22. Zikoo

258 39 5
                                    

Happy Readyng...

Vote and komen...
.
.
.
🌺🌺🌺

"Brengsek lo semua" Faris berucap dengan nada tingginya. Dia tidak habis pikir kalau para sahabatnya itu kecewa bahkan dengan sengaja berucap kasar pada sepupunya.

Saat ini tepatnya dikantin sekolah yang sepi karena belum jam istirahat, namun kelima cowok itu bolos. Dan yang meminta mereka ke Kantin adalah Faris.

"Kenapa kaget hah?" Tanya Faris menaikkan dagunya.

"Gue tau dari Rena" Ucap Faris. Memang Rena memberi tahu kejadian itu pada Faris. Rena yakin kalau ada alasan dibalik Vania yang melakukan hal itu.

"Dia emang udah hianatin kita" Ucap Dimas menatap tajam Faris.

"Jaga mulut lo" Peringat Faris.

"Jangan mentang-mentang dia sepupu lo, lo bebas bela dia" kali ini zidan yang bersuara.

"Gue kecewa sama dia juga ada alesannya ris" Ucap Gilang.

Akbar hanya diam melihat pertengkaran di depannya.

"Lo kecewa sama Vania karena ada alesannya kan?" Tanya Faris.

"Tentu"

"Kalau gitu Vania ngelakuin itu sama Vano juga ada alesannya kalau lo tau" ucap Faris memutar omongan Gilang.

"Dia suka kan sama si Vano makanya dia nikah sama tuh orang" Ucap Dimas

"Hihh dia udah lupa kali sama Radit" Sambungnya.

Bugghh...

Satu pukulan tepat mendarat di rahang tegas Dimas, siapa lagi pelakunya kalau bukan Faris.

Dimas mengusap ujung bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Dia berdiri lalu...

Bughh..

Dimas membalas pukulan dari Faris, Faris yang dipenuhi dengan emosi seketika berdiri, saat akan membalas Akbar menahan Faris. Sedangkan Dimas ditahan oleh Gilang.

"Kalian apa-apaan sih" Ucap Akbar menatap keduanya.

"Gue gak terima dia ngatain Vania kalau lo tau" Ucap Faris.

"Gue juga gak terima kalau ketua resaver nikah sama Vano yang jelas-jelas musuh kita" Sahut dimas dengan nada tinggi.

"Lebih baik Vania pecat aja gausah jadi ketua geng kita" Ucap Zidan melipat tangannya didepan dada.

Gilang dan Akbar yang melihat ketiganya sedang dalam emosi yang tak terkendali berusaha menenangkannya. Bukannya mereka tidak kecewa pada Vania, namun mereka tidak ingin terjadi keributan dalam persahabatan yang sudah berjalan dari dulu.

"Jelasin" Suara Gilang memecah keheningan setelah tragedi pukul memukul tadi.

"Kalian gak bakal ngerti"

"kalau kita gak ngerti ya jelasin ris" Ucap Akbar.

"Mending duduk dulu" Titah Gilang.

Mereka berlima pun duduk. Ekspresi Faris, Dimas, dan Akbar masih tetap dengan tatapan yang menjam.

"Asal kalian tau Vania dijodohin" Ucap Faris dengan nada rendah.

"Gak mungkin" Sahut Dimas "Bunda gak mungkin jodohin Vania" Sambungnya tidak percaya.

"Kalau gak mungkin, Vania gak akan nikah sama Vano bangsatt" Sahut Faris.

"Alasannya?" Tanya Gilang menatap Faris.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang