Malam tiba, Arkan benar-benar bertemu dengan Rahayu di sebuah gedung tak terpakai. Rahayu sudah berfikir macam-macam bahkan ia mengumpat bahwa Arkan pria brengsek.
"Kamu ngajak saya kesini untuk apa Arkan? Apakah watakmu itu seperti ibumu? Hem maksudku apa ibumu juga memiliki karakter yang seperti dirimu? Suka menggoda? Atau jangan-jangan memang kamu keturunan dari pria brengsek?"
Arkan tersenyum. Siapapun pasti akan mengira hal serupa, maka ia tidak tersinggung dengan ucapan neneknya.
Di balik tembok ada Cici dan Ofi yang bersembunyi, mereka akan berperan untuk mengalihkan sang iblis.
"To the point, siapa sebenarnya kamu Arkan? Saya merasa banyak hal yang kamu sembunyikan?"
"Apa gak kebalik?"
"Maksudmu?"
Arkan mengeluarkan tasbih, hingga membuat Rahayu mundur perlahan. Arkan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an, hingga kini tertampanglah wujud asli dari seorang Rahayu.
"Arkan kau...."
Arkan mendekat, lalu tersenyum di hadapan sang nenek. "Aku cucu nenek"
"APA?"
Jangan dengarkan apa yang keluar dari mulut sampah pria itu, fokus pada balas dendam-mu dan habisi dia.
"SAYA TIDAK PERCAYA KAMU CUCU SAYA! KAMU ADALAH CUCU ANI, ANI SI WANITA PENGGODA ITU!"
Rahayu tersenyum menyeringai, wajah iblisnya mulai terlihat. Jari jemari yang memiliki kuku panjang itu menggoreskan tangan sebelahnya, hingga keluarlah darah yang berlumuran akibat goresan yang dalam itu.
Arkan bergidik ngeri. Meskipun begitu ia tak ingin mundur untuk membuat iblis yang ada dalam tubuh neneknya pergi.
"Bagaimana jika manusia biasa sepertimu yang merasakan goresan ini? Sakit bukan? Sama sepertiku. Bahkan sampai detik ini, luka itu tidak pernah hilang."
Kini bekas goresan yang ada di tangan Rahayu berubah menjijikan dengan nanah yang terus keluar memuncrat bersamaan dengan darah.
"Menjijikan bukan? Sama seperti perlakuan kakekmu terhadapku dulu"
"Nek aku Arkan, cucu nenek"
"SUDAH AKU KATAKAN, AKU TIDAK PERCAYA PADAMU!"
Disana Cici dan Ofi saling berbisik membicarakan iblis itu.
"Lihatlah dia sudah tua dan keras kepala" bisik Cici di samping telinga Ofi.
"Tua tua tidak tahu diri! Ingin aku membaku hantam'nya, tapi sayang dia adalah neneknya Arkan"
Arkan tidak mencoba menjelaskan, ia menunggu Tera datang membawa kakeknya. Sebab seribu kalipun Arkan menjelaskan bahwa dirinya benar cucu wanita tua itu, tetap saja wanita itu tidak akan percaya padanya.
Rahayu menggerakan tangannya ke atas percis seperti orang sedang mencekik, tanpa menyentuh sedikitpun kulit Arkan, pria itu sudah tercekik sampai terangkat di atas udara.
AKU SUDAH MENUNGGU KEMATIANNYA! LAKUKAN RAHAYU! LAKUKAN!
"JA-JANGAN NEK... AR-ARKANN CU-CU NENEKKKKK..."
Rahayu terdiam. Entah mengapa ia merasa tidak tega melakukan hal itu, hingga ia memilih membanting keras cucunya sendiri.
KENAPA KAU TIDAK MELAKUKANNYA BODOH?
Wanita tua itu mulai terpengaruh lagi, iblis itu terus membuat pikirannya berputar di masalalu.
Masalalu itu membuat Rahayu semakin di kabut rasa emosional, hingga ia mulai lagi membanting keras cucunya ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO ✓
HorrorSEKUEL DARI MATA BATIN 3 Indigo - Genre : Horor Romance ____________________ Tera Ervania namanya, gadis yang terlahir dari garis keturunan indigo. Kedua orangtuanya yang bernama Ervan dan Karin sama-sama memiliki kemampuan sebagai manusia INDIGO, j...