16

207 120 111
                                    

Seorang gadis melangkah begitu cepat ketika mengetahui ada seseorang yang berjalan mengikutinya. Sesekali ia melihat ke arah belakang memastikan bahwa orang itu benar-benar mengikutinya atau hanya kebetulan.

Namun ketika gadis itu sedikit berlari, orang itu pun semakin mempercepat langkahnya mengikuti Leanna yang sedang panik. Leanna berlari menghindari orang itu seraya mencari tempat persembunyian atau mencari bantuan pada orang di sekitarnya.

Dengan langkah yang terus melaju, ia membuka ponselnya berusaha menghubungi Alka atau sahabat lainnya, ia tidak ingin penculikan itu terjadi untuk kedua kalinya. Namun sial, ponsel Leanna terjatuh begitu saja akibat panik.

Dengan cepat Leanna mengambil ponsel yang terjatuh dan melanjutkan larinya secepat mungkin. Gadis itu berlari tanpa tujuan bahkan ia pun tidak terpikir jalan untuk pulang. Ingin pasrah, namun ia trauma dengan kejadian yang menimpanya.

Tiba-tiba, sebuah tangan membekap mulut Leanna di depan sebuah rumah yang asing baginya. Orang itu menarik Leanna ke dalam rumah tanpa berkata apapun. Leanna berusaha memberontak, namun tenaga orang itu jauh lebih kuat untuk menahan Leanna.

Orang itu menutup pintu serta menguncinya, kemudian ia berbalik pada Leanna dengan jari telunjuk menempel pada bibir mengartikan 'stt jangan berbicara'. Leanna sedikit membelalakan mata terkejut melihat seseorang di hadapannya.

"Ellgar?" tanya Leanna.

"Yes, it's me," balas Ellgar.

(Ya, ini aku.)

"Don't worry, I'm here to save you," lanjutnya seraya berjalan ke dapur untuk mengambil sesuatu.

(Jangan khawatir, aku di sini untuk menyelamatkanmu.)

Heran, takut, panik, semuanya menyatu terasa campur aduk. Mengapa tiba-tiba ada Ellgar yang menolongnya? Tepat disaat Leanna sedang dalam bahaya. Sempat berpikir buruk, namun Ellgar yang berhasil membawa Leanna bersembunyi di dalam rumahnya. Entahlah, yang terpenting Leanna berhasil menghindari orang yang mengikutinya.

Leanna beranjak ke dapur menghampiri Ellgar yang sedang menyiapkan minuman serta makanan untuk Leanna. Gadis itu mengedarkan pandangan melihat sekeliling rumah.

"Is this your house?" Ellgar mengangguk.

(Apakah ini rumahmu?)

"Do you live with your parents?" tanya Leanna merasa penasaran karena melihat isi rumah yang begitu sepi.

(Apakah kamu tinggal bersama orang tuamu?)

"I live alone in this house," balas Ellgar, sementara Leanna mengangguk mengerti dengan ucapan Ellgar.

(Saya tinggal sendirian di rumah ini.)

Ellgar menggeser kursi meja makan, mempersilahkan Leanna untuk duduk. Kemudian memberi minuman dan makanan ringan yang telah ia siapkan.

"Actually I live with my grandmother. But unfortunately my grandmother has passed away," tutur Ellgar.

(Sebenarnya aku tinggal bersama nenekku. Namun sayangnya nenekku telah meninggal dunia.)

"Sorry," balas Leanna. Ellgar mengangguk pelan.

Hening beberapa saat, tidak ada percakapan diantara mereka. Hingga akhirnya suatu pertanyaan muncul di kepala Leanna. Sedari tadi ia ingin bertanya tentang mengapa Ellgar menolongnya di waktu yang tepat? Tentu Leanna curiga, bahkan takut pada Ellgar. Ia takut Ellgar adalah salah satu mata-mata, atau bahkan memang Ellgar yang akan menyuliknya?

Leanna mengambil minuman yang disediakan oleh Ellgar, namun gadis itu berpikir sejenak, apakah minuman itu aman untuk ia minum? Leanna menatap gelas berisi air bewarna merah itu dengan lekat. Kemudian ia kembali menyimpan gelas itu tanpa meminumnya sedikitpun.

"Why did you bring me here?" tanya Leanna dengan berhati-hati.

(Mengapa kamu membawaku ke sini?)

Ellgar terdiam sesaat seolah memikirkan jawaban untuk pertanyaan yang Leanna lontarkan. "When I came home from the supermarket, I saw you running with a scared face. I immediately approached you and helped you after seeing someone suspicious following you from behind," jelas Ellgar.

(Saat aku pulang dari supermarket, aku melihatmu berlari dengan wajah ketakutan. Aku segera menghampirimu dan membantumu setelah melihat seseorang yang mencurigakan mengikutimu dari belakang.)

Laki-laki itu mengusap kepala Leanna dengan lembut,"Don't worry, I just want to help you, Leanna."

(Jangan khawatir, aku hanya ingin membantumu, Leanna.)

Jawaban Ellgar sangat meyakinkan, mungkin yang dikatakan Ellgar memang benar adanya. Leanna membalasnya dengan sebuah anggukan berulang kali menandakan bahwa ia mengerti dengan penjelasan Ellgar.

"Do you want to go home?" tanya Ellgar, setelah ia melihat gerak-gerik Leanna yang tak nyaman berada di rumah ini.

(Apakah kamu ingin pulang?)

Leanna mengangguk kecil, "Let me take you," ucap Ellgar, lantas ia segera mengambil kunci mobil dan beranjak ke luar rumah untuk mengantarkan Leanna pulang.

(Biarkan aku mengantarmu.)

Setelah tiba di apartemen Leanna, terlihat Alka sedang menunggu kedatangan seseorang dengan raut wajah khawatir dan panik. Namun setelah melihat kedatangan Leanna bersama Ellgar, Alka merubah raut wajahnya dengan drastis menjadi lebih datar dengan tatapan yang sulit diartikan.

Banyak pertanyaan yang mengelilingi isi kepalanya ketika ia melihat Leanna bersama dengan Ellgar. Dari mana mereka berdua? Kemana mereka berdua pergi? Apa yang mereka lakukan?

"Sorry, I'm just taking Leanna home," ucap Ellgar. Setelah itu ia kembali memasuki mobil dan pergi.

(Maaf, aku hanya mengantar Leanna pulang.)

"Kamu habis darimana?" tanya Alka dingin.

Leanna menatap Alka dengan lekat, kemudian menariknya menuju apartemen untuk menceritakan semua yang terjadi. Ia tidak ingin terjadi kesalah pahaman dengan Alka seperti waktu lalu. Ia harus menceritakan semuanya serinci mungkin tanpa ada yang terlewatkan.

Leanna menceritakan dari awal ia pergi seorang diri untuk membeli sesuatu sekaligus menghabiskan waktu sendirian. Ketika ia akan pulang, ternyata ada seseorang yang sedari tadi mengintainya. Leanna menyadari hal itu, ia segera mempercepat langkahnya bahkan berlari.

Tanpa Leanna ketahui, ternyata ia berlari melewati jalan menuju rumah Ellgar. Dan pada saat itu, kebetulan Ellgar sedang berada di luar rumah dan melihatnya sedang berlari ketakutan, kemudian Ellgar menarik Leanna untuk melindungi gadis itu dari orang asing yang mengikuti Leanna sedari tadi. Hanya ketidak sengajaan.

Alka mengangguk mengerti, percaya tidak percaya, yang pasti ia harus berhati-hati dengan Ellgar. Yang terpenting Leanna kembali dengan keadaan selamat tanpa luka sedikitpun.

"Yaudah, kamu istirahat ya," titah Alka yang diangguki oleh Leanna, setelah itu Alka pergi menuju apartemennya.

Laki-laki itu duduk di hadapan komputer dengan segala pertanyaan yang selalu mengelilingi kepalanya. Apakah Leanna dan Ellgar memiliki suatu hubungan? Ah, tidak mungkin. Tidak terlihat hal yang begitu spesial ketika Leanna bersama dengan Ellgar, ia hanya berpikir berlebihan.

Namun, ada satu hal yang ia curigai mengenai Ellgar. Entah mengapa, ia berpikir bahwa Ellgar adalah pelaku penculikan Leanna. Pertama, satu-satunya orang yang dekat dengan Leanna dari negara lain hanyalah Ellgar. Dua, Ellgar ada di tempat kejadian pada saat pencarian Leanna dengan gerak-gerik yang mencurigakan. Tiga, mengapa Ellgar selalu ada untuk membantu Leanna ketika diikuti oleh orang misterius?

Hal ini tidak mungkin Alka biarkan, ia harus menyelidiki tentang latar belakang Ellgar, semua tentang Ellgar, termasuk keluarganya. Jika Ellgar lah pelaku yang telah membuat Leanna menderita, ia tidak akan segan-segan membunuh laki-laki itu tanpa rasa kasihan.

●○●

Dibuat 2 Mei 2024
Dipublish 7 September 2024

[Revenge] Confidential 2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang