26. Sayangnya Al

309 42 9
                                    

Happy Readyng...

Vote and komen...

Jangan mengsedih

Aku upload 2 part spesial lebaran yaa.

Ehh iya..

Minal Aidzin Wal Faidzin ya

Udah dapet banyak dong THR nya🤣
.
.
.
🌺🌺🌺

"Sok-sok'an loh terima tantangan gue hah?" Andri turun dari motornya lalu melepas helm yang menutupi wajah bringasnya.

"Arkggg...." Vania hanya mampu meringis kesakitan.

Dijarak kurang lebih 10 meter dari finish rupanya Ardi sudah memberikan jebakan, Vania dengan laju motor yang sangat tinggi tidak bisa menghindar dari potongan batang pohon yang menghalangi jalannya.

Terdapat luka dibagian kaki, dan siku tangan Vania. Vania geram dengan rencana murahan Ardi.

"Mana yang sakit hmm?" Tanya Ardi membelai pipi Vania.

"Singkirin tangan najis lo" Ucap Vania menepis tangan Ardi.

Namun Ardi semakin mendekatkan diri pada Vania. Hingga....

Bugghhh...

Satu pukulan melayang tepat pada rahang keras Ardi. Vania sontak melihat siapa pelakunya.

"Al" Gumamnya tidak percaya.

Bukan satu pukulan, Vano memukul Ardi hampir berulang kali tanpa memberi celah Ardi untuk melawan.
Sudut bibir Ardi sudah sobek sehingga mengeluarkan darah.

"Lo apa-apaan hah?" Tanya Vano dipenuhi dengan emosi.

"Van, kenapa lo belain dia" Ucap Ardi.

Ardi dan Vano, mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Ardi adalah teman kecil Vano, namun dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Ardi karena kesibukan masing-masing. Terlebih lagi mereka tidak satu sekolah.

"Gue tanya sekali lagi. APA URUSAN LO SAMA DIA" Teriak Vano dengan penekanan disetiap kata.

"Gue mau manfaatin dia, puas lo" Jawab Ardi menatap lekat Vano.

"Bukannya itu yang lo mau?" Sambungnya.

Vania yang terduduk di atas aspal mulai paham dengan apa yang dimaksud keduanya, dia hanya mampu tersenyum sinis sambil menahan rasa sakitnya.

Bugghhh...

Vania terkejut saat Vano kembali memukul Ardi bahkan lebih keras dari sebelumnya.

"Asal lo tau, dia ISTRI gue" ucap Vano menekan kata 'istri'.

Vania melongo tidak percaya, tapi hatinya berusaha tenang. Dia takut ini jebakan lain dari Vano.

"Arkggg..." Tiba-tiba Vania meringis, karena ada rasa sakit di kepalanya.

Vano yang mendengar ringisan Vania langsung mengabaikan Ardi yang terpapar lemah, dia memilih untuk mendekat ke Vania.

Tanpa sepatah katapun Vano menggendong tubuh Vania ala bridal style, dia menuju motornya dan mendudukkan Vania di jok belakang.

"Gue bisa bawa motor" Ucap Vania berusaha turun dari motor Vano.

Tidak ada jawaban dari Vano, Vania yang hendak turun ditahan "Diem" Titah Vano.

"gue gak mau pulang sama lo" Ucap Vania dengan nada tinggi.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang