"Kalian mau jenguk ade gua?"
"Gak bang, mau kita ajak jalan-jalan." Jawab Iky.
"Oh, kirain mau diajak jogging."
"Boleh emang bang?" Tanya Geo dengan muka polosnya.
"Ya enggak lah! Ya kaliii."
"Lah tadi?" Kali ini Gilang yang bertanya.
"Bercanda doang astagfirullah, bisa-bisanya adek gua punya temen bego kayak kalian." Anby geleng-geleng kepala, dia baru menyadari bahwa teman adiknya itu otaknya di bawah dengkul semua.
Ya. Kecuali Victoria, karena dia daritadi hanya diam saja.
Anby menghampiri Victoria dan mengabaikan Akra dan sekawanannya yang begonya sangat dibawah standar karena bertanya pertanyaan yang membuat Anby geram seperti...
"Bang Anby cowok?"
"Umur Bang Anby 17 ya?"
"Kok bisa jadi abangnya Ola sih?"
Ya kurang lebih seperti itu lah.
"Eh Ria! Ketemu lagi kita," sapanya sambil tersenyum dan menggaruk belakang lehernya karena gatal.
Victoria yang ternyata adalah korban aplikasi oren pun langsung menyimpulkan bahwa Anby bersikap salting atau salah tingkah ketika berhadapan dengannya karena menggaruk belakang lehernya.
"E-eh iya, ba-bang Anby?" Balasnya dengan ragu.
"Karena pas pertama kali kita ketemu kamu langsung manggil nama, jadi sekarang langsung manggil nama juga gapapa." Jelas Anby sambil tersenyum membuat pipi Victoria menjadi seperti ayam mati yang dipajang dipasar, warna pink.
"Tapi kan kamu abangnya Ola, temen aku." Victoria memang tidak grogi saat bicara dengan Anby, mereka sempat berbicara dari beberapa bulan kebelakang namun lost kontak selama kurang lebih dua bulan ini, dengan alasan Anby akan bersiap mengikuti Olimpiade Bahasa Inggris.
"Sama dia mah santai aja kali," kata Anby sambil tertawa pelan.
Victoria ikut tertawa. "Anby udahan olimpiade bahasa inggrisnya?"
Anby menjadi gugup karena persiapan untuk olimpiade hanya dua minggu saja dan hari ini adalah minggu terakhir, bukan dari dua atau tiga bulan yang lalu.
"E-eh? I-itu mungkin?" Jawabnya seperti bertanya kembali sambil menggaruk alisnya.
"Ekhem!" Anby menoleh. "Akra dan sekawanannya yang bego kecuali lu yang pake sweater item! Ayok, katanya mau jenguk adek gua." Lanjut Anby sekaligus mengalihkan topik pembicaraannya dengan Victoria.
Sweater hitam, Zai.
"Bang Anby baru ketemu udah kurang ngajar yee!" Akra berteriak agar didengar Anby.
"Yeu gak tau diri bocah!" Balas Anby.
"Pilih kasih nih bang Anby," seru Geo sambil sedikit berteriak.
"Gapapa bego yang penting gua cakep." Iky ikut berseru.
"Saya good-looking saya diam." Ucap Ali dengan santainya.
Dev tersenyum tabah. "Untung Dev orang pintar," katanya.
"Dikira dukun kali ah, orang pinter." Sahut Gilang sambil menatap Dev.
"Anby?" Bingung Victoria, dia baru kali ini melihat Anby berbicara terbata-bata.
Anby langsung menoleh ke arah Victoria sambil tersenyum canggung. "Iya? Ayok, katanya mau jemput Ola kan?" Victoria mengangguk, lalu mereka semua berjalan keluar lapangan termasuk Abil.
![](https://img.wattpad.com/cover/260389425-288-k552481.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENOLA
Randomstart writing (revisi version) : 2 sept 21 ending writing : pembaca aja gak tau, apalagi penulis ohooo ^AKAN DI UP DAN REVISI LAGI SETELAH CERITA 'OLDER ME' TAMAT^ But u can save this story on ur library (。・ω・。)