28. Ami, Api, Oma, Opa.

283 44 15
                                    

Happy Readyng.

Vote and komen.
.
.
.
🌺🌺🌺

"Gue yang terlalu baik, apa gue yang selalu berpikir lebih baik  buat orang lain?"

~Devania~

"Van, gue minta maaf" Vania yang mengenal suara itu seketika langsung menoleh.

Bukan hanya Rena melainkan ada Faris, Akbar, Gilang, Zidan, dan juga Dimas yang berdiri di belakang tempat duduk Vania.

Vania menghela napasnya panjang "Iyaa" Singkatnya.

"Hah?" Beo mereka semua yang tidak percaya, semudah itukah memaafkan?

"L-lo serius?" Fanya Rena terbata-bata.

"iyaa"

"kok lo dari tadi cuma jawab iya mulu sih?" Tanya Rena.

"Yaudah gue gak maafin" Ucap Vania yang kembali sibuk dengan buku ditangannya.

"Yahh.. Jangan gitu juga dong" Rengek Rena.

Mereka langsung duduk disekitar kursi Vania. "Ngapain?" Tanya Vania.

"Mau lamar lo" Sahut Zidan dengan santainya.

"kuyy, gue juga mau selingkuh" Jawab Vania yang mendapat pelototan dari Faris.

"Gue juga udah siap" Sahut Zidan.

"Ehh mas, lo jadi penghulunya"

"Bar, Lang, lo jadi saksi"

"Ren, lo jadi ibunya calon istri gue"

"Dan lo Ris, lo jadi tukang jualan permen kapas aja"

Persiapan pernikahan ditangani sendiri oleh Zidan selaku mempelai pria.

"Lahh gue gak pakek baju pengantin?" Tanya Vania mengikuti alur drama yang dibuat Zidan.

"Gausah yang, pernikahan kita dibuat seunik mungkin" Jawab Zidan.

"Ckk.. Pernikahan abal-abalan" Cibir Faris.

Zidan melirik Faris "iri?? Bilang babuu" Ucapnya.

"iri?? Biling bibi" Cibir Faris

Dimas tidak tinggal diam, dia langsung duduk di depan Zidan dan Vania dengan pembatas meja.

"Apakah kedua mempelai sudah siap?" Tanya Dimas menirukan nada suara bapak bapak penghulu yang sudah kelas kakap.

"Gassspakkk" Sorak Rena. Lalu mengambil taplak meja guru setelah itu dibuat sebagai selendang untuk diletakkan dikepala Vania dan Zidan.

"Gilaa.." Cibir Akbar yang melihat tingkat aneh sahabatnya itu.

"Hmm..hmm" dehem dimas.

"Saya Dimas cogan, saya nikahkan dan saya kawinkan Zidan Playboy bin Suparman dengan Vania anti menye-menye binti ayah Bara, dengan maskawin seperangkat harta tahta Faris, dan motor Gilang, serta otak Akbar dibayarrr tunai"

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang