Ga terasa, sekarang Megan sama Alaska udah naik kelas, udah jadi siswa kelas sebelas sekarang.
Dan sejak kejadian tamu nya Megan waktu itu, Megan sama Alaska juga makin dekat, di tambah lagi adegan si Jeffrey yang bikin Alaska terpaksa akui Megan pacarnya padahal bukan.
Saat Jeffrey udah pindah sebulan kemudiannya, barulah Alaska klarifikasi ke anak-anak, bahwa dia sama Megan ga ada hubungan apa-apa. Jadinya sekolah lebih tentram waktu itu.
Sekarang, di tengah teriknya matahari pagi, seluruh siswa SMA Negeri Candramawa di kumpulkan untuk mendengarkan pengumuman kelas mereka. Sambil baris berdiri tentu saja, mana ada sekolahan berbaik hati kasih siswa kursi kalau lagi dikumpulin di lapangan begini.
Dan sesuai ekspektasi, Megan dan Alaska berdiri sebelahan.
"Ih males banget, padahal tinggal letakin di papan pengumuman aja kelar kan." Megan menggerutu.
"Berisik banget, tante." Alaska dengan hal favoritnya yaitu noyor kepala Megan dengan santainya ya noyor kepala cewek itu.
"Anj- tabah gue, Ska."
"Selanjutnya kelas XI IPA 3, Afraka Diwangka, Alaska Jagatra, Aldhea Jenny, Althea Megan, Angkasa Jagatra-"
"Yah sesat anjir kelasnya." Alaska nyeletuk tiba-tiba. Yakin dia, kelas ini bakalan jadi kelas paling ga beres, soalnya ketambahan Megan, kembaran dia sama sepupu dia si Jenny, si bad bitch kang bully.
"Kacau kacau.. berandalan di sono semua, yakin gue." Megan mijit dahi dia, yakin udah se-sesat apa kelas dia ini.
Sesaat, mereka terdiam, terus saling lirik, dan mendadak langsung alihin pandangan pakai wajah sepet.
"Bosen ketemu elu lagi gue, nyet!" Megan ngomong tanpa hati.
"Lu pikir? Gue ga bosen ketemu tante girang kek elu?" Ini malah lebih pedes.
"Anak dugong!" Megan ngumpat, untung ga ada guru.
---
"KENAPA SEKELAS ANAK SETAN SEMUA SIH?" Aldhea Jenny alias sepupunya Alaska Jagatra sama Angkasa Jagatra heboh sewaktu seluruh siswa XI IPA 3 kumpul semua.
Alaska rolling eyes, ga niat membalas.
"Heh inget, lu emaknya setan!" Angkasa langsung membalas.
"Diem lu kakek nya setan!" Jenny nuding Angkasa balik.
"Woi udah, sesama titisan setan mending diem." Raden si siswa X IPA 1 dulu menyahut dengan santainya.
"Lu pada bicarain setan, entar insinyur setan nya di bicarain lu pada." Megan menyahut, cewek itu lagi duduk di bangku meja guru sambil nopang wajah kepala dia pakai satu tangan dengan ekspresi sepet.
Duduk dia di belakang by the way, sebelahan sama Jenny, karena mereka emang lumayan akrab.
"Alaska, diem bae?" Jenny manggil.
Alaska yang cuma diem sambil lihatin mereka, naikin alis sebelah. "Apa?"
"Ga, muak gue ngomong sama lu." Jenny langsung pasang wajah kesal.
Alaska cuma menggelengkan kepalanya, heran sama tingkah sepupu dia satu itu.
Megan yang dari jauh perhatiin Alaska senyum, lebih tepatnya nahan ketawa begitu melihat Jenny rupanya menimpuk kepala cowok muka triplek itu pakai kemoceng.
"Sakit ya, nenek!" Alaska meringis sembari menahan kemoceng yang hendak di layangkan Jenny lagi.
"Sekali lagi panggil gue nenek, gue penggal lu!" Ancam Jenny.
KAMU SEDANG MEMBACA
We | Im Changkyun ✓
Teen FictionTentang Kita Kita yang dipertemukan semesta untuk mematahkan persepsi tua orang-orang tentang persahabatan lawan jenis Tentang Kita yang dipertemukan semesta untuk memahami arti menyukai sendiri Tentang Kita yang dipertemukan semesta untuk belajar...