah antara laki-laki yang lumayan ramai, dengan satu orang di antara mereka pegangin lo. Lo bisa apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
We | Im Changkyun ✓
Fiksi RemajaTentang Kita Kita yang dipertemukan semesta untuk mematahkan persepsi tua orang-orang tentang persahabatan lawan jenis Tentang Kita yang dipertemukan semesta untuk memahami arti menyukai sendiri Tentang Kita yang dipertemukan semesta untuk belajar...