11

256 152 120
                                    

Alka, Bagas, Samuel, dan Cecillia beralih menuju halaman belakang. Hal yang pertama kali mereka lihat ialah tanaman serta rumput liar memenuhi halaman tersebut. Pandangan Alka tertuju pada satu tanaman yang bergerak dengan sendirinya tanpa adanya angin. Apakah rumah ini memiliki banyak hal mistis? Ah, tidak, ia berpikir terlalu jauh.

Sesuatu menyelinap di dalam pikirannya, mungkinkah di balik tanaman itu justru Leanna yang tengah bersembunyi? Atau pelaku penculikan yang berusaha melarikan diri? Alka melambatkan langkahnya menghampiri tanaman tersebut, ia yakin ada seseorang di baliknya.

Ketika Alka mendekat, ia menemukan seseorang tengah berjongkok di balik rumput liar yang tebal. Tubuhnya membelakangi Alka sehingga ia tidak dapat melihat wajah orang itu. Dari postur tubuhnya terlihat bahwa ia adalah seorang pria. Apakah ia pelaku penculikan ini?

"Who are you?!"

Laki-laki itu terkesiap mendengar suara Alka, perlahan ia berdiri serta membalikkan tubuhnya. Ia memasang raut wajah yang panik serta nafas tidak terkendali. Tanpa berkata apapun, Alka segera memukul laki-laki itu tanpa henti. Alka memukul rahang serta perut berulang kali hingga laki-laki itu tersungkur lemas.

Bagas dan Samuel yang melihat hal itu segera menghentikan aksi Alka. Bagas mengingatkan Alka untuk menahan emosinya di depan para polisi, mereka tidak akan membiarkan Alka membunuh orang itu. Sementara, laki-laki yang kini babak belur berusaha bangkit, kemudian menatap Alka dengan tajam.

"You're the one who kidnapped Leanna?!"

(Kau yang telah menculik Leanna?!)

"Where is Leana?"

"Answer, fucking jerk!" umpat Alka.

Ketika Alka hendak memukul Ellgar untuk yang sekian kali, beberapa polisi datang menghampiri mereka dan menghentikan keributan yang terjadi. Polisi itu menghela nafas kasar dan menatap Alka dengan tajam.

"What are you doing?!" tanya kepala polisi.

(Apa yang kamu lakukan?!)

Alka menoleh ke arah Ellgar, memasang tatapan mengancam, "He's the culprit!" tegas Alka.

(Dialah pelakunya!)

Polisi itu menarik nafas panjang sebelum menjelaskan sesuatu pada Alka, "Isn't he also your friend? He also had time to report Leanna's disappearance. He even helps look for Leanna."

(Bukankah dia juga temanmu? Dia sempat melaporkan hilangnya Leanna. Dia bahkan membantu mencari Leanna.)

Beberapa detik Alka terdiam menatap Ellgar dengan penuh pertanyaan yang hadir di kepalanya. Alka menghampiri Ellgar dan menepuk pundak Ellgar seolah meminta maaf atas kesalah pahaman ini. Bukan waktu yang tepat untuk berkelahi saat mencari keberadaan Leanna.

Ketika berada di dalam ruangan, Bagas berjalan mundur seraya menoleh kesana kemari untuk mencari petunjuk, langkahnya terhenti ketika ia menabrak sebuah dinding hingga dirinya hampir terjatuh. Tunggu, mengapa dinding itu terbuka? Bagas membalikkan tubuhnya menghadap dinding untuk melihat apa yang telah ia tabrak.

Itu bukan dinding biasa, Bagas telah menabrak sebuah pintu dengan warna serta bentuk yang menyatu dengan dinding. Bagas membuka pintu tersebut dengan perlahan, kemudian ia mengintip isi di balik pintu tersebut.

"Sttt," panggil Bagas kepada keempat temannya.

Alka, Samuel, Cecillia, dan Ellgar menoleh ke arah suara, lantas mereka menghampiri Bagas yang tengah membuka pintu dengan hati-hati. Ah, Bagas terlalu lama. Alka membuka pintu tersebut dengan kasar, kemudian memasuki ruangan tersembunyi itu tanpa berkata apapun.

[Revenge] Confidential 2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang