"Arsen, karena lu manggil gua dadakan banget dan berakhir gua jadi babak belur gini..." Rian sambil mengobati lukanya sendiri.
Arsen menoleh ke tempat Rian berada, di depannya. Mengangkat kedua alisnya seolah bertanya.
'Ya terus?'"Jadi lu nih yang anterin cemilan si Ola," titahnya sambil menyodorkan cemilan yang tadi ia beli.
"Lah?"
"Kalo Ola atau bang Anby ngeliat gua begini, pasti entar mereka bakal banyak tanya kayak wartawan," jelasnya.
"Tinggal dijawab." Balas Arsen sekenanya.
"Astagfirullah, nanti kalo gua disuruh keluar dari sini gimanaaaa?" Tanya Rian dengan tatapan melasnya.
"Yaudah keluar."
"Dih parah benerrrr!!"
"Gini deh, lu kasih ini ke si Ola entar lu gua kasih duit goceng." Lanjut Rian dan Arsen tidak mempedulikannya.
"Kalo Arsen gak mau, biar gua aja sini, kan mayan tuh bisa ketemu sama adek lu." Kata salah-satu anggota mereka yang lain.
Jek namanya, memiliki mantan dan pacar hampir diseluruh kota, selain kaya.. dia juga pintar menerbangkan hati para kaum hawa.
"Dasar playboy kelas sultan, yaudah tapi awas aja kalo lu macem-macem, gua ten-" Belum selesai Rian mengancam, Arsen sudah bicara lebih dulu.
"Gua aja." Katanya langsung mengambil cemilan yang tadi disodorkan oleh Rian.
"Lah dih? Tadi be enggak mau lu, gua tendang ke planet pluto juga lu."
Arsen berjalan keluar begitu saja, dia juga sudah selesai mengobati lukanya dari tadi.
"Kalo nanti ditanya bilang aja luka karena latihan voli sama gua gitu!" Perintah Rian pada Arsen dengan berteriak, padahal Arsen lebih tua satu tahun darinya, tidak sopan memang.
Kalian ingin tau kenapa Rian tidak memanggil Arsen dengan embel-embel bang di depannya? Padahal Arsen dan Anby seumuran.
Maka Rian akan menjawab. "Kalo gua sama Arsen kan temen, juga cuma beda setahun jadi ya gosah lah, kasian entar dia nya keliatan tua hoho, terus kalo gua sama bang Anby kan karena dia abang gua jadi gua manggilnya pake tambahan bang, ya walaupun cuma beda setahun."
~ A'LIVE ~
Arsen memasuki kediaman keluarga Geiz, sang satpam tentu saja mengizinkannya masuk karena ia pernah melihatnya bersama anak dari majikannya. Dan dia juga mengingat permintaan Istri dari Tuannya.
"Pak, nanti kalo anak muda yang bawa Ola tadi kesini lagi tolong izinin masuk aja ya pak, dia bukan orang jahat, saya juga udah izin ke Adri."
"Baik nyonya, akan saya laksanakan."
Begitu lah.
Tingnung Tingnung Tingnung
"Iya sebentar! Sabar dikit napa!"
Viola membukakan pintu dan sedikit terkejut melihat penampilan Arsen. "lu... KENAPA BEGITU!??"
Arsen bingung. "Begitu gimana?"
"Geblek dih, itu darah ngocor dari jidat kaga kerasa emang?" Viola menarik lengan Arsen dengan tangannya yang tertutup oleh sweater oversize yang di pakainya.
"Gua gak suka liat orang yang terluka so jangan kegeeran."
"Gua gak mau masuk."

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENOLA
Casualestart writing (revisi version) : 2 sept 21 ending writing : pembaca aja gak tau, apalagi penulis ohooo ^AKAN DI UP DAN REVISI LAGI SETELAH CERITA 'OLDER ME' TAMAT^ But u can save this story on ur library (。・ω・。)