19

145 74 113
                                    

Seorang laki-laki duduk di balkon apartemen seraya menikmati indahnya langit malam dengan bintang berkilauan seolah saling bersahutan satu sama lain. Sayangnya, keadaan saat ini tak dapat ia nikmati. Rasa gelisah serta pikiran yang kacau menghancurkan kenikmatan malam ini.

Alka mengingat suatu hal ketika dirinya mengerjakan tugas bersama Alexa di apartemen Leanna. Sebelum menerima panggilan dari Alexa, Cecillia memasuki apartemen dengan wajah yang terlihat panik, Alka melihat ada sesuatu yang ditutupi oleh Cecillia.

Dan pada hari itu pula Bagas mendapatkan sebuah kertas lusuh yang menerrornya dengan kalimat mengancam. Ia semakin yakin bahwa Cecillia-lah pelaku dari semua ini.

Tunggu, jika Cecillia pelaku terror ini, darimana ia mendapatkan potongan tubuh manusia? Mungkinkah gadis itu membunuh dan memotong manusia tersebut dengan tangannya sendiri? Apakah itu mustahil?

Jika Cecillia adalah pelaku, itu artinya ia harus melindungi dan memisahkan kekasihnya dengan Cecillia. Ia tidak ingin Leanna celaka untuk kedua kalinya. Ya, kali ini Alka tidak akan lengah untuk melindungi kekasihnya.

Laki-laki itu segera beranjak menuju apartemen Leanna untuk berbincang mengenai hal ini. Namun ketika ia mengetuk pintu ruangan apartemen kekasihnya, tak ada sahutan apapun dari dalam. Apakah Leanna tidak ada di dalam apartemen? Alka mencoba menghubungi kekasihnya, namun tak kunjung dijawab.

Ia mencoba membuka pintu apartemen yang ternyata tidak terkunci. Ia segera mencari ke seluruh ruangan apartemen, sayangnya ia tidak menemukan kekasihnya di ruangan manapun. Kemana Leanna pergi? Mengapa gadis itu tidak meminta izin kepadanya?

Alka segera membuka ponselnya untuk melacak keberadaan Leanna. Beruntung, keberadaan gadis itu terdeteksi di ponselnya. Ketika Alka membuka lokasi tersebut, ia melihat lokasi yang jauh dari area apartemen. Bahkan gadis itu berada jauh dari pemukiman warga. Pikiran buruk timbul mengelilingi isi kepalanya, ia khawatir pada kekasihnya.

Alka segera memberitahu kedua temannya tentang keberadaan Leanna dan segera beranjak menuju lokasi yang dituju. Sepanjang jalan laki-laki itu merasa gelisah, pikirannya semakin kacau, bagaimana jika hal buruk terjadi pada Leanna? Ia akan sangat merasa bersalah.

Mereka tiba di sebuah bangunan usang yang jauh dari pemukiman warga. Alka melihat kembali lokasi di ponselnya untuk memastikan bahwa ia berada di tempat yang tepat.

"Lo yakin Leanna ada disini?" tanya Bagas. Alka mengangguk yakin.

Mereka menelusuri bangunan tersebut, berjalan perlahan seraya memastikan tidak ada ruangan yang terlewati. Namun, langkahnya terhenti ketika mereka mendengar suara ramai serta mencium suatu aroma yang menyengat.

"Ada yang tinggal disini," bisik Bagas.

Perkataan Bagas berhasil membuat Alka semakin khawatir tentang keadaan Leanna. Alka berusaha menghempas semua pikiran buruk yang mengelilingi kepalanya dan melanjutkan langkahnya menuju lantai selanjutnya.

Langkah mereka terhenti ketika melihat sekumpulan orang dengan raut wajah yang sulit di artikan, menatap seorang gadis yang berdiri berhadapan dengan seorang laki-laki yang selama ini mereka curigai.

Alka mengepalkan tangannya dengan emosi yang memuncak, menggertakan giginya, serta menatap laki-laki itu dengan tatapan membunuh. Tanpa berkata apapun, Alka berlari menuju laki-laki tersebut dan,

Bugh

Sebuah hantaman keras berhasil mendarat pada rahang Ellgar, membuat laki-laki itu tersungkur. Tidak berhenti disitu, Alka kembali memukuli Ellgar hingga laki-laki itu terkulai lemas.

"Fuck man!" umpat Alka.

Ketika Alka akan menghajarnya untuk kesekian kali, kelompok Ellgar menahan Alka dan mendorongnya dengan kasar. Ellgar heran, kelompok itu heran, Leanna heran, semua heran. Semua ini sulit dimengerti.

[Revenge] Confidential 2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang