4. Gagal sudah.

264 61 6
                                    

Happy readyng....

Sayang kalian banyak banyak♥
.
.
.
.
🌺🌺🌺

"kayaknya rencana kita sampek disini" Ucap Vano yang membuat seisi markas bingung.

"lo nyerah bos?" Tanya Ezra

"lo kan belum buat si ketua itu menderita" Sahut Darel yang diangguki yang lain.

"Gue gak bisa" putus Vano.

Pikirannya saat ini sedang tidak baik baik saja. Bayangan akan kata kata mama dan papanya terus berputar dipikiran Vano.

Vano langsung keluar dari markas tanpa memperdulikan tatapan penuh tanya dari anak buahnya.

"Kenapa tuh si bos?"Gumam Ezra

"Kebanyakan makan cireng mpok Tiha kali, otaknya jadi mumet" Jawab Lucas yang langsung mendapat jitakan dari Darel.

Baron tidak memperdulikan ocehan ocehan Ezra dan Lucas. Memang dua orang itu agak miring sehingga dia malas berurusan dengan mereka.

Baron yang tidak tau masalah apa yang dialami Vano, dia langsung bergegas menyusul Vano keluar dari markas.

Dia melihat Vano yang sedang memukul tembok markas dari arah depan, walaupun tinjuan Vano yang lebih kuat dibanding tembok, tapi tetap saja tangan Vano yang berdarah, ya kali temboknya yang berdarah.

"Lo apa apa lan sih?" Tanya Baron.

"Gue nggak peduli" jawab Vano.

"Sekarang coba lo cerita ke gue" Ucap Baron sambil menenangkan amarah Vano.

Vano bimbang dia sangat ingin berbagi masalahnya agar dia merasa lega. Namun disisi lain dia tipe orang yang tidak terlalu percaya pada orang lain.

"Tenang aja, gue bakal simpen cerita lo" Ucap Baron seakan mengerti akan ekspresi yang ditunjukkan oleh Vano

Vano menghela napasnya panjang. Lalu dia mulai mencerutskan apa yang terjadi padanya.

🌺🌺🌺

"Nia, kalau misalkan bunda minta sesuatu dari kamu apa kamu mau?" Ucap Kaila. Vania yang tidak mengerti arah pembicaraan bubdanya hanya bisa diam.

"Maksud bunda kalau misalkan besok besok bunda ingin kamu melakukan sesuatu untuk bunda apa kamua
mau Nia?" Ucap Kaila semakin memperjelas kalimatnya.

Vania memegang jari jemari Kaila mencoba menenangkan bundanya yang terlihat... Risau?

Vania menghembuskan nafasnya "Apapun yang bunda ingunkan dari Nia selagi Nia bisa Nia akan mewujudkannya bunda" ucap Vania

Vania sedikit heran dengan bundanya yang berubah sebagai seorang ibu yang sedang menasehati anaknya, biasanya bundanya bersifat manja sama sepertinya.

Toh Vania juga sudah berjanji tempo hari itu akan memberikan apapun yang bundanya minta.

"ihh tambah sayang deh sama kamu" Ucap Kaila sembari memeluk anaknya itu.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang