6

321 209 113
                                    

Ponsel Leanna berdering di atas nakas membuyarkan lamunan pagi ini. Ia melihat nama yang tertera di ponselnya. Gadis itu sama sekali tidak berniat untuk menjawab panggilan dari sang kekasih. Bahkan ia pun tidak mengizinkan Alka memasuki apartemennya.

Ting

Alka mengirimkan pesan pada Leanna, gadis itu hanya membaca di tampilan utama ponsel tanpa membuka pesan lebih detail. Alka menuliskan kalimat yang sangat panjang untuk permintaan maafnya. Kemudian pesan selanjutnya tertulis bahwa Alka mengajak Leanna ke suatu tempat sore nanti.

Lea, temui aku di cafe dekat taman kota ya, aku punya sesuatu buat kamu. Nanti Bagas bakal antar kamu kesini.

Tulis Alka. Leanna mendengus kesal, mengapa tidak Alka saja yang menjemput dan mereka berangkat bersama? Mengapa harus Bagas? Menyebalkan. Leanna melempar ponselnya begitu saja tanpa membalas dan membaca pesan Alka yang lainnya.

Suara ketukan pintu terdengar, Cecillia memanggil namanya beberapa kali dengan lembut. "Lea," panggil Cecillia.

"Masuk."

Cecillia memberikan satu totebag bewarna putih kepada Leanna. Gadis itu menatap Cecillia heran, untuk apa Cecillia memberikan benda itu padanya? Cecillia hanya membalasnya dengan senyuman menyeringai.

"Dari Alka, dipakai ya buat nanti sore," ucap Cecillia.

Alka akan membuat acara apa? Mengapa laki-laki itu memberikan dress serta sepatu padanya? Leanna menatap datar dress yang Cecillia tunjukan padanya, ia sama sekali tidak merasa senang, justru dirinya enggan datang ke acara yang Alka rencanakan.

"Gue akan dandanin lo secantik mungkin, sampai Alka gak bisa berkata-kata," ucap Cecillia dengan antusias.

●○●

Seorang gadis keluar dari mobil di depan sebuah Cafe yang telah dijanjikan oleh kekasihnya. Gadis itu terlihat sangat mempesona dengan penampilan bak putri kerajaan. Balutan dress bewarna putih menambah aura kecantikannya, sepatu heels yang tidak terlalu tinggi menghiasi kaki mungilnya, setengah rambut dikepang dan setengahnya lagi dibiarkan terurai, polesan sederhana di wajahnya membuat gadis itu terlihat menarik di mata semua orang.

Leanna memasuki sebuah cafe ditemani oleh Bagas, Samuel, dan Cecillia yang berada di belakangnya. Leanna berjalan ke ruangan VIP yang telah disediakan oleh Alka, pegawai cafe pun mengarahkan mereka untuk tiba di ruangan yang dituju.

Leanna membuka pintu cafe dengan perlahan, hatinya sengat berdebar kencang, ia mengingat kali pertama kala Leanna dan Alka merayakan kencan. Mungkinkah Alka akan mengulang hal itu? Mengulang masa-masa dimana hubungan mereka masih baik-baik saja. Ah, ternyata dalam hati kecilnya ia merasa bahagia. Tanpa Leanna sadari, senyuman manis terukir di bibir mungilnya.

Setelah pintu terbuka, raut wajah Leanna tiba-tiba berubah drastis, menatap seseorang di dalam ruangan dengan datar tanpa senyuman sedikitpun. Bukan kebahagiaan yang menyambutnya, melainkan kehancuran yang akan terjadi hari ini.

Ketika Leanna membuka pintu, hal yang ia lihat pertama kali adalah seorang laki-laki yang sedang memeluk erat seorang gadis. Tak lain ialah Alka dan Alexa. Mereka berpelukan di hari ketika Alka akan memperbaiki hubungannya dengan Leanna.

Sontak Alka melepaskan pelukannya kala melihat kedatangan Leanna dengan ketiga temannya. Alka memasang wajah tanpa dosa seolah tidak terjadi apa-apa dan tersenyum ke arah Leanna untuk menyambut kedatangan gadis itu. Sungguh terlalu.

Leanna menggelengkan kepalanya tidak menyangka. Tanpa berkata apapun, Leanna segera pergi dari cafe, tanpa arah tujuan. Ia sangat kecewa, ia sangat benci dengan Alka, Leanna lelah mempertahankan hubungannya sendirian. Apakah kedatangannya hanya untuk melihat Alka dan Alexa berpelukan, atau bahkan menonton mereka berkencan?

[Revenge] Confidential 2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang