delapanbelas

96 3 0
                                    

Sebuah sorot lampu mobil yang menembus tirai membuat Awan terbangun

"Maafkan aku sayang, pekerjaan suamiku sangat banyak dan harus diselesaikan saat itu juga" ucap Mrs. Jo saat pertama kali melihat raut wajah Awan yang masih mengantuk

"Tidak apa Nyonya Jo, aku mengerti" Awan segera membantu Mr. Jordan membawakan barang-barang mereka

"Kalian berdua sudah makan?" tanyanya lagi sambil mengelus rambut legam Awan dan membuat pria itu menghentikan aktivitasnya

"Sudah, bagaimana dengan kalian? Mau ku buatkan sesuatu? Teh hangat? Atau secangkir kopi untuk Mr. Jo?"

"Tidak usah membuatkan apapun untukku. Mungkin kau bisa buatkan secangkir kopi untuknya?" ucapnya sambil melirik suaminya—Mr. Jo yang masih sibuk menurunkan barang-barang yang mereka bawa

"Tentu, tidak masalah. Akan ku buatkan untuknya setelah aku selesai membantunya"

"Baiklah terimakasih, kau memang selalu bisa diandalkan. Tak heran jika suamiku sangat percaya padamu untuk menjaga putriku" senyum Mrs. Jo mengembang hingga membuat tulang pipinya terangkat dan menenggelamkan matanya

Tiara sangat cantik dan mirip sekali dengan ibunya. Matanya yang runcing, hidungnya yang mungil, kulitnya yang sangat putih dan alisnya yang sangat tebal dan tertata rapih, Namun rambut legamnya dia dapatkan dari Mr. Jo karena Mrs. Jo memiliki rambut yang sedikit kecoklatan

"Aku sempat membeli sebungkus coklat. Kau mau? Anggap saja sebagai ucapan terimakasihku—ah sepertinya tidak sebanding. Bagaimana jika aku akan memberikan apapun yang kau mau, kau hanya perlu memberitahuku. Mengerti?"

Ini bukan kali pertamanya dia mendapatkan pujian dari istri seorang Jordan Marselino. Tetapi anehnya setiap beliau memujinya, selalu ada pancaran rona merah dikedua pipinya

"Tak apa Nyonya Jo, tidak perlu seperti itu padaku. Lagipula aku senang bisa selalu berada disisinya untuk melindunginya" jawabnya sambil menundukkan kepala—sedikit malu karena secara tidak langsung dia mengakui bahwa dirinya sudah jatuh cinta terlalu dalam

"Astaga kau sangat manis Awan. Tak usah khawatir, aku akan selalu mendukungmu"

Mrs. Jo mengedarkan pandangannya pada seisi rumahnya, seperti sedang mengabsen satu persatu funiture diruang tamunya. Beruntung Awan sempat membersihkan debu-debu yang menempel bahkan beberapa laba-laba yang sudah membuat rumahnya disana

"Dimana dia?" suara lembutnya menginterupsi Awan yang sedang tenggelam menatap cantiknya sosok Mrs. Jo,  dan Mr. Jo adalah pria yang paling beruntung bisa mendapatkannya. Tak heran jika Mr. Jo sangat sayang dan rela melakukan apapun untuk pasangan hidupnya

"Dikamarnya. Dia berkata akan segera pergi tidur karena sudah tak kuat menahan kantuk" jawabnya sambil terkekeh kecil karena mengingat raut wajah Tiara yang sudah mengantuk saat makan malam tadi

"Ah begitu.. baiklah aku akan mengunjungi putriku. Jika Tuan Jo mencariku, katakan jika aku akan tidur dikamar putrinya"

"Baiklah Nyonya Jo, selamat beristirahat"
ucap Awan dengan sedikit membungkukkan badan dan Mrs. Jo hanya membalasnya dengan sebuah senyuman sebelum meninggalkannya

Awan pun kembali ke halaman untuk membantu Mr. Jo

"Ada sesuatu yang bisa ku bantu Tuan Jo?"

"Tidak, sudah selesai" ucap Mr. Jo yang masih mengatur nafasnya

"Dimana istriku? Dia menghilang begitu saja" tanyanya sambil menyeka keringat yang sudah mengalir di dagunya

Jika orang yang tidak mengenal mereka, pasti akan mengira jika Mr. Jo dan Mrs. Jo adalah remaja yang baru lulus pendidikan. Wajahnya yang terlihat sangat muda membuatnya tidak menyangka jika mereka sudah memasuki usia yang tidak bisa lagi dikatakan muda. Namun keduanya masih terlihat seperti anak remaja yang baru saja berkencan

Regret: Yes or Yes?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang