Happy Readyngg...
Vote and komen disetiap paragraf...
.
.
.
🌺🌺🌺"
"Gak nyangka kita bakal ketemu lagi" Ucap seseorang dengan senyum smirknya.
"Mau apa lo" Tanya Vano yang memasang ekspresi datarnya.
Malam ini Vano mendapat pesan dari nomor yang tidak dikenal. Dia mengajak Vano untuk bertemu di sebuah gudang.
"Lo udah ngerebut semuanya dari gue" Ucap orang itu sambil menunjuk wajah Vano.
"Gue gak ngerebut apa-apa dari lo" Vano menggeram penuh amarah.
"Alvano diangga, lo udah ngerebut posisi ketua lufers dari gue"
"Sorry, itu bukan mau gue"
"Bangsat"
"Asal lo tau Tam, lo sahabat gue. Gausah bertingkah kayak gini"
"Gue mau jadi sahabatlo lagi"
"Bagus"
"Gak ada yang gratis"
"Maksud lo?"
"Serahin Vania ke gue"
Brukgggg....
"Bajingann"
"Akhgggg.."
🌺🌺🌺
"ihhh ganjen banget tuh sih jalang"
"Lima cowok belum cukup? Serakah"
"Piala bergilir emang"
"Canda pialaaa.."
Sindiran dari babu bebuyutan, eh maksutnya musuh bebuyutan Vania masih bisa didengar olehnya siapa lagi kalau bukan Salsa dan Via. pasalnya hari ini dia berangkat dengan Vano hal itu sontak menjadi pembicaraan hangat SMA pelita bangsa.
"Gue udah bilang kan turunin gue dipertigaan" omel Vania malas pada Vano.
"Hmm" Hanya deheman. Vania melongo Vano hanya membalas omelannya dengan deheman?
"Hamm Hemm Hamm Hemm aja lo" Sewot Vania.
Tidak menyadari jika kedua gadis yang sedang memperhatikan Vania menuju kearahnya.
"Sasaran baru kayaknya" Sindir Salsa.
"Bukan urusan lo" Vania menjawab dengan nada tingginya.
"Lo mau nikah sama enam orang sekaligus?? Upss canda nikah" ucap Via terbahak-bahak.
"Jadi cewek kok murahan banget?" Ucap Salsa menekan kata murahan.
"Bilang sekali lagi" Tantang Vania.
Namun Vania heran tidak ada jawaban dari lawan bicaranya itu. Salsa dan Via menatap arah samping Vania. Dengan sekejap Vania mebolehkan kepalanya ke samping, Ada sosok Vano disana yang menatap mereka tajam.
"Pergi!" Satu kata terlontar dari mulut Vano namun bisa membuat nyali Salsa dan Via menciut.
"Lo gak tau aja sama nih anak, jangan-jangan lo jadi korban juga" dengan berani Salsa melontarkan kalimat itu.
"PERGI!!" ciut sudah nyali mereka yang mendengar suara meninggi dari Vano.
Vania dibuat melongo dengan Vano. Bisa-bisanya dia sekeras ini jika sedang berada di luar apartemen, kalau berada di apartemen kok manjanya minta ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO
Dla nastolatków....... "Raditttt...t" Teriak Vania. "Radit udah gaada Dep" ...... "Misi lo buat jebak gue berhasil kan" Ucap Vania tersenyum masam. "Justru gue yang kejebak" ....... "Peluk gue sampek tidur" Pinta Vano "Manja" ........ Hah... Lucu ya lewat jalur p...